Sudah 3 Kali Ganti Bupati, Desa Sekapas di Rohil Tetap Gelap Gulita
 |
Ilustrasi gelap gulita. |
Sabtu, 17 Oktober 2015 23:05 WIB
RANTAUKOPAR, POTRETNEWS.com - Sudah 16 tahun Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dimekarkan dari Kabupaten Bengkalis. Namun, sampai saat ini, warga yang berada di Kepenghuluan Sekapas, Kecamatan Rantaukopar belum pernah menikmati penerangan listrik dari perusahaan listrik negara (PLN).
"Untuk itu, kami sebagai warga negara Indonesia berharap, Pemkab Rohil bisa kiranya memasukan aliran listrik PLN di daerah kami ini," ujar Solihan (42) warga Sekapas, Jumat (16/10/2015) lalu.Dia menyebut, hal itu sudah lama disampaikan bersama masyarakat Sekapas lainnya. Namun, dari bulan ke bulan, tahun ke tahun, dan sudah beberapa kali ganti bupati. Namun, harapan itu belum terealisasikan juga."Kalau janji-janji politik saat mencalon menjadi DPRD atau menjadi bupati dan wakil bupati, katanya mau masukan PLN di daerah kami. Namun, nyatanya setelah menjadi, janji itu dilupakan," tuturnya.Dia merasa aneh, segitu besarnya anggaran APBD Rohil yang mencapai Rp 2,7 triliun, tapi kesejahteraan masyarakat belum merata."Buktinya, sampai saat ini kami di Sekapas ini. Dari dulu, sampai saat ini masih menikmati penerangan pakai lampu minyak tanah, dan sebagian masih menggunakan lampu genset," cetusnya. Keluhan itu dibenarkan oleh Datuk Penghulu Sekapas, Syarkoni. "Iya, sudah beberapa kali pula kita ajukan melalui musrenbangdes. Tapi, sampai saat ini belum juga terealisasikan," jelas Syarkoni.Ia berharap, kepada Pemkab Rohil melalui dinas terkait, hendaknya mengupayakan agar listrik PLN bisa menerangi daerah Sekapas. Sebab, hal itu sudah lama diharapkan masyarakat. ***
"Untuk itu, kami sebagai warga negara Indonesia berharap, Pemkab Rohil bisa kiranya memasukan aliran listrik PLN di daerah kami ini," ujar Solihan (42) warga Sekapas, Jumat (16/10/2015) lalu.Dia menyebut, hal itu sudah lama disampaikan bersama masyarakat Sekapas lainnya. Namun, dari bulan ke bulan, tahun ke tahun, dan sudah beberapa kali ganti bupati. Namun, harapan itu belum terealisasikan juga."Kalau janji-janji politik saat mencalon menjadi DPRD atau menjadi bupati dan wakil bupati, katanya mau masukan PLN di daerah kami. Namun, nyatanya setelah menjadi, janji itu dilupakan," tuturnya.Dia merasa aneh, segitu besarnya anggaran APBD Rohil yang mencapai Rp 2,7 triliun, tapi kesejahteraan masyarakat belum merata."Buktinya, sampai saat ini kami di Sekapas ini. Dari dulu, sampai saat ini masih menikmati penerangan pakai lampu minyak tanah, dan sebagian masih menggunakan lampu genset," cetusnya. Keluhan itu dibenarkan oleh Datuk Penghulu Sekapas, Syarkoni. "Iya, sudah beberapa kali pula kita ajukan melalui musrenbangdes. Tapi, sampai saat ini belum juga terealisasikan," jelas Syarkoni.Ia berharap, kepada Pemkab Rohil melalui dinas terkait, hendaknya mengupayakan agar listrik PLN bisa menerangi daerah Sekapas. Sebab, hal itu sudah lama diharapkan masyarakat. ***
