Dapat Hidayah di Balik Jeruji Besi, Sandra Bersyahadat dalam Tahanan Polres Meranti

Dapat Hidayah di Balik Jeruji Besi, Sandra Bersyahadat dalam Tahanan Polres Meranti

Sandra saat bersyahadat dalam tahanan Mapolres Meranti, Jumat (20/11/2015) pagi.

Jum'at, 20 November 2015 20:31 WIB
SELATPANJANG, POTRETNEWS.com - Jika Allah berkehendak, hidayah bisa datang di mana saja. Bahkan dari dalam penjara sekalipun. Itulah yang dialami seorang tahanan Polres Kepulauan Meranti di Selatpanjang. Seorang tahanan resmi memelukuk Islam dengan mengucapkan dua kalimah syahadat, Jumat (20/11/2015) pagi. Tahanan tersebut adalah Sandra Gunawan (24), warga Desa Sesap, Kecamatan Tebinginggi, Kepulauan Meranti, Riau. Sandra Gunawan yang sebelumnya beragama Budha sempat dikhittan sebelum bersyahadat. Saat bersyahadat, Sandra didampingi ibunda tercinta Jariah yang masih beragama Budha.

Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Zahwani Pandra Arsyad SH MSi, didampingi Kabag Sumda Kompol Sumarno, Kasat Tahti Iptu Suhartono, Bripka Nopri, dan beberapa anggota mengatakan, Sandra masuk Islam atas kemauan sendiri. Hal itu setelah Sandra melihat pembinaan spritual dari Polres Meranti untuk para tahanan.

"Dia terbuka hati dan jiwanya di balik jeruji besi ini. Dengan tegas dia mengutarakan niatnya untuk memeluk agama Islam, ini tentu sangat membahagiakan kita semua," kata Kapolres Meranti.

"Semoga hidayah yang didapatkan oleh Sandra ini akan membawa keberkahan baginya dan bagi kita semua," tambah Kapolres.

Kapolres juga berpesan kepada Sandra, apa yang ia hadapi saat ini (berurusan dengan hukum, red) hendaklah dijadikan pelajaran dan tidak diulangi ke depannya. Selain itu, Sandra juga diminta unuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

"Yang kita perangi adalah kejahatannya. Namun, hati nurani mereka merupakan tanggungjawab kita semua untuk membinanya," ujar Kapolres pula.

Sandra Gunawan mengatakan, ketertarikannya untuk memeluk Islam setelah melihat teman sesama tahanan yang rajin salat dan membaca Alquran. Dalam kesempatan bersyahadat tadi pagi, Sandra juga membacakan surah Alfatihah.

Ibunda Sandra, Jariah, yang ikut mendampingi mengaku keluarganya ikhlas Sandra pindah agama. Sandra yang merupakan anak nomor 3 dari 5 saudara itu menurut sang ibu sudah memiliki prilaku yang lebih baik dibandingkan saat berada di luar.

"Selama ditahan ini, saya lihat justru dia menjadi lebih baik," kata Jariah.

Namun, Jariah sendiri ketika disinggung tentang keyakinannya mengaku belum bisa untuk mengikuti ajaran Islam. Namun ia tidak membantah andai suatu saat nanti ia beserta keluarga lain akan ikut langkah anaknya itu. "Belum tahu, nanti kita lihat dulu," kata Jariah malu-malu.

Sandra sendiri, sebelum bersyahadat terlebih dahulu dikhitan di Klinik Polres Meranti oleh dr Misri Hasanto. Kemudian ia mengisikan pernyataan selanjutnya bersyahadat di lorong penembus dosa (lorong tahanan yang dilengkapi dengan kaligrafi).

Sandra bersyahadat dipandu oleh Ustad Arifin dan disaksikan beberapa ustad serta personil dari Polda Riau, Kombes Deni Pujianto, dan Nanang Purnomo Wadir Binmas.

Sekedar informasi, tahanan di Mapolres Meranti diberi bimbingan spiritual sesuai agama masing-masing. Selain itu, tahanan ini juga diajak olahrga setiap pagi dan sore agar sehat. Tahanan juga diajarkan menyanyikan lagu-lagu wajib.

Hal itu dilakukan agar setiap tahanan tidak merasa frustasi dan akhirnya melakukan tindakan-tindakan yang bisa membahayakan diri, seperti percobaan bunuh diri. Terbuki, apa yang dilakukan Mapolres Meranti membuahkan hasil yang positif. ***

(Wawan Setiawan)
Kategori : Meranti, Peristiwa
Sumber:GoRiau.com
wwwwww