Penghargaan untuk Mereka yang Pertaruhkan Nyawa Melawan Kobaran Api

Penghargaan untuk Mereka yang Pertaruhkan Nyawa Melawan Kobaran Api

Seluruh unsur petugas pemadam yang mendapat penghargaan dari Bupati Pelalawan.

Selasa, 10 November 2015 18:01 WIB
PANGKALANKERINCI, POTRETNEWS.com - Barangkali tak banyak yang tahu, pasukan pemadam kebakaran mempertaruhkan nyawa mereka saat memadamkan api di lahan yang terbakar di sejumlah kawasan di Provinsi Riau. Selama tiga bulan operasi pemadaman api, sejumlah petugas harus dilarikan ke rumah sakit karena terluka.

Hadi Penandio, Kepala BPBD dan Pemadam Kebakaran Pelalawan, mengatakan, upaya memadamkan kebakaran lahan bukan hal yang mudah.

Ia menuturkan, saat tengah serius memadamkan api, tiba-tiba angin puting beliung datang dan membuat api menyambar ke segala arah. Tiba-tiba api sudah mengepung dari belakang.

Puluhan petugas pemadam terjebak kobaran api sehingga masing-masing mencoba menyelamatkan diri.

"Empat orang anggota pemadam kami harus digotong ke rumah sakit karena nyaris kehabisan oksigen,” ujar Hadi beberapa waktu lalu dalam percakapan dengan Kompas.com.

Penghargaan

Atas kerja keras itu, bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November, Bupati Pelalawan Muhammad Haris memberikan penghargaan kepada sejumlah komponen pemadam kebakaran di Riau.

“Tugas memadamkan api kebakaran hutan dan lahan selama tiga bulan ini, bukan tugas yang mudah. Kami mengganggap kerja itu sangat berat dan patut diberi penghargaan," ujar Haris dalam upacara peringatan Hari Pahlawan di Pangkalankerinci, Riau, Selasa (10/11/2015).

"Kami tidak memberi materi, namun sekadar pengakuan berupa piagam. Semoga penghargaan ini dapat memberi semangat untuk petugas pemadaman di Riau pada masa mendatang,” sambung Haris.

Penerima penghargaan antara lain Korem 031/Wirabima, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, BPBD Pelalawan, Manggala Agni Wilayah Rengat, dan Indragiri Hulu.

Penghargaan yang sama juga diberikan kepada Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Penarikan, Kecamatan Langgam Pelalawan, MPA Desa Kuala Panduk Kecamatan Teluk Meranti dan sejumlah perusahaan yang membantu prooses pemadaman.

Gembira

Edwar Sanger, kepala BPBD Riau, mengaku gembira menerima penghargaan dari Bupati Pelalawan. Menurut dia, penghargaan ini menandakan kinerja BPBD Riau dalam Satgas Penanggulangan Bencana Asap Riau diakui oleh pihak lain.

Selama bencana asap Sumatera periode tiga bulan terakhir, Riau bukan daerah utama produsen asap. Meski masih memiliki titik kebakaran lahan dan hutan, asap Riau lebih disebabkan kiriman dari daerah tetangga Sumatera Selatan dan Jambi.

Koordinasi di Satgas Bencana Asap Riau yang merupakan gabungan BPBD Riau, TNI, Polri, Kementerian Kehutanan, Kementerian Ristek, BMKG dan unsur lain, memang sangat baik.

Menurut Edwar, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) memberitahu bahwa Satgas Bencana Asap Riau, memiliki koordinasi terbaik dibandingkan daerah bencana lain.

BNPB lantas meminta Satgas Riau untuk menyusun modul penanggulangan bencana untuk dijadikan pedoman untuk daerah lain.

"Ditambah penghargaan dari Bupati Pelalawan, membuat kami semakin kuat berupaya agar Riau tidak menjadi penyumbang asap lagi di masa depan,” kata Edwar. ***

(M Yamin Indra)
Sumber:Kompas.com
wwwwww