Inspiratif, Desa yang Tak Pernah Dikunjungi Bupati dan Wabup Rohil Ini Bangun Sendiri Jembatan dengan Cara Urunan 20 Perak dari Setiap Kilogram Timbangan Sawit
 |
Warga desa menyampaikan berbagai persoalan kepada Calon Wakil Bupati Rokan Hilir, Riau, Taem Pratama. (foto: potretnews.com/darman) |
Minggu, 18 Oktober 2015 03:21 WIB
TANJUNGMEDAN, POTRETNEWS.com - Pasangan calon (Paslon) Bupati Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau, nomor urut 4 H Herman Sani-Taem Pratama mengunjungi warga Suku Jawa di Kepenghuluan Sei Tapah, Kecamatan Tanjungmedan.
Dalam dialog dengan Calon Wakil Bupati Taem Pratama tersebut, masyarakat Sei Tapah berharap desa mereka diperhatikan dalam semua lini, baik itu insfrastruktur, ekonomi, kesehatan, perkebunan serta pendidikan. "Selama ini, pemerintah setempat belum ada memperhatikan kondisi desa kami. Sehingga desa ini jauh ketingalan dengan desa lainnya di Rohil," kata warga Sei Tapah Sutrisno, kepada potretnews.com, usai mengikuti kampanye dialogis nomor urut 4, baru-baru ini.Dia mengatakan, pada pilkada 2011 lalu, Herman Sani menang 75 persen di desa itu. Tahun ini kami tetap kompak dan 90 persen kami pastikan akan pilih nomor 4."Dengan adanya dukungan masyarakat Sei Tapah selama dua kali pilkada tambah yang ketiga kali di 2015 ini lanjut Sutrisno, mereka meminta agar desa mereka diperhatikan pembangunannya," harapnya.Sutrisno menegaskan, masyarakat tidak mau lagi dijadikan ”anak tiri” oleh pemerintah daerah yang sekarang. Pasalnya, hingga kini banyak jembatan yang melintasi sungai hanya dibangun secara swadaya oleh masyarakat sekitar. Memberikan contoh, tiga jembatan yang terbuat dari kayu menuju desa itu dari Kepenghuluan Sei Meranti dibangun secara swadaya oleh masyarakat sekitar dengan cara melakukan pemotongan timbangan sawit. Setiap masyarakat menjual sawitnya, dipotong 20 perak per kilogram."Sudah berkali-kali kami ajukan usulan bangun jembatan, tapi tak pernah direalisasikan. Bahkan, Bupati dan Wakil Bupati Rohil pun belum pernah masuk ke desa kami ini," ujarnya. ***
Dalam dialog dengan Calon Wakil Bupati Taem Pratama tersebut, masyarakat Sei Tapah berharap desa mereka diperhatikan dalam semua lini, baik itu insfrastruktur, ekonomi, kesehatan, perkebunan serta pendidikan. "Selama ini, pemerintah setempat belum ada memperhatikan kondisi desa kami. Sehingga desa ini jauh ketingalan dengan desa lainnya di Rohil," kata warga Sei Tapah Sutrisno, kepada potretnews.com, usai mengikuti kampanye dialogis nomor urut 4, baru-baru ini.Dia mengatakan, pada pilkada 2011 lalu, Herman Sani menang 75 persen di desa itu. Tahun ini kami tetap kompak dan 90 persen kami pastikan akan pilih nomor 4."Dengan adanya dukungan masyarakat Sei Tapah selama dua kali pilkada tambah yang ketiga kali di 2015 ini lanjut Sutrisno, mereka meminta agar desa mereka diperhatikan pembangunannya," harapnya.Sutrisno menegaskan, masyarakat tidak mau lagi dijadikan ”anak tiri” oleh pemerintah daerah yang sekarang. Pasalnya, hingga kini banyak jembatan yang melintasi sungai hanya dibangun secara swadaya oleh masyarakat sekitar. Memberikan contoh, tiga jembatan yang terbuat dari kayu menuju desa itu dari Kepenghuluan Sei Meranti dibangun secara swadaya oleh masyarakat sekitar dengan cara melakukan pemotongan timbangan sawit. Setiap masyarakat menjual sawitnya, dipotong 20 perak per kilogram."Sudah berkali-kali kami ajukan usulan bangun jembatan, tapi tak pernah direalisasikan. Bahkan, Bupati dan Wakil Bupati Rohil pun belum pernah masuk ke desa kami ini," ujarnya. ***
