Home > Berita > Riau

Narapidana Lapas Pekanbaru Arisan untuk Berkurban, Rusli Zainal Menyumbang Seekor Sapi

Narapidana Lapas Pekanbaru Arisan untuk Berkurban, Rusli Zainal Menyumbang Seekor Sapi

Ilustrasi salah satu penjara di Indonesia.

Jum'at, 25 September 2015 04:58 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Suasana meriah menyambut hari raya Idul Adha tahun 1436 H/2015 M di Lembaga Pemasyarakataan Kelas II A, Pekanbaru. Lantunan takbir menggema di tengah lapangan saat ratusan narapidana melaksanakan Salat Ied. Mantan Gubernur Riau Rusli Zainal bertindak sebagai imam. Seusai salat, para narapidana kompak memotong sapi kurban. "Ada lima ekor sapi kami kurbankan tahun ini," kata Kepala Lapas Kelas II A, Pekanbaru, Dadi Mulyadi, Kamis, 24 September 2015. Dadi menyebutkan, lima ekor sapi kurban merupakan sumbangan dari keluarga besar pegawai lapas beserta narapidana yang menghuni lapas itu. Sumbangan sapi kurban oleh narapidana sudah dipersiapkan jauh hari sebelum lebaran haji tiba melalui program pembinaan spiritual keagamaan. Meski mendekam dibalik jeruji, warga binaan masih mampu ikut berkurban. "Caranya dengan arisan bulanan," ujarnya.

Dadi menceritkan, para narapidana yang mengikuti program kurban awalnya melakukan arisan setiap bulannya bersama pegawai Lapas. Enam bulan sebelum hari raya tiba, baik pegawai maupun narapidana sudah menyicil Rp 200 ribu setiap bulan untuk pembelian sapi. "Dari arisan bulanan itu digunakan membeli sapi kurban saat lebaran ini," katanya.

Daging sapi kurban dibagi-bagikan untuk masyarakat sekitar lapas. "Sebagian lagi untuk warga binaan yang berada di dalam lapas," ujarnya.

Salah seorang Narapidana Alfian mengatakan, niat berkurban telah mereka rancang sejak enam bulan lalu. Selain dengan arisan bulanan, mereka juga memiliki koperasi tersendiri. Di Lapas Pekanbaru, kata Alfian, narapidana dibekali pembinaan wirausaha. Narapidana dapat mengembangkan potensi dirinya melalui kerajinan dan keterampilan. Berbagai kegiatan mereka lakukan untuk memperoleh penghasilan seperti peternakan itik petelur yang menghasilkan 4.500 butir telur setiap bulannya. "Omset dari telur itik itu Rp 20 juta per bulan," katanya.

Narapidana juga menghasilkan kain songket dan sendal hotel yang ditampung oleh perhotelan di Pekanbaru. Belum lagi peternakan ikan dan perkebunan sayur yang juga menghasilkan pendapatan hingga Rp 20 juta setiap kali panen.***

(M Yamin Indra)
Kategori : Riau, Umum
Sumber:Tempo.co
wwwwww