Candi Buddha Tertua di Indonesia, Inilah Sejarah Candi Muara Takus, Candi Buddha Tertua di Indonesia
Komplek Candi Muara Takus yang menjadi lokasi puncak perayaan Waisak. Komplek Candi Muara Takus yang menjadi lokasi puncak perayaan Waisak. (Liputan6.com/Instagram @shodikpurnomo) |
Candi Muara Takus dibagi menjadi beberapa bagian, yakni Candi Mahligai, Candi Sulung, Candi Bungsu dan Candi Palangka. Candi Mahligai merupakan stupa candi dan saat ini kondisinya paling utuh di antara lainnya.Stupa Mahligai terdapat tiga bagian, yaitu bagian atap, badan dan kaki. Candi ini berbentuk persegi panjang dengan lebar 10,44 meter serta panjangnya 10,6 meter, sedangkan untuk tingginya sekitar 14 meter.Candi Mahligai berbentuk seperti menara yang mirip dengan yoni. Dulunya, pada setiap sisi sudut candi terdapat patung singa duduk yang terbuat dari batu andesit.Bagian puncak menara terdapat batu yang diukir dengan relief-relief yang mana salah satunya adalah lukisan daun berbentuk oval. Candi Mahligai diperkirakan dibangun dalam dua tahap dengan tahap akhirnya terdapat penambahan bagian kaki candi.Selanjutnya, Candi Sulung dibagi dalam tiga bagian, yaitu atap, badan dan kaki candi. Pada bagian kaki dibagi lagi menjadi dua, di mana yang bagian pertama memiliki tinggi 2,37 meter.Sedangkan pada bagian kedua kaki candi memiliki tinggi 1,98 meter. Pada bagian timur candi terdapat tangga yang lebarnya 4 meter dan bagian barat juga ada tangga yang lebarnya 3,08 meter dengan dijaga patung singa.Candi Sulung diperkirakan berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 7 meter dan tinggi 2,5 meter. Candi ini memiliki pondasi persegi panjang dengan ukuran 31,65 meter x 20,20 meter dan memiliki 36 sisi.Adapun pada bagian atas candi sudah rusak, yang dulunya diperkirakan berbentuk bundaran. Candi Sulung dibangun dengan menggunakan batu pasir dan batu bata cetakan.Candi Bungsu terbuat dari batu bata merah dengan panjang 13,2 meter dan lebarnya 16,2 meter. Bagian atas candi ini berbentuk persegi, dan pada bagian timur terdapat tangga yang terbuat dari batu putih, serta ada beberapa stupa yang berukuran kecil.Pembangunan Candi Bungsu menggunakan batu bata dan batu pasir. Bagian utara candi dibuat dengan batu pasir.Sedangkan bagian selatan dibuat dengan batu bata. Diperkirakan, candi ini pada awalnya dibangun dengan menggunakan batu pasir, akan tetapi setelah itu dibangun ulang dengan batu bata.Bagian terakhir Candi Muara Takus adalah Candi Palangka. Candi Palangka terletak di sebelah timur Candi Mahligai, dengan panjang 5,10 meter dan lebar 5,7 meter serta tingginya sekitar 2 meter.Candi ini menghadap ke utara, dengan ditandai pintu masuk pada bagian utara candi. Candi yang sepenuhnya dibangun dari batu bata ini diperkirakan dipakai sebagai altar.***Editor:
Abdul Roni