SADIS... Demi Menyempurnakan Ilmu Hitam, Paman Tegas Bunuh Ponakan Umur 7 Tahun

SADIS... Demi Menyempurnakan Ilmu Hitam, Paman Tegas Bunuh Ponakan Umur 7 Tahun

Ilustrasi.

Senin, 23 Mei 2016 00:30 WIB
BATUBARA, POTRETNEWS.com - Polisi berhasil mengungkap kasus hilangnya Rayhan (7) murid kelas 1 SDN 010197 Lubuk Cuik, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara, Sumut. Bocah yang dilaporkan hilang pada Selasa (5/4) itu ternyata dibunuh pamannya sendiri, Zainudin alias Jay (43). Sang paman nekat menghabisi nyawa keponakan sendiri untuk menyempurnakan ilmu hitamnya. Motif pembunuhan sadis itu sesuai hasil penyidikan Polres Batubara.

Korologis kejadian, Rayhan dijemput dari sekolah pagi itu sekira pukul 10.30 WIB oleh Hasan Basri alias Uteh (36), warga Dusun V Desa Bulan-bulan, Kecamatan Limapuluh, Batubara. Dan, yang menyuruh menjemput adalah Zainudin, Uwak korban (abang kandung dari ibu korban) yang juga bermukim di Dusun V Desa Bulan-bulan.

Hasan datang menyemput Rayhan dengan mengenderai sepedamotor Supra ke SDN 010197 Lubuk Cuik.

Setelah menemukan korban, selanjutnya Hasan membawanya ke rumah Zainudin. Setelah bertemu, Zainudin kemudian mengajak korban Rayhan dan Hasan pergi ke suatu tempat dengan mengendarai sepedamotor Supra.

Saat itu Zainudin yang membonceng, sementara Hasan dan korban dibonceng di belakang menuju lokasi TKP (tempat kejadian perkara) di perkebunan sawit Blok 2010B, Sungai Belibis, Kebun TIU, Kecamatan Limapuluh.

Tiba di lokasi, Zainudin langsung menggendong korban dan menurunkannya di dekat gundukan tanah, dekat parit. Selanjutnya, seperti diberitakan Metro Siantar, tubuh korban didorong hingga terjatuh ke dalam parit yang berair.

Tak sampai di situ, Zainudin lalu ikut masuk ke parit dan memegang kerah baju korban Rayhan lalu kembali mendorong dada dan perut korban hingga masuk ke dalam air.

Meski korban berusaha keras menjerit minta tolong, namun Zainudin sama sekali tidak menghiraukannya. Sebaliknya, Zainudin justru makin beringas dan terus berusaha menenggelamkan Rayhan sehingga air bercampur lumpur terminum korban. Hanya beberapa menit kemudian Rayhan meninggal.

Anehnya, aksi brutal Zainudin itu disaksikan langsung oleh Hasan dari jarak dekat, hanya berkisar 5 meter. Setelah memastikan Rahyan meninggal dunia, Zainudin kemudian mengajak Hasan pergi meninggalkan lokasi. Dalam perjalanan, Zainudin mengancam Hasan agar tidak menceritakan perbuatannya kepada siapa pun.

“Saya melakukan ini semua untuk menyempurnakan ilmu hitamku. Jangan sampai ada orang lain yang tahu,” ancam Zainudin. Mendengar ancaman Zainudin, Hasan hanya mengangguk. ***


editor: wawan s
sumber: jpnn.com

Kategori : Nusantara
wwwwww