Gurihnya ”Kacang Pukul”, Alternatif Buah Tangan Khas Kota Bagansiapiapi Sejak Tahun 1950

Gurihnya ”Kacang Pukul”, Alternatif Buah Tangan Khas Kota Bagansiapiapi Sejak Tahun 1950

Ilustrasi kue kacang pukul di Bagansiapiapi.

Sabtu, 12 Desember 2015 11:44 WIB
BAGANSIAPIAPI, POTRETNEWS.com - Melancong ke Kota Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau, terasa tidak lengkap bila tidak mencicipi atau membawa cinderamata ”kacang pukul” khas kota penghasil ikan nomor dua dunia ini. Sebab di kota pantai ini beragam kudapan khas yang umumnya diolah warga Tionghoa memiliki cita rasa yang sulit dilupakan bagi yang sudah mencicipnya. Kacang Pukul adalah salah satu oleh-oleh yang cukup dikenal dan banyak dijadikan buah tangan, terutama kacang pukul bermerek HH.

Kacang khas Bagansiapiapi, kota yang juga terkenal dengan wisata budaya berupa ritual ”Bakar Tongkang” ini banyak diproduksi di Jalan Perdagangan No. 45 B, Kelurahan Bagan Kota, Kecamatan Bangko. Industri berskala rumah tangga yang memproduksi makanan ringan ini sudah ada sejak 1950-an.

”Kacang pukul merek HH sudah ada sejak lama, persisnya saya lupa. Awalnya ayah saya, Cua Kim Cui yang juga dikenal sebagai Pak Martin mulai berjualan di tahun 1950-an. Kini saya melanjutkan usaha orang tua,” kata Herman kepada Jia Xiang Hometown di tokonya.

Herman bercerita, setelah ayahnya mangkat, usaha peninggalan ayahnya itu sempat dikelola oleh abangnya, Kok Cuan. Namun abangnya kurang sehat dan gagal ketika merintis cabang di Jakarta sekitar tahun 1980-an.

”Setelah itu, usaha ini saya lanjutkan sampai sekarang. Sejak dari bapak sampai saya yang mengelola, alamat tempat usaha pembuatan kacang pukul tidak pernah pindah tempat. Tetap di ruko ini,” ujar Herman.

Awalnya usaha keluarga ini hanya mempekerjakan tiga orang, kini setelah semakin berkembang karyawan sudah delapan orang yang sebagian besar adalah keluarga.

”Hari-hari khusus seperti acara Bakar Tongkang, sehari kami bisa memproduksi 80 kilo(gram) hingga 100 kilo, tetapi jika hari biasa sekitar 20 kilo sampai 25 kilo,” tutur Herman. Bahan baku pembuatan kacang pukul adalah kacang tanah kualitas terbaik yang diperoleh dan dibeli dari petani kacang sekitar Kota Bagansiapiapi.

”Kita tidak sembarangan membeli, harus kacang tanah berkualitas bagus, bermutu dan pilihan. Mutu kacang akan pengaruhi cita rasa kacang pukul,” kata Herman menjelaskan.

Pembuatan kacang pukul memiliki beberapa tahapan, pertama kacang tanah dibersihkan dan diolah, kemudian digiling. Setelah itu dicampur gula serta ditaburi sedikit garam halus dan serta di pukul-pukul dengan alat khusus sehingga kacang, gula dan garam tercampur merata sampai kacang pukul terlihat mekar dan mengembang. “Sedangkan resep lainnya itu rahasia sejak dari bapak dulu,” ujar Herman tanpa mau membuka resep rahasia lainnya. Setelah itu kacang pukul di potong-potong sesuai ukuran, kemudian dibungkus dengan kertas minyak dan dimasukkan ke dalam kemasan.

Kini Kacang Pukul HH ini ada dua pilihan rasa, yakni rasa biasa (natural) dan rasa kopi. Kacang pukul dijual per kemasan. Kacang pukul potongan besar, satu bungkus berisi 20 buah dijual seharga Rp28.000 per bungkus. Ukuran sedang berisi 15 buah dijual Rp16.000 per bungkus, dan yang kecil berisi 10 buah dijual Rp7.000 sampai Rp11.000 per bungkus.

Kacang Pukul HH dengan mudah bisa ditemui di toko-toko dan mini market di Kota Bagansiapiapi, serta dipasarkan sampai ke Pekanbaru, Kepulauan Riau dan Sumatera Utara. Agar afdol sebaiknya bagi Anda yang tengah berada di Kota Bagansiapiapi usahakan singgah di Toko Tukang Kue HH ini untuk membeli Kacang Pukul. ***

Sumber:
https://www.jia-xiang.biz/

(M Yamin Indra)
Kategori : Wisata
wwwwww