Home > Berita > Umum

35 Persen Anak Usia 6-11 Tahun di Pekanbaru Harus Belajar Daring karena tak Vaksin

35 Persen Anak Usia 6-11 Tahun di Pekanbaru Harus Belajar Daring karena tak Vaksin
Jum'at, 25 Maret 2022 13:22 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru menyayangkan masih tersisa sekitar 35 persen lagi anak usia sekolah (6-11) tahun di Pekanbaru terpaksa tak bisa ikut Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akibat belum divaksin COVID-19.

Walau Pemerintah Kota Pekanbaru sudah mengeluarkan surat edaran terkait vaksinasi COVID-19 bagi peserta didik, sebagai syarat PTM namun masih saja ada orang tua yang tidak setuju anaknya divaksin dengan berbagai alasan.

"Surat edaran itu tetap kita berlakukan karena vaksinasi itu ikhtiar bersama untuk menciptakan kekebalan kelompok dan dalam kondisi sekarang itu yang paling tepat," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas di Pekanbaru, Jumat, melansir antaranews.com.

Untuk itu, ia meminta meminta pengertian para orangtua agar anak mereka divaksin sehingga bisa menjalani belajar langsung, hal ini sebagai upaya perlindungan bagi peserta didik dari COVID-19 saat PTM di lingkungan sekolah.

"Kami mendorong orang tua peserta didik agar segera membawa anak mereka ke fasilitas kesehatan terdekat agar bisa suntik vaksin, karena anak usia dari 6 tahun sudah bisa mendapat suntik vaksin sebagai perlindungan mereka dari COVID-19," katanya.

Maka kebijakan wajib vaksin ini bagi peserta didik telah mulai berlaku sejak satu bulan lalu di Pekanbaru. "Ini untuk kekebalan tubuh anak," katanya.

Apalagi, saat ini Kota Pekanbaru masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3, artinya sebaran kasus COVID-19 masih cukup tinggi, maka vaksinasi diperlukan sebagai upaya perlindungan diri.

"Memang mayoritas atau 65 persen peserta didik ini sudah suntik vaksin semoga sisanya menyusul," katanya.

Sementara itu, Ani (34) th salah satu orangtua siswa kelas II pada SDM Pekanbaru, mengaku anak bontotnya belum divaksin sehingga harus belajar daring.

Ia mengaku belum mengizinkan anaknya vaksin karena Olivia sang anak perempuan sering demam dan batuk.

"Anak saya ini memang gampang demam dan batuk, kena panas sedikit saja sudah flu, kadang demam jadi saya kuatir kalau divaksin ada hal-hal yang tidak diinginkan," kata Ani.

Namun karena sanksinya tidak boleh belajar tatap muka, ia terpaksa akan membawa Olivia vaksin pekan depan, jika sudah tidak batuk lagi.

"Saya tunggu anak sembuh baru akan saya vaksin, kasihan dia tak boleh ke sekolah," katanya menambahkan. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum, Pekanbaru
wwwwww