Suami Bunuh Istri gara-gara Janda Lewat di Depan Rumahnya

Suami Bunuh Istri gara-gara Janda Lewat di Depan Rumahnya

Gambar hanya ilustrasi, tidak terkait dengan berita. (F-KOMPAS)

Selasa, 30 Januari 2024 14:24 WIB
LOMBOK TENGAH, POTRETNEWS.com — Personel Polres Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), menangkap pria berinisia S, warga Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, karena membunuh istrinya, I (40). Jasad korban ditemukan di sebuah embung, Jumat (26/1/2024). Dikutip dari Tribunnews.com, Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah, Iptu Hizkia Siagian, mengatakan, S membunuh istrinya, I, bermula dari tindakan pelaku menyapa seorang janda yang melintas di depan rumahnya. Tindakan S itu membuat I cemburu dan marah.

"Kejadian berawal dari cewek lewat yang merupakan janda, pelaku menyapa korban dan didengar oleh istri korban sehingga membuat istrinya marah," ujar Iptu Hizkia, melansir TribunLombok.com.

"Istrinya terbakar cemburu sehingga mungkin (korban) ngomel-ngomel terus sampai dia pulang nyabit itu dan belum makan, hingga akhirnya dia kalap membunuh," katanya.

Setelah tewas, jasad korban dimasukkan pelaku ke dalam karung, lalu dibuang ke sebuah embung. "Usai meninggal dunia di tempat selanjutnya digotong menggunakan karung dan ditaruh di embung dekat gubuk kecil," ungkap Hizkia.

S juga menghilangkan jejak pembunuhan dengan menutupi ceceran darah dari arah rumah hingga ke embung menggunakan abu kayu bakar. Jasad korban kemudian ditemukan di sebuah embung Jumat (26/1/2024) dini hari.

Saat polisi melakukan serangkaian penyelidikan, S sempat memberikan keterangan palsu untuk menyembunyikan perbuatannya. Kepada polisi, pelaku menyebut kematian korban akibat perampokan.

"Kan dari keterangan awal itu si suaminya, yang merupakan pelaku ini menyebutkan dugaan perampokan," ucap Hizkia di Polres Lombok Tengah, Senin (29/1/2024), dilansir Kompas.com.

S juga mengaku sempat mencari-cari keberadaan istrinya. "Jadi keterangan yang disampaikan diawal itu soal dia beli gas, mencari istrinya. Kemudian menduga istrinya ke rumah orang tuanya, jadi semua keterangan itu palsu," jelasnya.

Kini, S meratapi dan menyesali perbuatannya yang telah menghilangkan nyawa sang istri. Sebab, kini tidak ada yang mengurus empat anaknya. "Saya nyesal, anak saya empat. Di rumah neneknya, dua di ponpes," ujar S di Mapolres Lombok Tengah, Senin.

S juga meminta maaf kepada keluarga atas perbuatan kejinya. "Saya mohon maaf sama semua keluarga di Lombok Tengah," ucap S menambahkan. Dalam kesempatan yang sama, S juga menceritakan awal persoalan bertengkar dengan sang istri.

S menuturkan, mulanya dia menyapa seorang perempuan yang lewat di depan rumahnya. Rupanya, tindakan S itu membuat korban cemburu. "Awalnya, saya sapa janda lewat, saya suruh dia mampir. Dia (istri) langsung cemburu. Saya dilawan kelahi, dia mau pukul saya," ungkapnya.

Cekcok pun terus berlanjut. Korban melontarkan kata-kata kasar kepada S. "Saya tepis (pukulannya) saya dipukul. Dia ngomel berkata kasar, terus saya pukul sampai nyaris pingsan," ucap S. "Dia masih ngomel dan terus berkata kasar, saya pukul lagi terus pingsan, dan setelah itu saya taruh di embung," jelas S.

Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah, Iptu Hizkia Siagian mengatakan, korban tewas akibat dipukul menggunakan kayu balok.Terdapat luka memar di pipi kiri dan kanan korban. "Gigi korban juga mengalami rontok dua yang merupakan bekas pukulan. Perut dekat rahim juga kena tendangan pelaku," tandasnya.***

Editor:
Abdul Roni

Kategori : Hukrim
wwwwww