Sebabkan Banjir di 7 Kecamatan, DPRD: PLTA Kotopanjang Jangan Lempar Batu Sembunyi Tangan
Ilustrasi. |
Senin, 18 Januari 2016 21:43 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Anggota komisi E DPRD Provinsi Riau, Adrian meminta perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kotopanjang bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh masyarakat Kampar akibat banjir yang disebabkan dibukanya pintu air PLTA sehingga banjir merendam 7 kecamatan. "PLTA harus bertanggung jawab, karena 150 lebih tambak ikan warga setempat hanyut akibat kebanjiran. Padahal 50 persen masyarakat memilik usaha dengan beternak ikan, banjir ini karena PLTA. Jadi, PLTA yang harus bertanggung jawab membayar kerugian masyarakat," katanyaMenurutnya, ketinggian debit air di PLTA Kotopanjang itu sebab akibat musim hujan dan seluruh anak sungai mengarah dan ditampung oleh PLTA. Sehingga PLTA terpaksa membuka bendungan, agar debit air tidak melebihi ke atas. "PLTA jangan lempar batu sembunyi tangan setelah kejadian ini," tegasnyaMenurut Adrian, kebanjiran ini mutlak disebabkan oleh pihak PLTA, karena sebelum melakukan pelepasan air untuk membuka semua pintu, pihak PLTA tidak pernah memberikan sosialisasi terlebih dahulu."Memang banjir di bagian kecamatan Kampar Utara dan Kecamatan Kampar ini sudah musiman, seharusnya pihak perusahaan memberikan solusi kepada warga, untuk mengantisipasi kerugian warga, kalau sudah seperti ini sudah jelas PLTA yang salah," terangnya.***