Bikin Resah dan Anarkis, HMI Sulselbar Minta Maaf ke Masyarakat Riau, Terima Kasih pada Polisi

Bikin Resah dan Anarkis, HMI Sulselbar Minta Maaf ke Masyarakat Riau, Terima Kasih pada Polisi

Massa HMI Sulselbar berkumpul untuk menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Riau, Minggu (22/11/2015) malam. (foto: goriau.com)

Senin, 23 November 2015 01:06 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) asal Sulawesi Selatan Barat (Sulselbar) meminta maaf kepada seluruh masyarakat Riau terkait aksi mereka yang membuat ricuh selama berada di daerah Bumi Lancang Kuning. Sebelumnya, ratusan kader HMI yang membuat onar dengan membakar ban di tengah jalan dan merusak fasilitas umum seperti rambu lalu lintas, halte bus, dan Gedung Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Pekanbaru. Aksi mereka pun menuai kecaman dari masyarat dan tokoh adat Riau.

Permintaan maaf tersebut, disampaikan secara terbuka oleh Koordinator Kader HMI Sulselbar, Yusuf K Mariajeng, Minggu (22/11/2015) malam, di Purna MTQ, Pekanbaru, titik kumpul mereka.

"Saya mewakili HMI Cabang Makassar meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Riau yang resah dan sudah menganggu ketertiban," kata Yusuf.

Terkait insiden yang terjadi sejak semalam (Sabtu 21 November 2015), menurut Yusuf, hal itu disebabkan tingkah laku rombongannya yang sudah tidak terkontrol. Ini disebabkan lantaran adanya situasi yang membuat kader HMI emosi.

"Sebenarnya kami tidak inginkan ini terjadi. Namun ada kondisi yang membuat kami terpaksa melakukan itu," kata Yusuf.

Menurut Yusuf, kejadian-kejadian tersebut lebih kepada insidentil dan terjadi akibat dari miskomunikasi di antara mereka.

"Terjadi miskomunikasi antara rombongan kami dengan pihak panitia penyelenggara kongres, karena tidak ada koordinasi yang bagus, sehingga teman-teman melakukan aksi di luar batas, yang berimbas munculnya rasa tidak nyaman masyarakat Riau khususnya Pekanbaru," jelas Yusuf.

Selain meminta maaf kepada seluruh masyarakat Riau, Yusuf juga berteri makasih atas sikap kepolisian, yang mendukung mereka selama di Pekanbaru.

"Kami berharap polisi terus mengawal kami, sehingga hal yang tak diinginkan bisa dihindari dan tidak terjadi lagi," jelas Yusuf. Meski demikian, Yusuf tidak bisa berjanji dan memberikan kepastian, jika selanjutnya pelaksanaan kongres tetap kondusif, mengingat banyaknya peserta yang hadir.

"Kalau ditanya jaminan (tidak rusuh), kami tak bisa menggaransi. Kalaupun ada masalah yang muncul nanti, kami akan selesaikan secara internal dan koordinasi dengan polisi tentunya," ujarnya. ***

(Farid Mansyur)
Kategori : Pekanbaru, Peristiwa
Sumber:Merdeka.com
wwwwww