Siantar-Simalungun Juga ”Kebagian” Gerhana Matahari, Terlihat 80 Persen Besok Pukul 07.26 WIB

Siantar-Simalungun Juga ”Kebagian” Gerhana Matahari, Terlihat 80 Persen Besok Pukul 07.26 WIB

Pusat Kota Pematangsiantar. (foto: kompas.com)

Selasa, 08 Maret 2016 16:38 WIB
PEMATANGSIANTAR, POTRETNEWS.com – Gerhana matahari yang diprediksi akan melintas di wilayah Indonesia, Rabu (9/3) juga bisa dinikmati oleh warga Siantar-Simalungun. Walau bukan gerhana total, seperti yang dirasakan masyarakat di 11 provinsi di Indonesia, setidaknya, gerhana 80 persen bisa dinikmati masyarakat di wilayah Sumatera Utara, termasuk Siantar-Simalungun. “Di Sumut mencapai total 80 persen. Jadi, masih ada 20 persen lagi matahari yang kelihatan, tidak seperti wilayah di 11 provinsi yang dilintasi gerhana matahari total 100 persen,” ujar Kepala Bidang Data dan Informasi di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Utara Sunardi, yang dihubungi, Senin (7/3/2016).

Kesebelas provinsi tersebut, yaitu Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Dia mengatakan, gerhana matahari itu diprediksi akan terjadi tepat pada Rabu (9/3) dimulai pukul 06.25 WIB. Selanjutnya, akan memuncak sampai 80 persen pada pukul 07.26 WIB (diperkirakan puncaknya dalam kurun waktu sekitar 2 menit). Kemudian, matahari akan kembali normal di pukul 08.27 WIB. “Jadi total keseluruhan, mulai dari awal, puncak dan sampai akhir gerhana itu waktunya hanya 2 jam. Setelah itu, matahari akan kembali seperti semula,” jelas Sunardi menerangkan hasil penelitian BMKG.

Dikatakan, gerhana matahari ini merupakan fenomena alam. Gerhana matahari muncul sangat jarang, dan tidak dapat dipastikan kapan kedatangannya. Mengenai dampak, menurut Sunardi, di wilayah Sumut dipastikan tidak berdampak serius, karena hanya mencapai total 80 persen. Meski demikian, apabila terlalu lama melihat gerhana matahari itu, bisa saja mengalami sakit mata. Karenanya, disarankan agar masyarakat mengenakan filter atau kacamata sebagai alat pembatas apabila ingin menyaksikannya dengan waktu yang lama.

“Ini kesempatan yang sangat bagus untuk melihat fenomena itu. Karena hal seperti ini sangat jarang sekali. Hari Rabu, kami di Kantor BMKG (komplek Kuala Namu) juga akan melakukan riset terkait gerhana matahari itu. Hari Selasa (8/3), peralatan dan hal-hal yang dibutuhkan sudah kami persiapkan untuk penelitian di hari Rabu,” pungkasnya.

PHBI dan Depag Siantar Gelar Shalat Sunnah
Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Siantar dan Departemen Agama Siantar akan menggelar shalat sunnah massal di Masjid Raya Kota Siantar, bersamaan dengan terjadinya gerhana matahari, Rabu (7/3).

Ketua PHBI Kota Siantar Drs HM Natsir Armaya Siregar mengatakan, selain di Masjid Raya, PHBI yang bekerjasama dengan Departemen Agama juga sudah menyampaikan surat ke seluruh masjid di Kota Pematangsiantar agar bersama-sama shalat sunnah di masjid masing-masing. Ini bukan kewajiban, tapi ini hanya sekedar imbauan ataupun ajakan,” ujar Armaya, Senin (7/3).

Shalat ini bertujuan agar tidak terjadi penafsiran yang berbeda atas gerhana matahari. Pasalnya, menurut cerita di zaman dahulu, gerhana matahari itu diyakini sebagai pertanda akan lahirnya orang besar atau pertanda akan matinya orang besar, seperti raja dan diyakini sebagai pertanda akan terjadinya peristiwa besar.

“Nah, akhirnya seiring berjalannya waktu, keyakinan itu semakin pudar setelah para imam atau nabi menyarankan agar melakukan shalat pada saat momen gerhana matahari terjadi. Tapi, ini bukan suatu keharusan. Hanya dianjurkan saja,” ujarnya ketika ditemui wartawan di Mesjid Raya.

Armaya menuturkan, awalnya rencana shalat itu diadakan di Lapangan H Adam Malik Pematangsiantar. Namun akhirnya diubah dan ditentukan akan digelar di Masjid Raya karena dikhawatirkan akan membawa dampak yang kurang baik untuk mata.

“Kita khawatir akan dampaknya. Karena sesuai informasi yang kita terima, di Siantar ini gerhananya mencapai 60-80 persen. Dampaknya apabila melihat langsung, bisa menyebabkan sakit mata,” jelasnya.

Karenanya, PHBI dan Departemen Agama Kota Pematangsantar mengimbau seluruh masyarakat dan masjid yang ada di Kota Siantar untuk melakukan shalat sunnah. “Bagi yang ingin datang ke Masjid Raya, sebagai lokasi pusat shalat, dipersilahkan untuk datang. Shalat akan dimulai pada Rabu (9/3) pukul 07.30 WIB. Imamnya Bapak Muhammad Rafi’i Nasir. Dan, sebagai pengkotbah, panitia mengundang Dr H Azhar Sitompul dari Kota Medan,” ajak Armaya.

PD Muhammadiyah Gelar Salat di Dua Tempat
Berdasarkan surat edaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang gerhana matahari yang akan terjadi Rabu (9/3), maka majelis Tabligh Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pematangsiantar, melalui surat pemberitahuan yang ditandatangani Ketua Ahmad Fithrianto MA dan Sekretaris Fakhruddin Sagala SPdI, menyatakan bahwa Persyarikatan Muhammadiyah Kota Pematangsiantar akan melaksanakan shalat gerhana matahari.

Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kota H Nurhalim melalui Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PD Muhammadiyah H Zulhanif Al menyampaikan, menurut hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Mejelis Tarjih, pada tanggal 9 Maret 2016 akan terjadi gerhana matahari total di beberapa wilayah dan di beberapa daerah. Dan, di beberapa wilayah lainnya akan terjadi Gerhana Matahari sebagian, termasuk Kota Pematangsiantar, yang akan terjadi mulai pukul 06.30 WIb dan berakhir pukul 08.30 WIB.

Pelaksanaan Salat Gerhana Matahari oleh Persyarikatan Muhammadiyah Pematangsiantar akan digelar Rabu (9/3) pukul 07.30 WIB bertempat di Masjid Taqwa Muhammadiyah Jalan Merdeka simpang Jalan Cokroaminoto. Bertindak sebagai khatib Al-Ustadz H Muhammad Syarif Ritonga Lc MHI.“Kepada anggota dan simpatisan serta kaum muslimin dan muslimat agar menghadiri pelaksanaan Salat Gerhana Matahari tersebut sembari berinfaq,” ujar Zulhanif Al.

Ia menambahkan, PC Muhammadiyah Kecamatan Siantar Barat juga melaksanakan Shalat Gerhana Matahari di waktu yang sama bertempat di Masjid Ash-Sholeh Jalan Jawa, Keluarahan Bantan, Siantar Barat. Sebagai iman dan khatib adalah Fakhruddin Sagala SPdI. (jos/end/ara)

Editor:
Farid Mansyur

Sumber:
Metrosiantar.com

Kategori : Nusantara
wwwwww