Anggota DPRD Riau Bicara soal Meninggalnya Balita di Pelalawan Diduga karena Asap, ”Mau Dibilang Sakit Malaria atau ’Hantu Belau’, tapi Unsur Akibat Kabut Asap Pasti Ada”

Anggota DPRD Riau Bicara soal Meninggalnya Balita di Pelalawan Diduga karena Asap, ”Mau Dibilang Sakit Malaria atau ’Hantu Belau’, tapi Unsur Akibat Kabut Asap Pasti Ada”

Ilustrasi balita meninggal diduga akibat menghirup asap.

Minggu, 25 Oktober 2015 20:45 WIB
Ishar D
PANGKALANKERINCI, POTRETNEWS.com - Anggota DPRD Provinsi Riau Markurius Anwar meminta pihak terkait di Kabupaten Pelalawan transparan atas meninggalnya Angga Saputra, bayi berusia 2 tahun 2 bulan, Kamis (22/10/2015). ”Kita menyayangkan sikap Dinas Kesehatan Pelalawan yang terkesan menutup-nutupi penyebab kematian Angga Saputra. Umur manusia memang Allah yang menentukan, tapi untuk kasus yang terjadi saat ini perlu kita kaji lebih dalam lagi,” katanya menjawab potretnews.com, di Pangkalankerinci, Sabtu (24/10/2015) malam.

Markuris yang juga Bendahara DPW PKS Riau berpendapat, transparansi pihak terkait sangat diperlukan karena hasil rontgen di RS Efarina Pangkalankerinci menunjukkan paru-paru si bayi malang itu tampak ada gumpalan warna putih.

Atas dasar itu, kata dia, kita bisa menyimpulkan bahwa penyebab kematian si bayi adalah penyakit ISPA (infeksi saluran pernafasan akut) yang parah akibat dari kabut asap.

”Maka dari itu, apa pun alasan Dinas Kesehatan yang mengatakan si bayi sakit demam malaria atau ”hantu belau”, tapi unsur dari akibat kabut asap pasti ada. Karena sudah dibuktikan dari hasil rontgen,” ujarnya.

Seorang tetangga orang tua korban mengungkapkan, sebelum Angga Saputra meninggal, pada 21 Oktober sempat dibawa ke rumah sakit. ”Pada waktu tengah malam, kami mendapat kabar duka jika bayi itu meninggal. Setelah kami lihat hasil rontgen ternyata di dalam tubuhnya ada gumpalan semacam gumpalan warga putih,” kata pria yang menolak namanya ditulis, ketika ditemui terpisah.

Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan, dalam pernyataan yang telah beredar di media, menampik informasi penyebab kematian Angga lantaran terkena ISPA. Informasi itu dinilai keliru dan tidak disertai dengan petunjuk pemeriksaan dari dokter yang menangani.

"Kami sudah turun ke RS Efarina dan mengkonfirmasi langsung pihak rumah sakit dan dokter yang menangani korban. Jadi kalau dibilang karena ISPA, itu tidak benar. Mohon informasi ini diluruskan, agar masyarakat tidak keliru," kata Sekretaris Diskes, Asril Skm, seperti dilansir tribunpekanbaru.com, Sabtu (24/10/2015). ***

(M Yamin Indra)
Kategori : Pelalawan, Peristiwa
wwwwww