Hari Pertama Program Berbagi Dinas Sosial Bengkalis, 2.400 Potong Pakaian Bekas Layak Pakai Dibawa Warga

Kamis, 21 Maret 2024 22:12 WIB
Junaidi Usman
hari-pertama-program-berbagi-dinas-sosial-bengkalis-2400-potong-pakaian-bekas-layak-pakai-dibawa(Atas) Kadis Sosial Paulina di depan stand terlihat stafnya membawa angir, (Bawah) Staf Dinsos mengarahkan warga yang akan memilih pakaian, Rabu (20/3/2024).

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Dari kejauhan terlihat kerumunan massa di luar pagar kantor yang dugaan awal jurnalis media ini adanya demonstrasi sekitar pukul sepuluh pagi, Rabu 20 Maret 2024.

Setelah berada tepat di depan kerumunan tadi, baru disadari Dinas Sosial (Dissos) Kabupaten Bengkalis tengah melakukan sebuah agenda khusus "Berbagi Pakaian Bekas Layak Pakai Bagi Masyarakat Kurang Mampu" yang membuat mereka datang ke halaman dinas yang beralamat di Jalan Antara ini.

Setelah memarkirkan kendaraan di depan Kantor MUI (Majelis Ulama Indonesia), segera jurnalis menghampiri warga yang datang bukan saja mayoritas ibuk-ibuk yang membawa balita (Bayi Lima Tahun), bapak-bapak, nenek-nenek, dan sebagian kecil remaja putri.

Setelah puas berkeliling dari lapak D ke lapak C, B, dan lapak A, menyapa peramu lapak para karyawan karyawati PNS dan Non PNS juga Kadis Dinas Sosial Paulina, termasuk juga menyapa Edi, Taufik Cs dari Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja), dalam cuaca yang mulai terasa panas, kegiatan kedua ini mendapatkan antusias tinggi masyarakat yang hadir.

Masyarakat diatur sejak mendaftarkan diri dengan menyerahkan copy Kartu Keluarga (KK) kemudian panitia memberikan kertas karton mungil bertuliskan nomor yang menjadi identitas diri untuk mulai antri dan masuk saat nomornya dipanggil untuk menduduki kursi menghadap ke Barat di bawah tenda yang telah disiapkan pelaksana.

Saat nomor dipanggil oleh dua orang MC yang kocak, warga yang duduk di kursi menuju panitia untuk menyerahkan kupon lalu dipersilahkan ke tenda atau stand A untuk memilih 2 pcs pakaian grade A. Begitu juga di lapak B, kecuali lapak C hanya 1 pcs, dan terakhir lapak D berupa bonus 3 pcs. Setelah memilih sajian pakaian ini mereka menuju ke satu meja yang tersaji tinta biru tanda mereka telah hadir dan mendapatkan pakaian pilihan buat diri sendiri dan keluarga tersayang.

"Sangat senang, sangat membantu kalau bisa terus-terusan diadakan. Barang-barangnya bagus sekali," kata Saliyana warga Desa Pedekik yang memilih pakaian untuk anak, suami dalam waktu 5 menit yang diberikan panitia sudah cukup. "Dinsos Keren," puji Saliyana.

Fatimah tinggal di Senggoro Belakang datang bersama Sabariah kemenakannya mengatakan pakaian yang diinginkannya dapat semua.

Megawati dari Wonosari Barat dan Fatimah juga dapat pakaian yang dicari. "Bagus, dapat dipakai, layak. Jadilah (untuk) ganti-ganti," ucap Fatimah membawa pakaian untuknya, anak dan suami, yang baru datang ditimpali Megawati yang mengantri berkeringat sebab antri.

"Terima kasih lah kepada Dinas Sosial karena telah menyumbangkan baju layak pakai kepada kami semua. Ekonomi sekarang ini maklumlah barang mahal semua," ungkap Fatimah yang segera berlalu menuju parkiran sepeda motornya.

Sebelumnya, Kadis Paulina dalam wawancara di ruang kerjanya, mengatakan pakaian yang salurkan ada yang baru, ada yang bekas tapi layak pakai, mungkin tidak layak bagi donatur tetapi layak bagi masyarakat kurang mampu. Panitia Dinas Sosial tidak menerima barang (pakaian bekas) impor, ball press. Ada pakaian yang diberikan para donatur dilaundry terlebih dahulu karena ada packingan laundrynya. Ada tim sortirnya. Alhamdulillah, pakaian yang panitia kumpulkan selama sebulan sampai tadi malam 17 Maret 2024 berjumlah lebih kurang 3.000 pcs, dengan jenis pakaian atasan wanita, gamis, mukena, baju kurung, jilbab, baju koko, baju anak-anak, tas, sendal dan sepatu. Semuanya tidak ada yang koyak/sobek. Saat proses sortir, pakaian ini dibagi dalam 4 grade, grade A dan grade B yang seorang warga masing-masing mengambil 2 pcs dan C 1 pcs serta grad D 3 pcs adalah bonus yang mana kualitas di hari pertama ini dan besok lebih kurang sama saja sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

"Seandainya pakaian yang telah dipilih dalam jangka 5 menit tadi telah dibawa pulang ke rumah kekecilan atau kebesaran maka bisa dikasihkan dengan saudara-saudaranya yang lain," kata Paulina menjawab pertanyaan awak media.

"Terima kasih kepada para donatur dan terutama sekali kepada staf saya yang luar biasa yang tidak digaji tidak dianggarkan oleh APBD Kabupaten Bengkalis. Alhamdulillah semoga berkah yang dikerjakan staf saya ini," ucap Paulina dengan wajah penuh syukur dan rasa haru melihat antusiasme masyarakat tadi.

Paulina optimis seluruh pakaian layak pakai akan habis dibagikan ke masyarakat kurang mampu pada hari kedua Kamis 21 Maret 2023 karena di hari pertama waktu terbagi dengan acara pembukaan kegiatan ini yang berkesempatan melayani 300an kupon dan 500 kupon di hari kedua dengan catatan jika kurang maka kupon akan ditambah lagi.

Di ruang kerjanya ini, terlihat tim sortir telah menyiapkan pakaian sesuai grade sehingga dengan mudah jika suara MC melalui pengeras suara terdengar minta tambahan pakaian, maka tim ini segera mengantarkan permintaan tersebut. Di ruang lain, terlihat stok pakaian hari kedua juga telah steamby untuk dibagikan pada hari terakhir.

Di lokasi yang sama, di waktu berbeda terlihat seorang wanita kemudian menyusul pula setelahnya seorang pria datang tergopoh-gopoh menyerahkan kupon kepada personel Satpol PP. Kemudian mereka segera menuju tenda mungil tempat pakaian yang tergantung. Tak lama berselang, seorang perempuan paruh baya istimewa yang sejak jurnalis berada di lokasi kegiatan beliau telah menunggu yang oleh Firdaus seorang staf Dinsos mempersilakan perempuan ini masuk dan berkesempatan untuk memilih pakaian kesukaannya. Setelah jam buka Berbagi Pakaian Bekas Layak Pakai Bagi Masyarakat Kurang Mampu habis, MC memberikan informasi bahwa mereka para panitia akan melakukan briefing bersama Kadis Paulina untuk kegiatan ini di hari kedua, hari terakhir.

Sementara itu Bupati Bengkalis yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Johansyah Syafri mengatakan, pakaian itu adalah kebutuhan dasar manusia sebagai alat penutup tubuh yang memberikan kenyamanan dan keamanan dan ini menjadikan sebagai sektor unggulan dalam meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.

“Oleh karenanya, agar makna layak tersebut dapat dinilai secara objektif, tentunya pemaknaan layak pada sebuah pakaian itu bukan pakaian yang mahal, akan tetapi pakaian yang masih bagus seperti tidak robek, masih bersih, menutup aurat dan nyaman dipakai dengan tujuannya agar masyarakat tidak mampu dapat menggunakannya," jelas Johan seraya berharap, kegiatan sosial ini dapat memberikan pengaruh positif, agar berperan aktif dalam membantu pemerintah dalam membantu masyarakat dan memakmurkan masyarakat.

Kepada masyarakat Johansyah berharap manfaatkan program bakti sosial ini dengan sebaik-baiknya. Dan kepada Dinas Sosial, semoga program-program seperti ini dapat terus berlanjut dan dapat menyentuh seluruh elemen masyarakat, terutama bagi masyarakat kurang mampu.

"Mari kita bangun sinergi sesuai dengan tugas dan fungsi kita masing-masing dalam mensejahterakan masyarakat menuju masyarakat yang Bermarwah, Maju, dan Sejahtera," ajak Johan.

Dalam sambutan acara pembukaan ini, Kadis Paulina mengatakan tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat kurang mampu. Kemudian untuk meringankan beban pengeluaran ekonomi mereka dalam meyambut Idul Fitri 1445 H/ 2024 M. Selain itu, untuk memupuk sikap kebersamaan dan meningkatkan solidaritas peduli sesama.

Turut hadir Kepala Bagian (Kabag) Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Daerah (Setda) Insan Sriwati dan lainnya.***(INF)

Keterangan foto (Atas) Kadis Sosial Paulina di depan stand terlihat stafnya membawa angir, (Bawah) Staf Dinsos mengarahkan warga yang akan memilih pakaian, Rabu (20/03/2024).
wwwwww