Wisata ke Museum Rohil; Melongok Koleksi Bersejarah Salah Satunya Tongkat Datuk Batuhampar Sepanjang Hampir 2 Meter

Wisata ke Museum Rohil; Melongok Koleksi Bersejarah Salah Satunya Tongkat Datuk Batuhampar Sepanjang Hampir 2 Meter

Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi MSi (kiri) didampingi Bupati Rokan Hilir Suyatno melihat Tongkat Datuk Batuhampar, beberapa waktu lalu. (foto: riauterkini.com)

Jum'at, 12 Februari 2016 14:47 WIB
BAGANSIAPIAPI, POTRETNEWS.com - Masa lalu hingga terbentuknya Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, adalah catatan penting yang tidak boleh dilupakan. Karena itu, pemerintah daerah mendirikan museum sejarah Rohil sejak kepemimpinan Bupati H Annas Maamun agar generasi muda bisa melihat sejarah Bagansiapiapi. Museum ini terletak di kawasan perkantoran Batu Enam tempat ratusan saksi bisu sejarah, baik pada masa Belanda maupun tokoh-tokoh dalam pembangunan Rokan Hilir pada zaman dahulunya dikisahkan di dalamnya.

Semula, mungkin agak sulit untuk masuk ke museum ini disebabkan belum ada petugasnya. Namun saat ini sudah ditempatkan dua orang petugas yang penjagaan di siang hari dan secara gratis masyarakat umum bisa berkunjung melihat saksi-saksi sejarah berupa peninggalan benda-benda pusaka dan gambar pada zaman dahulu.

Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Rohil (ketika itu dijabat Tarmidji Madjid) melalui Kabid Kebudayaan, Jamaris ketika menunjukkan situs-situs peninggalan sejarah di Museum Sejarah Rohil, beberapa waktu lalu secara rinci menjelaskannya. ''Kita ada ratusan koleksi peninggalan sejarah di museum ini, baik itu pada masa penjajahan, kerajaan dan tebentuknya Rokan Hilir itu sendiri ada di dalamnya,'' kata Jamaris.

Ketika memasuki museum ini, mata kita akan terfokus ke sebuah etalase kaca yang berisi Tongkat Datuk Batu Hampar. Tongkat itu diraih dari Ibu Sumi Bantaian dengan panjang seukuran tinggi orang dewasa. "Bisa dibayangkan, pedangnya saja melebihi tinggi kita saat ini, apalagi orang yang memegangnya pada masa itu," ujar Jamaris.

Tak jauh dari tempat letaknya Tongkat Datuk Batu Hampar, terlihat juga ada pedang di masa perang Belanda. Pedang yang digunakan untuk perang mempertahankan kemerdekaan RI, jam antik, benda-benda antik lainnya yang diletakkan di atas rak-rak pada bagian kiri dan kanan ruang meseum itu masih terlihat rapi.

"Di sini juga terdapat banyak koleksi foto masa lalu, di antaranya foto-foto asrama polisi, roemah dr Widinger, anak dr Widinger, pegawai Roemah Sakit Bagan Siapiapi dengan anak-anak dr Widinger dan istri, gereja Katolik tempo doeloe, Kota Bagan tempo doeloe.

"Foto lainnya, Lembaga Permasyarakatan yang bertuliskan tahun 1965, Jalan Pahlawan Bagansiapiapi tempo doeloe (jalan batu bata), water leading Bagansiapiapi tempo doeloe di tahoen 1924, foto pribadi dr Widinger," ujarnya. ***

Sumber:
Halloriau.com

Editor:
M Yamin Indra

Kategori : Wisata
wwwwww