Senator Riau Ini Justru Senang Jika Malaysia Gugat Indonesia karena Asap
 |
Intsiawati Ayus |
Sabtu, 10 Oktober 2015 13:44 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Anggota DPD RI asal Riau Intsiawati Ayus justru merasa senang jika pemerintah Malaysia menggugat Indonesia karena asap di wilayah Sumatera sudah masuk ke Malaysia.
Padahal sekitar 70 persen perkebunan kelapa sawit di wilayah Sumatera dimiliki oleh perusahaan dari Malaysia. Dengan gugatan itu, Ayus yakin pemerintah Malaysia bisa tahu siapa dalang dari kebakaran hutan yang sesungguhnya."Saya merasa geli jika Malaysia mengugat Indonesia karena asap. Justru sebanyak-banyaknya mereka menggugat, karena 70 persen perkebunan milik perusahaan dari Malaysia," ungkap Ayus dalam diskusi bertajuk "Masihkah Ada Asa Melawan Asap?" di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/10).Lebih lanjut Ayus menilai, bencana asap ini adalah kejahatan kemanusiaan dengan modus-modus tertentu. Seperti modus untuk mendapatkan klaim asuransi dan modus untuk mendapatkan harga lahan yang tinggi karena lahan telah bersih. Pasalnya, cara paling hemat dalam membersihkan lahan adalah dengan membakar."Kita muak untuk mengatakan kenapa harus selalu ada masalah asap ini karena asap muncul dari kejahatan manusia itu sendiri. Sebanyak 90 persen munculnya asap karena ulah manusia dan selama 17 tahun kenapa baru kali ini bencana asap dinyatakan sebagai kejahatan manusia," tutup Ayus.
Padahal sekitar 70 persen perkebunan kelapa sawit di wilayah Sumatera dimiliki oleh perusahaan dari Malaysia. Dengan gugatan itu, Ayus yakin pemerintah Malaysia bisa tahu siapa dalang dari kebakaran hutan yang sesungguhnya."Saya merasa geli jika Malaysia mengugat Indonesia karena asap. Justru sebanyak-banyaknya mereka menggugat, karena 70 persen perkebunan milik perusahaan dari Malaysia," ungkap Ayus dalam diskusi bertajuk "Masihkah Ada Asa Melawan Asap?" di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/10).Lebih lanjut Ayus menilai, bencana asap ini adalah kejahatan kemanusiaan dengan modus-modus tertentu. Seperti modus untuk mendapatkan klaim asuransi dan modus untuk mendapatkan harga lahan yang tinggi karena lahan telah bersih. Pasalnya, cara paling hemat dalam membersihkan lahan adalah dengan membakar."Kita muak untuk mengatakan kenapa harus selalu ada masalah asap ini karena asap muncul dari kejahatan manusia itu sendiri. Sebanyak 90 persen munculnya asap karena ulah manusia dan selama 17 tahun kenapa baru kali ini bencana asap dinyatakan sebagai kejahatan manusia," tutup Ayus.
