Home > Berita > Umum

Lahir dari Swadaya Masyarakat, LAMR Bangga dengan Pesantren Tahfiz Masyarakat Bonai

Lahir dari Swadaya Masyarakat, LAMR Bangga dengan Pesantren Tahfiz Masyarakat Bonai

Ketum DPH LAMR Provinsi Riau, Datuk Seri H Taufik Ikram Jamil, memberi sambutan saat Wisuda Perdana Pesantren Tahfiz Yayasan Bonai Darussalam.(F-IST)

Senin, 30 Januari 2023 12:18 WIB
BONAI, POTRETNEWS.com – Kehadiran pesantren tahfiz masyarakat adat Bonai, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, disambut baik oleh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). Bahkan LAMR mengaku bangga dan siap mendukung pesantren yang lahir dari swadaya masyarakat Bonai tersebut. “LAMR juga berharap berbagai pihak mendukung pesantren ini sekuat daya dan upaya,” kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (Ketum DPH) LAMR Provinsi Riau, Datuk Seri H Taufik Ikram Jamil, ketika memberi kata sambutan dalam Wisuda Perdana Pesantren Tahfiz Yayasan Bonai Darussalam, Ahad (28/01/2023) lalu.

Menurut Datuk Seri H Taufik Ikram Jamil, tak banyak orang yang mampu melakukan apa yang dibuat oleh yayasan ini, apalagi dengan memandang latar belakang sosial dan tempat yang jauh dari fasilitas umum.

“Berbahagialah datuk-datuk, orang tua, santri dan santriwati maupun ustaz serta ustazah. Sebab hanya orang yang dipilih Allah yang bisa melaksanakan hal semacam ini,” tutur Datuk Seri Taufik.

Sejak mulai beroperasional sekitar dua bulan lalu, pesantren ini sekarang telah menerima 20 orang santri, yang sebagian besar adalah remaja masyarakat adat Bonai. Mereka mengikuti berbagai jadwal program seperti Sabtu-Ahad, sampai 35 hari. Hasilnya, di antara mereka kini ada yang sudah hafal beberapa juz Alquran, bahkan sampai 30 juz. 

Dari keterangan yang diperoleh, pesantren ini sendiri diprakarsai oleh tokoh masyarakat adat Bonai, Datuk Abdul Gani, yang mendapat dorongan dari almarhum Datuk Seri Al Azhar. Menjabat sebagai Ketua Yayasan Amanah Bonai Darussalam, Datuk Gani mewakafkan tanah dan sejumlah bangunan di atasnya sekitar 10 hektare. Yayasan ini juga mencari sendiri dana operasional untuk santri, termasuk makan dan minum.

Diasuh oleh tiga orang ustaz dan dua ustazah, pesantren ini terhubung dengan Pusat Tahfiz Nasional. Dengan demikian, hafalan mereka terstandarisasi secara global, sehingga tidak mustahil para lulusannya dapat mengikuti berbagai program yang berkaitan dengan Alquran.

Ketua Yayasan Amanah Bonai Darussalam, Datuk Abdul Gani, mengatakan keberadaan pesantren itu merupakan wujud dari dukungan berbagai pihak. Lembaga ini, ujarnya, terbuka untuk umum meskipun santrinya masih didominasi masyarakat adat setempat.

Datuk Abdul Gani juga menyampaikan permohonan maaf karena masih belum dapat memberi pelayanan yang memadai kepada santri dan santriwati. “Misalnya air yang masih keruh dan belum tersedianya aliran listrik,” tuturnya.

Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama bertekad mengembangkan terus pesantren tersebut di masa yang akan datang.***

Kategori : Umum, Riau
wwwwww