Jika Tak Ada Aral Melintang, Pembangunan Tol Pekanbaru-Dumai Dimulai Oktober Ini
 |
Ilustrasi |
Selasa, 29 September 2015 21:29 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai jika tidak ada aral melintang akan dimulai pelaksanaannya oleh BUMN PT Hutama Karya pada Oktober atau November 2015 ini. Pendataan lahan yang akan dilintasi pembangunan tol Pekanbaru-Dumai, Riau hampir tuntas. Pembangunan jalan tol ini merupakan bagian dari megaproyek tol Trans Sumatera. Demikian dijelaskan Asisten II Setko Pekanbaru Ir Dedi Gusriadi kepada wartawan Selasa (29/9/2015).
Menurut Dedi Gusriadi, ada sedikit kendala pembebasan lahan di perbatasan Pekanbaru-Siak, di mana lahannya masih milik Pekanbaru namun suratnya diterbitkan BPN Siak. Untuk penyelesaian ini, kata Dedi, pihaknya sudah menyurati Pemerintah Provinsi Riau guna memfasilitasi penyelesaian. Menurutnya, bila masalah tapal batas Pekanbaru-Siak tuntas maka tim akan segera menaksir harga tanah kemudian dilakukan proses ganti rugi.Dedi menerangkan Dinas Pekerjaan Umum dan Pertanian Pekanbaru serta camat setempat ikut dilibatkan dalam keanggotaan tim percepatan.Tugasnya menaksir nilai bangunan dan tanaman yang akan diganti rugi di atas lahan yang dilintasi tol. Camat sebagai aparat terdepan akan mensosialisasikan ke warga terkait harga ganti rugi. Sementara Kabag Tata Pemerintahan Pemko Pekanbaru, Irma menjelaskan pula, Pekanbaru sangat mendukung percepatan pembangunan jalan tol itu dengan segala kemampuan seperti memfasilitasi kemudahan.Selain itu Pemko Pekanbaru juga mengupayakan agar penyelesaian persil lahan perbatasan Pekanbaru-Siak segera tuntas sehingga target dimulainya pembangunan yang ditetapkan Oktober-November 2015 bisa tercapai. Dalam Perpres 100/2014, PT Hutama Karya telah ditunjuk sebagai pelaksana pembangunan jalan tol di Sumatera terdiri dari empat ruas mencakup Lampung-Bakauheni, Pekanbaru-Dumai, Medan-Binjai dan Palembang-Indralaya. Khusus ruas tol Pekanbaru-Dumai, rencananya dibangun 2016 terdiri dari enam seksi sepanjang 129 kilometer. Seksi pertama dari Pekanbaru-Minas sepanjang 9 km, seksi kedua 24 km hingga Petapahan, seksi tiga 17 km hingga Kandis, 16 km seksi empat hingga Duri Selatan, 28 km untuk seksi lima hingga Duri Utara, dan seksi enam 25 km hingga Dumai. Dari enam seksi tersebut, terdapat 11 titik masuk tol.
Menurut Dedi Gusriadi, ada sedikit kendala pembebasan lahan di perbatasan Pekanbaru-Siak, di mana lahannya masih milik Pekanbaru namun suratnya diterbitkan BPN Siak. Untuk penyelesaian ini, kata Dedi, pihaknya sudah menyurati Pemerintah Provinsi Riau guna memfasilitasi penyelesaian. Menurutnya, bila masalah tapal batas Pekanbaru-Siak tuntas maka tim akan segera menaksir harga tanah kemudian dilakukan proses ganti rugi.Dedi menerangkan Dinas Pekerjaan Umum dan Pertanian Pekanbaru serta camat setempat ikut dilibatkan dalam keanggotaan tim percepatan.Tugasnya menaksir nilai bangunan dan tanaman yang akan diganti rugi di atas lahan yang dilintasi tol. Camat sebagai aparat terdepan akan mensosialisasikan ke warga terkait harga ganti rugi. Sementara Kabag Tata Pemerintahan Pemko Pekanbaru, Irma menjelaskan pula, Pekanbaru sangat mendukung percepatan pembangunan jalan tol itu dengan segala kemampuan seperti memfasilitasi kemudahan.Selain itu Pemko Pekanbaru juga mengupayakan agar penyelesaian persil lahan perbatasan Pekanbaru-Siak segera tuntas sehingga target dimulainya pembangunan yang ditetapkan Oktober-November 2015 bisa tercapai. Dalam Perpres 100/2014, PT Hutama Karya telah ditunjuk sebagai pelaksana pembangunan jalan tol di Sumatera terdiri dari empat ruas mencakup Lampung-Bakauheni, Pekanbaru-Dumai, Medan-Binjai dan Palembang-Indralaya. Khusus ruas tol Pekanbaru-Dumai, rencananya dibangun 2016 terdiri dari enam seksi sepanjang 129 kilometer. Seksi pertama dari Pekanbaru-Minas sepanjang 9 km, seksi kedua 24 km hingga Petapahan, seksi tiga 17 km hingga Kandis, 16 km seksi empat hingga Duri Selatan, 28 km untuk seksi lima hingga Duri Utara, dan seksi enam 25 km hingga Dumai. Dari enam seksi tersebut, terdapat 11 titik masuk tol.
