Bus dan Travel Turunkan Penumpang di Luar, Terminal Sekapur Sirih Bagansiapiapi Jadi ”Terbengkalai”, Dishubnya ke Mana?
 |
Terminal Sekapur Sirih di Kota Bagansiapiapi kini seperti ”terbengkalai”. |
Sabtu, 03 Oktober 2015 09:36 WIB
BAGANSIAPIAPI, POTRETNEWS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, dinilai ”tutup mata” terhadap keberadaan Terminal Sekapur Sirih di Kota Bagansiapiapi. Sehingga, terminal tersebut kini seperti ”terbengkalai”.
Betapa tidak, banyak pengusaha travel perjalanan maupun bus yang menaikkan dan menurunkan penumpangnya di luar terminal yang masuk wilayah tepatnya Kecamatan Bangko itu. Para pengusaha travel, lebih memilih menurunkan penumpangnya di loket masing-masing di dalam Kota Bagansiapiapi.Pemandangan ini tentu saja menjadi sorotan bagi puluhan buruh yang biasa bekerja di Terminal Sekapur Sirih. Efeknya, penghasilan buruh menjadi berkurang karena tidak ada bongkar muat barang yang mereka lakukan lagi.
Maruli, salah seorang buruh harian di terminal menuturkan, pihak Dishub Rohil seperti tidak mampu mengendalikan travel yang beroperasi masuk ke Bagansiapiapi. Terminal pun setiap hari menjadi sepi.
Seharusnya menurut dia, Dishub mempunyai kewenangan untuk menertibkan travel yang tidak mau menaikkan dan menurunkan penumpangnya diluar terminal. "Pemerintah terkesan tidak pernah peduli sama kami para buruh di sini. Travel dibiarkan bebas masuk dalam kota, penghasilan buruh jadi menurun," ujarnya.Senada juga di lontarkan buruh terminal lainnya, Johan. Dia mengatakan, karena Dishub seperti cuek dan tak sanggup melakukan penertiban, permasalahan ini sudah pernah disampaikan kepada pemerintah kabupaten dan DPRD setempat. Namun, hingga sekarang baik pemerintah maupun wakil rakyat, belum juga memberi jalan keluar konkret.
"Lotih (capek) kami dah menyampaikan masalah iko ke Dishub, tapi tak pornah ado jawaban (sudah capek kami menyampaikan masalah ini ke Dishub, tapi tak pernah ada jawaban)," ucap Johan dengan mengunakan bahasa daerah.***
Betapa tidak, banyak pengusaha travel perjalanan maupun bus yang menaikkan dan menurunkan penumpangnya di luar terminal yang masuk wilayah tepatnya Kecamatan Bangko itu. Para pengusaha travel, lebih memilih menurunkan penumpangnya di loket masing-masing di dalam Kota Bagansiapiapi.Pemandangan ini tentu saja menjadi sorotan bagi puluhan buruh yang biasa bekerja di Terminal Sekapur Sirih. Efeknya, penghasilan buruh menjadi berkurang karena tidak ada bongkar muat barang yang mereka lakukan lagi.
Maruli, salah seorang buruh harian di terminal menuturkan, pihak Dishub Rohil seperti tidak mampu mengendalikan travel yang beroperasi masuk ke Bagansiapiapi. Terminal pun setiap hari menjadi sepi.
Seharusnya menurut dia, Dishub mempunyai kewenangan untuk menertibkan travel yang tidak mau menaikkan dan menurunkan penumpangnya diluar terminal. "Pemerintah terkesan tidak pernah peduli sama kami para buruh di sini. Travel dibiarkan bebas masuk dalam kota, penghasilan buruh jadi menurun," ujarnya.Senada juga di lontarkan buruh terminal lainnya, Johan. Dia mengatakan, karena Dishub seperti cuek dan tak sanggup melakukan penertiban, permasalahan ini sudah pernah disampaikan kepada pemerintah kabupaten dan DPRD setempat. Namun, hingga sekarang baik pemerintah maupun wakil rakyat, belum juga memberi jalan keluar konkret.
"Lotih (capek) kami dah menyampaikan masalah iko ke Dishub, tapi tak pornah ado jawaban (sudah capek kami menyampaikan masalah ini ke Dishub, tapi tak pernah ada jawaban)," ucap Johan dengan mengunakan bahasa daerah.***
