Jika Ketua Rombongan Tak Melarang Melontar Jumrah di Luar Jadwal, Mungkin Banyak Jemaah Riau Jadi Korban Tragedi Mina

Jika Ketua Rombongan Tak Melarang Melontar Jumrah di Luar Jadwal, Mungkin Banyak Jemaah Riau Jadi Korban Tragedi Mina

Korban tragedi Mina.

Jum'at, 25 September 2015 10:47 WIB
.
MEKAH, POTRETNEWS.com - Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun... kabar duka kembali datang dari Tanah Suci Mekah. Sedikitnya 717 orang jemaah haji tewas terinjak-injak dan kehabisan oksigen saat insiden prosesi melempar jumrah di Mina, Kamis (24/9/2015) pagi waktu setempat. Sebanyak 863 orang lainnya terluka. Tiga jamaah haji Indonesia ikut menjadi korban tewas. Namun tak ada yang asal Riau. Meski demikian, seperti dikutip dari tribunpekanbaru.com , Jumat pagi, beberapa jamaah Riau trauma untuk melakukan melontar jumrah akibat peristiwa itu. Terutama jemaah Riau yang tua dan sakit. Apalagi insiden kemarin bukan yang pertama kali. Bahkan yang terburuk sejak 1990, dimana 1.426 orang tewas berdesak-desakan di terowongan Mina menuju Mekkah.

Yang memprihatinkan, tragedi Mina kemarin terjadi kurang dari dua minggu setelah insiden jatuhnya alat derek atau crane di MasjidIl Haram, Mekah, 12 September 2015, yang menewaskan 109 orang dan melukai 238 lainnya terluka. Termasuk 11 korban tewas asal Indonesia.Ketua Rombongan Jemaah Haji Riau Kloter 5, Haji Zamri SAg, mewanti-wanti para jamaah agar tidak memaksakan kehendak buru-buru melontar jumrah. Sebab, panitia haji membuat jadwal yang aman. Jamaah Riau sendiri baru masuk Mina pukul 06.00 pagi, usai Salat Subuh di Mina. Memang waktu itu banyak jamaah yang ngotot ingin segera melempar jumrah.

Padahal waktunya sudah diatur pukul 15.00. Namun, Haji Zamri bersikap tegas. "Di luar itu saya tak bertanggung jawab," katanya kepada jamaah yang tampak sewot.

Jika dilepas oleh Haji Zamri, bisa jadi tragedi maut itu bisa menimpa jamaah Riau. Peristiwa itu terjadi di jalur Jalan Arab 204. Jalur itu memang tak lazim digunakan jamaah Indonesia. Jemaah Indonesia termasuk Riau, melewati jalur Jalan King Aziz, yang jaraknya dari tempat melontar sekitar tiga kilometer.

"Di tiga terowongan yang kami lalui, memang terlihat banyak polisi dan ambulans. Beberapa helikopter juga bersileweran di langit Mina," katanya.***
(***)
Kategori : Peristiwa
Sumber:tribunnews.com
wwwwww