Yuk, Tinggalkan Kebiasaan Minum Air Dingin Ketika Kepedasan

Yuk, Tinggalkan Kebiasaan Minum Air Dingin Ketika Kepedasan

Ilustrasi cabai pedas. (foto: shutterstock.com/artjazz)

Selasa, 15 September 2015 15:07 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Mungkin tidak banyak orang yang tidak suka akan makanan dengan aroma dan rasa pedas. Padahal jenis makanan ini justru sangat enak dibandingkan dengan masakan yang cenderung plain. Khususnya di Indonesia, masakan pedas merupakan salah satu jenis makanan yang memiliki penggemar yang cukup banyak. Bahkan, beberapa daerah di Tanah Air, terkenal dengan masakan pedasnya.

Memang sih, apabila menyantap masakan dengan bumbu pedas, pertama yang akan terasa adalah rasa sakit dan terbakar di bagian lidah. Namun, tidak sedikit yang ingin merasakan sensasi berlebih yaitu tambahan level pedas pada makanan tersebut dengan menambahkan sambal atau apapun yang dapat membuat masakan itu lebih membara.

Uniknya, dari para pecinta masakan pedas dengan level rendah sampai dengan yang sudah tingkat ekstrem, ketika sudah tidak kuat lagi menahan sensasi panas menggigit tersebut, hal pertama yang dicari adalah minuman, baik berupa air putih atau sejenisnya.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengeliminasi rasa pedas tersebut, seperti makan nasi putih, makan makanan atau minum minuman yang mengandung lemak, seperti susu atau selai kacang, minum minuman asam, konsumsi mentimun.

Bahkan banyak pula yang mencari air es atau air dingin untuk mendinginkan bagian mulut yang mengalami sensasi terbakar itu. Sayangnya, mengonsumsi air dingin ketika kepedasan bukanlah suatu langkah yang baik, karena justru disarankan untuk meminum minuman hangat atau sedikit panas.

Sebabnya, rasa pedas yang dihasilkan oleh suatu makanan, seperti merica, cabai atau sejenisnya, ketika masuk ke dalam mulut, maka akan menstimulasi daerah di rongga hidung dan faring kemudian memberikan efek panas pada permukaan lidah.

Dikarenakan tingkat reseptor setiap manusia berbeda, maka berbeda pula cara seseorang dalam menerima tingkat panas dan sakit pada rongga mulut, kerongkongan dan perut yang dihasilkan oleh makanan pedas.

Ketika rasa pedas sudah tidak dapat ditolerir, dengan meminum minuman dingin, maka rasa panas pada lidah tersebut memang akan sedikit hilang, namun ketika efek dari dinginnya minuman hilang, maka tingkat pedas akan semakin bertambah berkali-kali lipat.

Oleh karenanya disarankan untuk meminum minuman hangat atau sedikit panas untuk dapat mereduksi tingkat panas dan pedas yang ada di dalam mulut.

Walaupun belum ada bantahan atau juga penelitian lanjutan akan manfaat minum minuman panas untuk menghentikan sensasi panas dan kepedasan, akan tetapi dalam praktiknya, tidak sedikit dari masyarakat di Indonesia yang sudah menerapkan dan menggunakan cara satu ini. Penasaran ingin mencoba?

(M Yamin Indra)
Kategori : Kesehatan
Sumber:Merdeka.com
wwwwww