Home > Berita > Inhil

Gara-gara Enam Proyek Multiyears Ini, Triliunan Uang APBD Inhil Terbuang Percuma

Gara-gara Enam Proyek Multiyears Ini, Triliunan Uang APBD Inhil Terbuang Percuma

Gedung Universitas Islam Indragiri (Unisi) di Kota Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.

Kamis, 19 November 2015 20:02 WIB
Usuf
TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com - Triliunan uang rakyat Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, seakan terbuang percuma, akibat keberadaan enam proyek multiyears yang manfaatnya tidak dirasakan hingga saat ini. Di antara enam proyek tersebut adalah pembangunan BandaraTempuling. Keberadaan bandara tersebut, pada awalnya adalah untuk membuka isolasi daerah. Kenyataannya beberapa tahun setelah finishing, tidak ada maskapai yang mau mendaratkan pesawat di bandara tersebut.

"Rencana pembangunan bandara tersebut sudah sangat lama. Selesainya waktu Bupati Inhil Indra M Adnan," ujar Herman warga Sungai Beringin, saat bincang-bincang dengan media ini, Kamis (19/11/2015).

Ia menambahkan, proyek lainnya adalah Pelabuhan Parit 21. Kondisinya saat ini kurang terawat, fisik bangunan bahkan ada yang rusak. Bahkan diketahui, tiang pancang pelabuhan sempat patah akibat dihantam ponton salah seorang pengusaha sekitar 3 tahun yang lalu

Mirisnya, setelah pembangunannya selesai tidak pernah sekalipun aktivitas bongkar muat disana. "Rencananya kalau pembangunan selesai aktivitas bongkar muat akan dipindahkan kesana. Makanya fasilitas pendukung seperti gudang dan jalan dibuat sebaik mungkin," terangnya.

Proyek lainnya terang Herman, adalah Terminal Laksamana Indragiri. Keberadaan terminal ini meski bisa difungsikan, tapi tidak seoptimal sebagaimana yang diharapkan.

Sebagaimana diketahui, tidak semua PO (perusahaan otobus) mau masuk ke sana. Hal itu tidak terlepas minimnya fasilitas pendukung.

"Dari tiga proyek tersebut, boleh dikatakan tidak ada PAD (pendapatan asli daerah) yang masuk. Meskinya keberadaannya harus mampu meningkatkan PAD Inhil," kata dia.

Kemudian, tiga proyek multiyears lainnya adalah Islamic Center, Gedung Universitas Islam Indragiri (Unisi) dan jalan highway (tol, bebas hambatan) Mandah Tempuling. Dari data yang didapat dari pemberitaan media, tidak kurang dibutuhkan dana Rp960 miliar untuk penyelesaian tiga proyek tersebut.

Tiga proyek multiyears ini, perencanaan dan pembangunannya saat kepemimpinan Bupati Inhil Indra M Adnan. Hingga sekarang sudah berapa anggaran yang tersedot, tidak diketahui oleh pihak luar. Saat ini, kelangsungan tiga proyek tersebut masih belum jelas. Salah satu penyebabnya adalah hasil audit yang belum keluar.

"Dari berita yang saya baca, pemkab dan DPRD Inhil menunggu hasil audit," tutur Fadli warga Tembilahan lainnya dalam kesempatan berbeda.

Padahal keberadaan proyek multiyears tersebut telah memakan korban fasilitas publik dan pribadi. Contohnya, Gedung Unisi telah menghancurkan Gedung SMA Negeri 1 Tembilahan Kota dan jalan DPRD yang semua pembangunannya menggunakan uang negara.

Sedangkan pembangunan Islamic Center, telah menghancurkan bangunan Pondok Pesantren Tunas Harapan (PPTH). Saat ini mereka termarjinalkan di tanah mereka sendiri.

Untuk pembangunan jalan highway Mandah-Tempuling, berapa ribu pohon kelapa yang ditebang tanpa ganti rugi kepada masyarakat.

"Pada prinsipnya, masyarkat mendukung pembangunan. Hanya saja perencanaan meski matang, agar masyarakat tidak dirugikan. Kalau sudah seperti ini, meski ada yang dimintai pertanggungjawaban," demikian Fadli. ***

(Akham Sophian)
Kategori : Inhil, Umum
wwwwww