Home > Berita > Riau

Dikecam karena Pelesir saat Daerahnya Dikepung Asap, Azharisman Rozie Tiba-tiba Jadi Plt Kabag Humas untuk Jelaskan Batalnya Wali Kota Pekanbaru ke Beijing

Dikecam karena Pelesir saat Daerahnya Dikepung Asap, Azharisman Rozie Tiba-tiba Jadi Plt Kabag Humas untuk Jelaskan Batalnya Wali Kota Pekanbaru ke Beijing

Azharisman Rozie

Jum'at, 18 September 2015 02:27 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Terkait pembatalan Wali Kota Pekanbaru ke Nanning China, akhirnya Pemko Pekanbaru melalui Azharisman Rozie angkat bicara. Ia mengatakan saat ini ia berbicara sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kabag Humas Pemko Pekanbaru menggantikan Alek Kurniawan. "Karena ada pertimbangan mengenai kondisi asap ini yang semakin berbahaya, wali kota akhirnya membatalkan keberangkannya ke China dibatalkan. Rencananya akan mengadakan market sounding di China mengenai pengelolaan air bersih," katanya seperti dikutip potretnews.com dari tribunpekanbaru.com, Kamis (17/9/2015). Ketika ditanya mengapa Firdaus memutuskan pembatalan ke China di Jakarta, ia tidak menjawab.

"Intinya wali kota sudah memutuskan untuk kembali ke Pekanbaru hari ini," kata Azharisman Rozie yang juga menjabat Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pekanbaru.

Wali Kota Pekanbaru ke Beijing Saat Daerahnya Dilanda Kabut Asap

Sebelum keluarnya penjelasan dari plt kabag humas pemko, Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT menuai kecaman dari berbagai pihak, karena berencana ke China saat wilayahnya dilanda kabut asap.

"Kita sangat sayangkan keberangkatan Wali Kota ke China. Dia seharusnya hadir di tengah masyarakat untuk mencari solusi agar masyarakat tidak terkena asap terus-menerus," kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru Zulfan Hafiz seperti dikutip potretnews.com dari kompas.com, Rabu (16/9/2015).

Ia menilai keputusan Wali Kota Pekanbaru ke China bukan merupakan hal yang mendesak, dan bisa ditunda di tengah kepentingan masyarakat Pekanbaru yang sebagian besar menderita akibat polusi asap kebakaran. Sebabnya, dampak asap yang mencapai level sangat berbahaya berdampak pada aktivitas sekolah yang kini lumpuh, dan ribuan warga sakit karena terserang infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).***

Sumber:Tribunpekanbaru.com, Kompas.com
wwwwww