Home > Berita > Riau

Pangdam Perintahkan Semua Kodim di Riau Tanggap Kebakaran Lahan dan Hutan

Pangdam Perintahkan Semua Kodim di Riau Tanggap Kebakaran Lahan dan Hutan

Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewyk Pusung beserta istri.

Kamis, 25 Februari 2016 07:38 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Pembangunan sekat kanal atau canal blocking di lahan gambut menjadi salah satu upaya utama untuk mencegah terjadinya kembali kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau. Pangdam (Panglima Kodam) I Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewyk Pusung meminta prajuritnya tanggap darurat kebakaran.

Itu dikatakan Pangdam saat meninjau persiapan penanggulangan kebakaran di PT RAPP di Kabupatem Pelalawan, Riau. Lodewyk mengatakan, pihaknya telah bekerjasama dengan RAPP dengan mengirim personel TNI dalam pelatihan pemadaman dan pencegahan karhutla.

"Saya sangat tertarik dengan apa yang dilakukan RAPP yang telah mulai membuat sekat kanal ini sejak 2000. Untuk itu, saya perintahkan semua Kodim di Riau agar melaksanakan latihan bersama tim pemadam RAPP bagaimana agar kebakaran tidak terjadi lagi dan dapat dicegah," ujarnya, Kamis (25/2/2016).

Lodewyk mengungkapkan, selain sekat kanal, pembuatan embung juga harus dikembangkan di berbagai tempat. Itu karena keberadaan embung air, selain seabagai sumber air pemadaman, juga dapat dimanfaatkan untuk peternakan ikan dan cadangan air.

"Embung ini sangat menarik. Semakin banyak semakin bagus. RAPP punya 158 embung. Ini luar biasa. Saya berharap TNI dan masyarakat perlu mencontoh RAPP, termasuk perusahaan-perusahaan lain yang beroperasi di Riau," tuturnya.

Direktur RAPP, Rudi Fajar mengatakan, pencegahan dilakukan sesuai ketentuan dan aturan yang diterapkan pemerintah, seperti pembangunan sekat kanal. Pembangunan sekat kanal menggunakan metode bypass sisir di mana metode ini telah diteliti selama 10 tahun.

"RAPP telah membangun 938 sekat kanal, khususnya di wilayah pesisir Riau, yaitu Kabupaten Pelalawan, Kepulauan Riau, dan Siak," ucapnya.

Selain pembangunan sekat kanal, pihak RAPP rutin melakukan patroli melalui darat dan udara. RAPP juga memfungsikan drone (helicopter cam) untuk berpatroli dan menemukan titik api.

Tim pemadam RAPP bersama dengan TNI telah disiagakan untuk melakukan pemadaman jika ditemukan titik api. Tim pemadam dilengkapi peralatan pemadaman yang lengkap, sesuai dengan aturan pemerintah.

RAPP juga memberikan reward kepada desa yang nihil kebakaran hutan dan lahan. Hal ini juga merupakan salah satu langkah pencegahan.

Tahun ini, RAPP memberikan penghargaan “Desa Bebas Api” untuk 20 desa di Riau, dengan rincian 12 desa Kabupaten Pelalawan, tiga Desa Siak, tiga desa Kepulauan Meranti, dan dua desa pilihan.

Subsidiari APRIL Group itu juga memberikan Rp100 juta kepada desa yang nihil kebakaran. Khusus untuk desa yang mengalami karhutla seluas 1 hektare, RAPP akan memberikan reward senilai Rp50 juta.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan kondisi iklim di wilayah timur atau di pesisir Riau sudah memasuki musim kemarau Semenjak awal Februari silam. Akhir pekan lalu, dua titik kebakaran hutan dan lahan muncul di Kota Dumai. Namun, kebakaran itu dengan cepat diatasi.

"Kebakaran hutan harus cepat diatasi. Tidak ada yang menginginkan bencana kabut asap seperti tahun lalu," katanya.***

(Wawan Setiawan)
Kategori : Riau, Umum, Lingkungan
Sumber:Okezone
wwwwww