Polisi Bersenjata Lengkap Obok-obok Rumah Persembunyian Terduga Teroris di Meranti

Polisi Bersenjata Lengkap Obok-obok Rumah Persembunyian Terduga Teroris di Meranti

Ipda Hartono (kiri) memberikan arahan saat latihan pengepungan dan penggerebekan persembunyian pelaku kejahatan kepada personil Polres Meranti.

Kamis, 11 Februari 2016 12:42 WIB
MERANTI, POTRETNEWS.com - Personel kepolisian bersenjata lengkap menggerebek suatu lokasi yang diduga tempat persembunyian teroris (pelaku kejahatan, red). Penggerebekan itu berlangsung sangat cepat, Kamis (11/2/2016). Pantauan di lapangan, beberapa polisi mengepung titik-titik di belakang maupun depan tempat yang diduga dijadikan tempat persembunyian itu. Empat polisi bersenjata lengkap, dan mengenakan rompi anti peluru mendekati dan bersembunyi di dinding samping rumah.

Sambil bersembunyi itu, ada imbauan dari polisi agar tersangka keluar dan menyerahkan diri. Imbauan itu diteriaki keras sebanyak tiga kali.

"Atas nama UU kami dari Polres Meranti meminta agar wanita dan anak-anak keluar dengan cara mengangkat kedua tangan tanpa membawa senjata apapun. Apabila tidak dilaksanakan akan kami tindak tegas," teriak polisi sebanyak tiga kali.

Setelah imbauan itu tidak diindahkan, satu polisi mendobrak pintu dengan keras. Setelah pintu terbuka, empat personel masuk ke ruangan pertama. Di ruangan pertama polisi tidak menjumpai terduga, kemudian polisi masuk ke ruang kedua, kamar bagian depan, di sini polisi menemukan terduga dan berhasil dilumpuhkan.

Demikian uraian ringkas simulasi pengepungan, penggrebekan dan pendobrakan tempat persembunyian tersangka kejahatan.

Menurut Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Zahwani Pandra Arsyad SH MSi, melalui Kabag Ops AKP Antoni L Gaol SH MH, simulasi ini adalah untuk melatih personel Polres Meranti guna mengantisipasi terjadinya ancaman terorisme, termasuk adanya temuan barang yang diduga bom.

"Supaya personel punya keterampilan dan kecakapan. Misal ada isu mencurigakan, bagaimana dia melaporkan, hingga sampai ke pendobrakan dan penggeledahan," ujar Antoni.

Personel polisi di Meranti ini dilatih oleh 1 regu Gegana Brimob Polda Riau di bawah komando Ipda Hartono.

Di saat latihan, personel juga diajarkan menangani terduga yang ditemukan di dalam rumah namun membawa senjata. Untuk itu, terhadap tersangka bersenjata seperti parang ini, personil diminta untuk melakukan enam tahapan sesuai aturan. Mulai dari imbauan, hingga sampai penggunaan kekerasan (melumpuhkan, red).

"Turunkan parang, letakkan parang. Kalau dia melawan, mengacungkan parang lumpuhkan," kata Ipda Hartono mengajarkan personel polisi pagi itu.

Simulasi yang dilakukan di halaman belakang Mapolres itu, tidak hanya untuk terorisme, tapi semua bentuk kejahatan seperti kartel narkoba, dan lain-lain.

Ini tidak terlepas dari kerja Intel yang harus mengabarkan secara detil bentuk ruangan, jumlah pelaku kejahatan, dan senjata yang digunakan. Ini harus dilakukan agar usaha penggrebekan membuahkan hasil maksimal. ***

(Farid Mansyur)
Kategori : Meranti, Umum
Sumber:GoRiau.com
wwwwww