Bandara Ditutup karena Asap, Wali Kota Kesulitan Pulang dari Jakarta ke Pekanbaru

Bandara Ditutup karena Asap, Wali Kota Kesulitan Pulang dari Jakarta ke Pekanbaru

Wali Kota Pekanbaru, Dr Firdaus MT

Minggu, 13 September 2015 09:04 WIB
.
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Wali Kota Pekanbaru Firdaus kesulitan untuk pulang Jakarta ke Pekanbaru karena Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru lumpuh akibat kabut asap kebakaran lahan dan hutan. "Hampir sepekan agenda wali kota di Jakarta, Depok  dan Makasar, sedianya Jumat kemaren sudah harus kembali bertugas di Pekanbaru, tapi tertunda akibat penerbangan tutup hingga Sabtu," ungkap Kepala Sub Bagian Pengawalan Informasi dan Pengaduan Masyarakat Humas Pemko Pekanbaru Mawardi, Sabtu. Mawardi mengatakan, selain wali kota juga ikut terkurung di jakarta Kabag Humas, Disnaker, dan bidang lainnya termasuk staf humas untuk peliputan dan protokol Pemko. Pesawat Garuda Indonesia yang harusnya memberangkatkan Wali Kota dan rombongan Jumat pagi ke Pekanbaru, ditunda hingga sore hari dan akhirnya dibatalkan oleh pihak maskapai. "Tampaknya hari ini Sabtu juga ditunda lagi karena katanya bandara SSK masih ditutup," ujar Mawardi. Lebih lanjut terang Mawardi menyikapi kondisi ini nampaknya Wali Kota akan mengubah rute penerbangannya agar segera bisa tiba di Pekanbaru. Karena memang sepekan meninggalkan tugasnya, pria yang kini sedang menyelesaikan gelar doktornya di Bandung, ingin segera melayani masyarakat. Bayangkan saja banyak rencana pertemuan lokal yang sedianya dihadiri Wali Kota harus ditunda bahkan digantikan kehadirannya. Salah satunya pembukaan kejuaraan junior pra junior Wushu Wali Kota Cup sekaligus pelepasan kontingen Riau ke ajang Kejurnas, Jumat pukul 19.00 WIB, dikediamannya batal dihadiri Firdaus, dan digantikan oleh Asisten I, M.Noer. "Saya dengar Wali Kota akan ambil rute penerbangan Jakarta-Padang, baru dilanjut lewat darat," beber Mawardi. Adapun agenda Wali Kota ke luar daerah sepekan lalu untuk menghadiri, Senin acara Penandatangan MOU (Kejasama) jaringan lintas perkotaan antara pemerintah Kota Pekanbaru dan Pemerintah Kota Depok . Selasa acara Forum ASEAN Mayors Forum 2015 pada tanggal 8- 9 September 2015 yang dihadiri oleh Mayor/walikota se-ASEAN di Makasar. Kamis menerima penghargaan sebagai Pembina K3 dari Kementerian Tenaga Kerja. Sehari sebelumnya diberitakan  otoritas Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II hingga Jumat sore belum ada pesawat yang mendarat di P Pekanbaru karena jarak pandang bertahan 700 meter. "Sampai Jumat  pukul 16.30 WIB, belum satu pun pesawat mendarat. Beberapa maskapai terpaksa tunda terbang," papar Airport Duty Manager ¿Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Ibnu Hasan. Ia menjelaskan, kondisi tersebut terjadi karena jarak pandang terutama bagi pilot pesawat turun drastis atau bertahan dibawah batas minimal 1.000. Pada Jumat pukul 06.00 WIB jarak pandang bandara setempat sekitar 400 meter, satu jam kemudian naik menjadi 500 meter. Pada siang hari atau pukul 12.00 naik dan bertahan sampai Jumat sore diturunkan sekitar 700 meter. "Penundaan terpaksa dilakukan karena masih dibawah laik untuk pendaratan pesawat atau pilot tidak bisa melihat landasan pacu bandara di Pekanbaru," terangnya. Data Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II menyebutkan, setiap hari tidak kurang dari 60 kali penerbangan dengan melakukan aktivitas landing atau pendaratan dan take off atau lepas landas. Aktivitas penerbangan itu dilakukan oleh 11 maskapai baik rute domestik atau internasional seperti Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink Indonesia, Susi Air, Silk Air, AirAsia, Firefly, Sriwijaya Air dan Malindo Air.
(***)
Sumber:antarariau.com
wwwwww