Home > Berita > Umum

Sapi Milik Warga Indragiri Hulu Franto Kukuh Sulahi Dipilih Jadi Hewan Kurban Presiden Jokowi

Sapi Milik Warga Indragiri Hulu Franto Kukuh Sulahi Dipilih Jadi Hewan Kurban Presiden Jokowi

Sapi Brahman milik Franto Kukuh Sulahi Rio, warga Desa Petala Bumi, Kabupaten Inhu yang dibeli untuk kurban Presiden Jokowi di Riau.

Jum'at, 16 Juni 2023 20:41 WIB

RENGAT, POTRETNEWS.com — Seekor sapi milik peternak di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, dipilih menjadi hewan kurban Presiden Jokowi. Dilaporkan, ini kali pertama kurban sumbangan orang nomor satu di Republik Indonesia dari peternak di daerah itu.

Tim dari Sekretariat Negara (Setneg) telah mencapai kesepakatan dengan Franto Kukuh Sulahi Rio, petani asal Desa Petala Bumi, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Terkait pembelian sapi Brahman yang akan menjadi sapi kurban Presiden Joko Widodo.

Kesepakatan itu tercapai setelah kedua belah pihak melakukan pertemuan pada Kamis (15/6/2023). Meski Rio, tidak ingin menyebutkan harga jual beli sapi tersebut, namun ia mengaku harga yang disepakati sesuai dengan yang diharapkannya.

Belakangan diketahui Tribunpekanbaru dari Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Herman, sapi itu dilepas dengan harga Rp 92.500.000, meski awalnya dibanderol oleh pemiliknya seharga Rp 100 juta.

Sapi Brahman seberat 906 kilogram dan berusia 3 tahun dua bulan tersebut merupakan hasil budidaya petani lokal di Kabupaten Inhu. Momen ini merupakan yang pertama terjadi di Inhu. Hal ini diakui oleh Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Inhu, Turmudi.

"Ini baru pertama kali sapi petani dari Inhu dibeli oleh Presiden, tentu menjadi kebanggaan bagi kita," ungkap Turmudi. Dia mengungkapkan bahwa sebelumnya Pemkab Inhu melalui Disnakan memang mengajukan sapi Brahman milik Rio ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk menjadi sapi kurban Presiden Joko Widodo.

"Selama ini biasanya kita menunggu surat dari Provinsi Riau baru kita carikan sapi yang cocok, namun kemarin kita sendiri yang langsung mengajukan karena menurut kita sapi tersebut sudah layak," ungkap Turmudi, dilansir tribunnews.com.

Padahal menurut Turmudi pihaknya secara tidak sengaja menemukan sapi tersebut. ”Awalnya kita hanya melakukan pelayanan di desa lain, namun entah bagaimana kita jadi sampai di Desa Petala Bumi dan melihat sapi tersebut. Tidak menunggu lama langsung saya temui pemiliknya dan saya ajukan sapinya ke Pemerintah Provinsi Riau," ujarnya.

Setelah melalui seleksi di provinsi, sapi Brahman milik Rio mengalahkan tiga sapi lainnya dari Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar. Terkait proses seleksi ini, Tribunpekanbaru.com mewawancarai Aris Munandar, dokter hewan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau.

Aris mengatakan pada akhir bulan Mei lalu, pihaknya sudah melakukan pengecekan kesehatan eksternal dari sapi tersebut. "Kita mengecek kondisi luar sapi tersebut, apakah pincang, hidung, mulut dan skrotumnya juga kita cek," ungkap Aris.

Aris menjelaskan pengecekan lanjutan juga kembali dilakukan oleh pihak Kementerian, seperti pengecekan swab hidung, feses, dan juga sampel darah. ”Seluruh hasil pengecekan menyatakan sapi tersebut sehat, dan sapi tersebut juga sudah menerima vaksinasi LSD dan PMK," ujar Aris.

Setelah dinyatakan sehat, tim Setneg kemudian turun ke Kabupaten Inhu menemui Rio untuk menyelesaikan administrasi pembelian sapi tersebut. Rio mengaku bangga selama lima tahun beternak sapi, kerja kerasnya berbuah manis ketika sapi miliknya dibeli oleh Presiden Joko Widodo sebagai bantuan hewan kurban untuk warga Riau.

”Kalau bisa tahun depan sapi kita terpilih lagi, karena saya sudah tahu persyaratannya," pungkas Rio.***

Editor:
Muhammad Amin

Kategori : Umum, Inhu
wwwwww