Tembilahan ”Ternoda” karena Tempat Permainan Anak Diduga Alih Fungsi Jadi Arena Judi, Anggota DPRD Muslim: : Tahun Baru Islam Momentum Mengembalikan Inhil sebagai Kota Ibadah
 |
Masyarakat Tembilahan, Ibu Kota Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, resah tempat bermain anak diduga berubah jadi arena judi. |
Jum'at, 16 Oktober 2015 07:47 WIB
TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com - Sempena Tahun Baru Islam 1437 H, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Indragiri Hilr (Inhil), Provinsi Riau mengajak seluruh masyarakat di wilayah itu menjadikan 1 Muharam sebagai momentum untuk mengembalikan Inhil sebagai kota ibadah.
"Jadikan momentum Tahun Baru Islam untuk menuju suatu perubahan semangat kebersamaan dan mengembalikan julukan Kabupaten Inhil menjadi kota ibadah," ujar Anggota DPRD Inhil Muslim, Rabu (14/10/2015) malam.Dikatakan, Inhil sebagai kabupaten yang banyak memiliki sejarah dan tentunya sejarah itu harus tetap terjaga. "Dengan momentum pergantian Tahun Baru Islam, mari sejenak kita kroscek ke belakang terkait sejarah-sejarah inhil yang sedikit-sedikit mulai bergeser. Jika dahulu Inhil terkenal dengan julukan kota ibadah, kini hal itu sudah ’ternoda’," kata dia.Saat ini, banyak tempat-tempat permainan anak-anak yang diduga dialih fungsikan menjadi tempat perjudian yang cukup meresahkan masyarakat.Untuk itu, ia berharap agar seluruh elemen, baik pemerintah maupun kelompok sosial masyarakat bersama-sama untuk menjaga dan mengawasi Kabupaten Inhil, terutama untuk mengawasi tempat-tempat maksiat. (adv/dewan/suf)
"Jadikan momentum Tahun Baru Islam untuk menuju suatu perubahan semangat kebersamaan dan mengembalikan julukan Kabupaten Inhil menjadi kota ibadah," ujar Anggota DPRD Inhil Muslim, Rabu (14/10/2015) malam.Dikatakan, Inhil sebagai kabupaten yang banyak memiliki sejarah dan tentunya sejarah itu harus tetap terjaga. "Dengan momentum pergantian Tahun Baru Islam, mari sejenak kita kroscek ke belakang terkait sejarah-sejarah inhil yang sedikit-sedikit mulai bergeser. Jika dahulu Inhil terkenal dengan julukan kota ibadah, kini hal itu sudah ’ternoda’," kata dia.Saat ini, banyak tempat-tempat permainan anak-anak yang diduga dialih fungsikan menjadi tempat perjudian yang cukup meresahkan masyarakat.Untuk itu, ia berharap agar seluruh elemen, baik pemerintah maupun kelompok sosial masyarakat bersama-sama untuk menjaga dan mengawasi Kabupaten Inhil, terutama untuk mengawasi tempat-tempat maksiat. (adv/dewan/suf)
