Home > Berita > Umum

Sekat Kanal RAPP di Desa Dedap Kabupaten Kepulauan Meranti Jebol Diterjang Banjir, Ratusan Rumah Terendam

Minggu, 14 Januari 2024 10:25 WIB
sekat-kanal-rapp-di-desa-dedap-kabupaten-kepulauan-meranti-jebol-diterjang-banjir-ratusan-rumahBanjir di Tasik Putripuyu. (F-GORIAU.com)

SELATPANJANG, POTRETNEWS.com — Sekat kanal PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Desa Dedap, Tasik Putripuyu, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau jebol karena diterjang banjir yang semakin besar. Akibatnya, ratusan rumah dan fasilitas umum tergenang.

Camat Tasik Putripuyu, Zainal SE mengatakan, bahwa pihak PT RAPP saat ini sedang menurunkan alat berat untuk menutup sekat kanal yang jebol tersebut.

Hal itu, sebutnya, menyusul keluhan masyarakat terhadap banjir dan meluapnya air akibat kanal perusahaan jebol yang ikut menyumbang terendamnya ratusan rumah, sekolah, kantor desa hingga fasilitas umum lainnya di sana sejak sepekan terakhir ini.

”Pihak perusahaan sudah berkoordinasi dengan kita kemarin sore. Pada hari ini mereka akan menurunkan alat berat untuk menutup kanal yang jebol itu," ungkapnya, Sabtu (13/1/2024).

Terkait dengan usulan normalisasi sungai di yang tidak jauh dari kanal tersebut, Zainal mengatakan jika pihaknya terlebih dahulu meminta dukungan dari Plt Bupati Kepulauan Meranti untuk mengusulkan ke pihak perusahaan.

”Kalau untuk usulan normalisasi sungai Dedap yang dangkal kepada PT RAPP, saya perlu mengkomunikasikan dukungan pak Bupati terlebih dahulu. Rencananya, Senin saya menghadap,” ujarnya, dilansir dari goriau.com.

Disinggung soal perhatian PT RAPP terhadap warga terdampak banjir di wilayahnya, camat menjelaskan pihaknya sudah menyampaikan data sesuai permintaan dari perusahaan.

"Untuk perhatian mereka terhadap musibah ini, manajemen RAPP sudah meminta data nama-nama warga yang terdampak banjir di enam desa. Mereka berjanji untuk mengusahakan segera penyalurannya," tambahnya.

Di sisi lainnya, lanjut camat mengonfirmasi, tim dari BPBD Kepulauan Meranti saat ini telah meninjau lokasi banjir Desa Dedap, berkemungkinan akan dibuat posko penanganan banjir.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Kepulauan Meranti, Muhlisin didampingi Sekretaris Eko Setiawan dan Kabid Penanggulangan Bencana Edi, Jumat (12/1/2024) sore menuturkan bahwa pihaknya sudah menggelar rakor bersama seluruh stakeholder terkait untuk menangani banjir yang terjadi di daerah Kecamatan Tebingtinggi Timur dan Tasik Putripuyu.

"Posko induknya di kantor BPBD dan posko siaga di masing-masing kecamatan terdampak banjir. Untuk posko pengungsian belum kita siapkan, karena melihat situasi saat ini masih terkendali. Namun, kita sudah turunkan tim kesana untuk meninjau situasi dan kondisi," ungkapnya.

Mengenai bantuan bagi masyarakat terdampak, bebernya, sudah mulai disalurkarkan. Sepertinya halnya di kecamatan Tebingtinggi Timur. Sedangkan di kecamatan Tasik Putripuyu, masih menunggu data lengkap dari pihak kecamatan dan desa.

"Di kecamatan Tasik Putripuyu itu, sementara data terdampak banjir yang masuk ke kita ada sebanyak 344 KK, 1250 jiwa dan 314 rumah di Desa Dedap. Kemudian di Mengkopot berjumlah 150 KK, 567 jiwa dan 141 rumah. Mekar Delima 37 KK, 150 jiwa dan 37 rumah, serta di Mengkirau 171 KK," ungkapnya.

Sementara itu, Corporate Communications PT RAPP Disra Alldrick menyampaikan bahwa perusahaan sangat prihatin atas banjir yang melanda sebagian besar wilayah Provinsi Riau sebagai dampak fenomena alam angin monsun kuat yang terjadi sejak bulan Desember 2023 lalu. Khususnya beberapa Kabupaten di sekitar wilayah operasional perusahaan seperti Pelalawan, Kampar, Kuantan Singingi dan Kepulauan Meranti.
”PT RAPP siap mendukung dan bersinergi dengan pemerintah, BPBD, TNI dan Polri. Perusahaan juga menyalurkan akan bantuan secara bertahap kepada masyarakat yang sangat membutuhkan akibat terdampak banjir,” pungkasnya. ***

Editor:
Abdul Roni

Kategori : Umum, Meranti
wwwwww