Home > Berita > Riau

Massa Demo Kejati Riau Desak Percepat Pemanggilan Bupati Kampar, ”Jangan Sampai Kalian Terima Suap dari Jefry Noer”

Massa Demo Kejati Riau Desak Percepat Pemanggilan Bupati Kampar, ”Jangan Sampai Kalian Terima Suap dari Jefry Noer”

Puluhan massa Gerakan Rakyat Kampar, saat membacakan Surat Yasin dan doa bersama di depan pintu masuk Kantor Kejati Riau.

Rabu, 18 November 2015 13:20 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Puluhan pengunjuk rasa dari Gerakan Rakyat Kampar (Gerak) menggelar demonstrasi di depan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Rabu (18/11/2015). Mereka kecewa dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) RI dan lembaga hukum di Riau, yang sampai kini belum memanggil Bupati Kampar Jefri Noer, yang diduga terlilit berbagai kasus korupsi.

Dengan lantang pengunjuk rasa itu berteriak menggunakan pengeras suara, untuk menyampaikan berbagai tuntutan mereka ke perwakilan kejati. Aksi Gerak ini merupakan yang sudah kesekian kalinya dilakukan baik kejati maupun di Mapolda Riau.

Dalam aksinya kali ini, Gerak sempat mendandani satu orang dari mereka dengan menggunakan kain putih yang menyerupai pocong. Tepat berada di depan pintu masuk kantor kejati, mereka menidurkan pocong tersebut, dan sempat berdoa bersama serta melakukan ritual keagaman dengan membacakan Surat Yasin dan tahlil di hadapan pocong yang melambangkan kematian Bupati Kampar Jefri Noer.

Usai kumandang azan Salat Zuhur, Gerak kembali melakukan orasinya. "Bupati Kampar adalah megakoruptor. Mana tindak lanjut (Kejagung) dan kejati. Kami sudah berulang kali datang ke mari, namun tetap saja Jefry Noer belum diperiksa. Jangan sampai kalian terima suap dari Jefry Noer," teriak Rahmat selaku Korlap Gerak.

Menurut dia, kasus dugaan korupsi Jefry Noer yang sudah mereka laporkan, di antaranya Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S), bahkan dirinya mengaku sudah menyerahkan setidaknya ada sekitar dua bundel data-data yang mencatut nama Bupati Kampar tersebut.

"Kenapa sampai saat ini Jefry Noer belum diperiksa, padahal dalam berkas tersebut kuat dugaan Jefry terlibat, ada apa sebenarnya? Hari ini kami ingin penjelasan pihak kejati, kapan Jefry Noer diperiksa," katanya lagi.

Bukan hanya dugaan kasus P4S, massa juga menyinggung penanganan kasus perjalanan sang Bupati dan keluarganya ke London. "Sudah kasasi namun mentok. Berapa Kejati Riau dapat suap dari Jefry Noer. Belum lagi korupsi baju koko, penolakan anggaran APBD Rp25 miliar yang ditolak pemprov, namun ternyata Jefry tetap menyetujuinya.”

Berdasarkan pantauan massa ini menggelar orasi selama kurang lebih 15 menit. Mereka ditemui Humas Kejati Riau Mukhzan yang langsung mengambil alih pengeras suara, guna menjelaskan tuntutan massa Gerak tersebut.

"Terima kasih atas kedatangan rekan-rekan Gerak, yang tidak bosan-bosanya menanyakan masalah ini kepada kami, perlu rekan-rekan ketahui saat ini tim penyidik sudah melakukan proses penyidikan, kami tidak bisa menyatakan orang bersalah dengan begitu saja, tapi perlunya alat bukti," tutur Mukhzan.

Menurut Mukhzan pihaknya masih terus mencari bukti-bukti guna dilakukan pemanggilan terhadap Bupati Kampar Jefry Noer dan orang-orang yang diduga terlibat.

"Kita sangat berimakasih, apalagi kalian (Gerak) sudah memberikan beberapa berkas, tapi perlu kalian ketahui berkas itu tidak bisa dijadikan alat bukti. Tapi berkas tersebut tetap berguna bagi kami dan masih kita pelajari, yang jelas jika nanti bukti-bukti sudah lengkap pasti kita akan panggil yang bersangkutan," pungkasnya.

Setelah mendapat jawaban dari pihak Kejati Riau, puluhan massa Gerak akhirnya membubarkan diri dengan pengawalan ketat aparat personel Polresta Pekanbaru.***

(Farid Mansyur)
Kategori : Riau, Hukrim
Sumber:GoRiau.com
wwwwww