Dapat Laporan Pemilu 2024 Mulai Tercium Kecurangan, Mahfud MD Minta agar KPU Jangan Letoi

Dapat Laporan Pemilu 2024 Mulai Tercium Kecurangan, Mahfud MD Minta agar KPU Jangan Letoi
Senin, 29 Januari 2024 13:31 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Ada yang menarik dalam acara silaturahmi Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD di Pekanbaru Senin (29/1/2024), ia mendapatkan laporan pemilu sudah mulai terlihat adanya kecurangan.

Hal ini disampaikan mantan Ketua KPU Riau Nurhamin yang hadir dalam silaturahmi tersebut, menurutnya yang pernah menjabat sebagai ketua KPU, tidak pernah seperti saat ini.

”Saya pernah menjabat sebagai ketua KPU, namun saya melihat tidak separah ini, dulu itu berjalan dengan netral," ujar Nurhamin, dilansir dari tribunnews.com.

Kemudian ia juga menerima banyak laporan dari masyarakat yang sudah mencium banyaknya dugaan keberpihakan dan kecurangan penyelenggara. "Saya banyak terima laporan tentang kondisi saat ini, apa yang harus dilakukan masyarakat," ujar Nurhamin.

Menanggapi itu, Cawapres Mahfud mengatakan penyelenggara sekarang sudah mulai tercium dan mendapatkan laporan dan bocoran sekarang ini ditekan agar memihak.

"Kalau begitu mari kita sampaikan ke masyarakat, bahwa ini penting pemilu menjaga martabat negara," ujar Mahfud. Mahfud meminta agar KPU jangan letoi, selama ini sering membuat kejanggalan, saat diberitahu minta maaf dan berjanji nanti diperbaiki.

"Tidak ada penataan sudah terlihat penyakit dari luar," ujarnya.

Menurut Mahfud pelaksanaan Pemilu itu baik pada pemilu 1999 dan 2004, namun saat ini sudah mulai terlihat ada yang janggal.

"Sekarang sudah mulai terlihat, dari dulu pendaftaran terjadi teriakan bahkan pak Amien Rais tahu ada yang tidak memenuhi syarat setelah protes bisa masuk. Sejak awal sudah beda-beda, tapi harapan kita mudah-mudahan bisa diperbaiki agar pemilu ini guyub," ujarnya.

Terpenting menurut Mahfud, masyarakat kembali ke hati nurani saat memilih nantinya, dibawah tokoh masyarakat, tokoh adat, dan sultan, yang berperan dalam mengajak masyarakat agar memilih berdasarkan hati nurani.

"Jadi kembali ke hati nurani. Hati nurani itu adalah kompas. Yang tidak menggunakan nurani maka tempatnya neraka Jahanam," ujar Mahfud.

"Tolong nih kepada rakyat kembali ke hati nurani yang akan mengawasi masyarakat video kan semuanya apakah itu dari KPPS aparat atau preman swasta," ujarnya.

Kepada para pejabat Mahfud juga meminta untuk berhati-hati, kehidupan ini berputar, orang hebat tiba-tiba masuk penjara, hakim masuk penjara, bupati, gubernur masuk penjara.

"Kehidupan itu berputar kalau Anda berlaku tidak baik maka akan dicatat masyarakat. Dorong rakyat menyelenggarakan pemilu luber jurdil," jelasnya.***

Editor:
Abdul Roni

Kategori : Politik
wwwwww