Mie Gomak, Kuliner Khas Sumatera Utara yang Rahasia Rasanya Terletak di Bumbu Andaliman

Mie Gomak, Kuliner Khas Sumatera Utara yang Rahasia Rasanya Terletak di Bumbu Andaliman

Pengunjung di Pasar Balige menikmati mi gomak.

Rabu, 27 April 2016 11:15 WIB
BALIGE, POTRETNEWS.com - Tak lengkap rasanya mengunjungi Provinsi Sumatera Utara jika tidak mencicipi kuliner khas daerah tersebut. Apalagi, jika bukan mi gomak. Makanan ini sangat terkenal di Pematangsiantar, Parapat, Balige, Labuhan Batu, Sibolga hingga Tapanuli. Mi gomak sangat mudah didapatkan di warung pinggir jalan dan menjadi menu makanan khas dengan bumbu resep turun menurun menggunakan andaliman, bumbu masak khas suku Batak.

Mi gomak diberi nama demikian karena dalam pembuatannya mi diaduk (gomak) dengan tangan saat menyatukan bumbu. Proses pemasakannya pun kebanyakan pedagang masih menggunakan tungku tradisional, katanya untuk menjaga rasa dan penyerapan bumbu lebih terasa pada mie serta menjaga aroma bumbu andalimannya tetap wangi.

Lina, seorang pemilik warung mi gomak di pasar Baligemenuturkan memasak tidak bisa sembarang. Selain takaran bumbu harus pas proses pemasakan juga harus menggunakan tungku tradisional agar aroma bumbu wangi saat matang dan bumbunya pun menyerap.

"Kalau masak pakai kompor, aromanya sering kali tidak kuat dan bumbu tidak menyerap. Apa alasan ilmiahnya saya tidak paham, tapi biasanya gitu perbedaan masak mi gomak di tungku dan di kompor," jelasnya.

Selain proses pemasakan, bumba masak juga harus lengkap. Sekilas, mi gomak memang mirip dengan mi aceh karena bentuk dan warna mie hampir sama. Tapi ukuran mi gomak lebih besar dan padat dan sering menggunakan mie lidi sedangkan mia aceh menggunakan mi lain.

"Yang menjadi pembeda dari mi gomak adalah bumbu andalimannya yang menggetarkan lidah," kata Lina.

Menurut Lina, cara memasak mi gomak tidaklah sulit. Pertama mi lidi direbus terlebih dahulu hingga kenyal dan lembut, tiriskan dan beri minyak goreng sedikit agar tidak lengket.

Kemudian dihaluskan semua bumbunya yaitu cabai merah, bawang merah, bawang putih, merica, lengkuas, sereh, kunyit dan tentunya bumbu andalah yaitu andaliman.

Setelah bumbunya dihaluskan lalu anda tumis hingga warnanya kecoklatan dan harum. Setelah itu tuangkan santan encer, masukkan labu siam yang sudah diiris, dan masak hingga matang.

Jika labu sudah matang, masukkan santan kental sambil diaduk-aduk agar santak tidak pecah.

Masukkan kelapa yang sudah dihaluskan dan aduk hingga matang. Tambahkan garam secukupnya. Siram bumbu diatas mie kemudian aduk.

"Jika ingin mengikuti cara dulu, diamkan sebentar kemudian aduk dengan tangan. Tapi biasanya warung di sini sudah meninggalkan cara itu untuk menjaga kehigienisan di depan pembeli," jelasnya.

Untuk harga, seporsinya mi gomak hanya Rp 5 ribu. Anda bisa melahapnya dengan cemilan gorengan seperti bakwan dan risol yang juga sering kali dihidangkan di warung-warung mi gomak.

Elfa Harahap, wisatawan menuturkan, aroma mi gomak cukup kuat bahkan tercium dari jarak 10 meter. Wanginya pekat tapi tidak amis.

"Aroma rempahnya itu lho! Bukan hanya aroma, tapi rasa juga kuat akan rempah, khususnya rasa andaliman yang membuat lidah sedikit pedar. Santapan ini sangat cocok menemani makan siang karena buat kenyang," jelasnya. ***

Editor:
Akham Sophian

Sumber:
Tribun-medan.com

Kategori : Nusantara
wwwwww