Siswi SMA di Pemalang Namanya Hanya D, Ini Alasan Ayahnya
 |
Sabtu, 05 September 2015 03:05 WIB
PEMALANG - Seorang siswi SMA di Pemalang, Jawa Tengah, memiliki nama yang sangat pendek. Namanya hanya D. Ia lahir di Pemalang pada 8 Mei 2000. Buah dari pernikahan Mulyaji dengan Wariasi.
Mulyaji mengatakan, pemberian nama D kepada putrinya tersebut dikarenakan proses kelahirannya yang sangat cepat. Bahkan istrinya lahir dengan spontan atau di luar dugaan waktunya.
“Karena anak saya lahir dengan cepat, maka saya beri nama yang singkat, yaitu D,” ujarnya beberapa waktu lalu.
D merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Meski begitu, hanya D yang memiliki nama singkat dan unik di keluarga Mulyaji.
D mengaku senang menyandang nama itu. Nama singkat, bukan berarti prestasinya pendek.
Guru Heran
Wakil Kepala SMA PGRI Pemalang, Faturahman, bingung mendapati satu siswinya hanya memiliki nama D. Ia heran dan bertanya-tanya mengenai kebenaran nama itu.
Penasaran, Faturahman memeriksa akte kelahiran dan ijazah siswi tersebut. Hasilnya, nama anak itu memang hanya D. Itu saja.
“Kami (guru) awalnya bingung dan bertanya Tanya. Namun setelah ada bukti otentik, ya tidak masalah dan menjadi terbiasa “ ujarnya beberapa waktu lalu.
Selama di sekolah, D cukup aktif, bahkan menjadi salah satu pasukan pengibar bendera pusaka tingkat kecamatan pada upacara peringatan 17 Agustus 2015.***
(Mario A Khair)Mulyaji mengatakan, pemberian nama D kepada putrinya tersebut dikarenakan proses kelahirannya yang sangat cepat. Bahkan istrinya lahir dengan spontan atau di luar dugaan waktunya.
“Karena anak saya lahir dengan cepat, maka saya beri nama yang singkat, yaitu D,” ujarnya beberapa waktu lalu.
D merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Meski begitu, hanya D yang memiliki nama singkat dan unik di keluarga Mulyaji.
D mengaku senang menyandang nama itu. Nama singkat, bukan berarti prestasinya pendek.
Guru Heran
Wakil Kepala SMA PGRI Pemalang, Faturahman, bingung mendapati satu siswinya hanya memiliki nama D. Ia heran dan bertanya-tanya mengenai kebenaran nama itu.
Penasaran, Faturahman memeriksa akte kelahiran dan ijazah siswi tersebut. Hasilnya, nama anak itu memang hanya D. Itu saja.
“Kami (guru) awalnya bingung dan bertanya Tanya. Namun setelah ada bukti otentik, ya tidak masalah dan menjadi terbiasa “ ujarnya beberapa waktu lalu.
Selama di sekolah, D cukup aktif, bahkan menjadi salah satu pasukan pengibar bendera pusaka tingkat kecamatan pada upacara peringatan 17 Agustus 2015.***
