Diantar Bupati ke RS, Bocah Berbobot 190 Kg akan Ditangani 13 Dokter Ahli

Diantar Bupati ke RS, Bocah Berbobot 190 Kg akan Ditangani 13 Dokter Ahli

Arya Permana bocah obesitas

Senin, 11 Juli 2016 22:30 WIB

BANDUNG, POTRETNEWS.com - Arya Permana (10) bocah obesitas menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung. Berat badan bocah asal Karawang itu kini 190 kilogram (kg).

Arya diantar Bupati Karawang Celika Nurrachadiana ke rumah sakit pelat merah tersebut Senin (11/7) siang. Kedatangan Arya ke RSHS kali ini merupakan yang ketiga kalinya.

"Ini kali ketiga pasien ke sini setelah setahun lalu, kemarin sebelum Lebaran, dan sekarang," kata Dirut RSHS Ayi Djembarsari dalam keterangannya di RSHS Bandung.

Arya dibawa ke Gedung Kemuning Ruangan Kenanga Lantai II untuk menjalani program dan perawatan selama beberapa hari ke depan. RSHS akan berusaha menurunkan berat badan yang tak lazim bagi anak seusianya. Baginya ini merupakan berat tergemuk Arya selama ini.

Ketua Tim Dokter Julistyo menyatakan, Arya kini memiliki histori berat 190 kilogram dengan tinggi mencapai 147 centimeter. Idealnya anak seusianya memiliki berat badan kurang dari 50 kilogram.

"Tapi ini sudah lebih dari 100 kilogram dan sekarang mencapai 190 kilogram," kata Julistyo.

Dia berharap perawatan yang bakal dijalani bisa membantu mengurangi berat badan Arya. Sebab aktivitas Arya menjadi terganggu bahkan harus putus sekolah karena kondisi tubuhnya.

Selepas perawatan di RSHS, orang tua Arya juga harus membantu Arya menjalankan program penurunan berat badan. Sebab menurunkan berat badan hingga 100 kilogram tidak bisa dilakukan instan.

"Kita minta dukungan dari semua pihak agar bisa mengembalikan statusnya (berat badan Arya) kembali ke kondisi normal," tuturnya.

Ditangani 13 Dokter Ahli

Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mengerahkan 13 dokter ahli untuk menangani Arya Permana (10). Bocah asal Karawang yang memiliki berat 190 kilogram yang dikategorikan obesitas ekstrem.

"Kita sudah membentuk tim khusus, ada 13 ahli yang terlibat," kata Direktur Medik dan Keperawatan RSHS, dr Nucki Nursamsyi SpOT, Senin (11/7).

Sebanyak 13 anggota tim terdiri dari dokter spesialis anak berbagai bidang, yakni bidang endokrin atau hormon, bagian tumbuh kembang, bagian giji klinik, bedah anak.

Bahkan bagian kedokteran jiwa (psikiatri) dan ortopedi (tulang) juga ikut dilibatkan. "Jadi 13 keahlian di situ terlibat," ucapnya.

Menurutnya, psikiatri ikut dilibatkan untuk mengobati dari sisi kejiwaan atau psikologi. Pasien dengan obesitas, kata dia, akan rentan mengalami depresi.

Keterlibatan banyak dokter mengingat obesitas yang dialami Arya berjenis morbid obesity. Morbid obesity merupakan penyakit obesitas yang terbilang langka, cirinya berat badan yang ekstrem.

Untuk diketahui, bobot ideal anak seusia Arya seharusnya masih di bawah 50 kilogram. Kalaupun kegemukan itu maksimal dua kali lipat dari orang kebanyakan.

Tapi Arya justru kini memiliki bobot 190 kilogram. Dengan kondisi tersebut, pasien dikhawatirkan mengalami banyak gangguan penyakit yang berbahaya (komplikasi).***


editor: wawan s
sumber: merdeka.com

Kategori : Nasional
wwwwww