Alamaak... Petinggi Polda Riau Diancam Parang dan Dikejar-kejar Pakai Tombak

Alamaak... Petinggi Polda Riau Diancam Parang dan Dikejar-kejar Pakai Tombak
Rabu, 27 Januari 2016 09:12 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Direktur Shabara Polda Riau, Kombes Tumpal Manik, mengaku dikejar  Arianto Halawa dengan menggunakan tombak. Tak, ayal, perwira menengah (Pamen) Polda Riau ini lari menjauh dan mengelilingi mobilnya, sebelum akhirnya Arianto ditenangkan rekan-rekannya. Demikian hal tersebut terungkap dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Pekanbaru, Senin (25/1). Saat itu, Tumpal Manik dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Tiorlina SH, sebagai saksi untuk dimintai keterangannya dalam persidangan perkara pengancaman dengan terdakwa Arianto Halawa.

Kombes Tumpal Manik di dalam persidangan bersama saksi lainnya, yakni anggotanya, Daud Rangkuti menjelaskan kalau saat itu, Sabtu (3/10) sore, dirinya bersama sejumlah anggota keluar dari kebun milik Tumpal Manik, di Jalan Sejahtera Kelurahan Palas, Kecamatan Rumbai, dengan menggunakan dua unit mobil.

Tiba-tiba terdakwa Arianto yang menjaga ampang-ampang, menghentikan laju kendaraan yang ditumpangi Tumpal Manik bersama dengan anggotanya.

"Dia (Arianto, red) kemudian mendekati mobil. Anggota saya, Daud turun dari mobil dan berkata untuk minta tolong kepadanya untuk membukakan ampang-ampang yang tertutup," ungkap Kombes Tumpal Manik di hadapan majelis hakim yang diketuai Rinaldi Triandiko SH MH.

Meskipun begitu, dilanjutkan Tumpal Manik, Arianto tidak mau membukanya dan berkata, kalau ampang-ampang ini dibuka, nyawa taruhannya.

"Saya langsung menemuinya dan melakukan mediasi dengan dia. Tiba-tiba saja dia mau mengambil parang sambil mengancam saya," lanjut Dir Shabara Polda Riau tersebut.

Melihat hal itu, Tumpal Manik langsung mengamankan parang tersebut. Terdakwa meminta supaya parang itu dikembalikan. Tapi, Tumpal Manik tidak mau menyerahkannya.

Tiba-tiba Aril Saputra Lasse masuk ke dalam rumah dan keluar membawa satu buah tombak yang terbuat dari besi yang ujungnya ada mata pisau sambil mengacungkan ke arah Tumpal Manik dan anggotanya.

"Saya paling dekat dengan terdakwa yang saat itu sedang membawa tombak sambil mengejar saya," terangnya.

Untuk menenangkan Arianto, beberapa orang rekan terdakwa yang melihatnya, langsung mengingatkannya supaya tidak melakukan hal tersebut. "Terdakwa ditenangkan oleh rekan-rekannya," ucap Kombes Tumpal.

Terkait dengan keterangan Kombes Tumpal Manik, terdakwa yang saat itu didampingi oleh pengacaranya mengatakan keterangan Tumpal Manik tidak benar.

"Bapak ini (Tumpal Manik,red) bohong yang mulia. Tidak ada saya kejar bapak ini pakai tombak. Saya hanya memegang kayu untuk menyangga jendela," terang terdakwa.(mxm/ray)

(wawan setiawan)
Kategori : Pekanbaru, Hukrim
Sumber:jpnn.com
wwwwww