LKPI Rilis Survei Terbaru, Elektabilitas Airlangga Lewati Ganjar dan Prabowo

LKPI Rilis Survei Terbaru, Elektabilitas Airlangga Lewati Ganjar dan Prabowo
Kamis, 03 Februari 2022 18:41 WIB

JAKARTA, POTRETNEWS.com — Survei terbaru Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) menyebutkan, elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mampu menyalip elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dalam survei tersebut, Airlangga selalu berada di puncak elektabilitas baik diberikan pertanyaan terbuka atau tertutup kepada responden.

Survei ini diselenggarakan pada 12-28 Januari 2022 yang melibatkan 1.982 responden di 34 provinsi yang tersebar secara proposional dengan mengambil responden pada titik-titik TPS dan responden dari seluruh populasi yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,21% dengan tingkat kepercayaan 95%.

"Preferensi publik jika pilpres digelar hari ini, nama Airlangga Hartarto menjadi kandidat terkuat presiden Indonesia di mana Sebanyak 15,3% responden memilih Airlangga Hartarto melalui pertanyaan terbuka," ujar Direktur Eksekutif LKPI Kristin Ervina, di Jakarta, Kamis (3/2/2022), melansir Beritasatu.com.

Posisi kedua, kata Kristin ditempati oleh Ganjar Pranowo dengan tingkat elektabilitas 14,7% dan disusul Prabowo Subianto yang dipilih sebanyak 14,3% responden. Selanjutnya di urutan keempat Kepala KSP Moeldoko 8,9%, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 4,9%.

Selain itu, kata Kristin, nama-nama gubernur yang masih menjabat juga masuk dalam daftar kandidat capres terkuat yaitu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 3,9%, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 3,7%, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 3,5%.

"Selanjutnya, Ketua DPR Puan Maharani 3,3% dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berada di posisi enam dengan persentase sebesar 2,7%. Kemudian, disusul oleh anak dari mantan presiden RI, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dengan suara responden sebesar 2,2% dan Menteri BUMN Erick Thohir 1,5% dan yang tidak memberikan pilihan sebanyak 21,1%," beber Kristin.

Kristin mengungkapkan, kondisi serupa terjadi ketika diberikan pertanyaan tertutup dengan simulasi nama-nama tokoh dalam daftar pertanyaan. Dengan pertanyaan tertutup tersebut, elektabilitas Airlangga tetap tertinggi, mengungguli Ganjar dan Prabowo.

"Airlangga Hartarto berada di angka 19,7%, lalu posisi kedua diraih Ganjar Pranowo 15,2%, disusul Prabowo Subianto 14,8%, Kepala KSP Moeldoko 8,7%, dan Muhaimin Iskandar 3,9%," tutur Kristin.

Selanjutnya, Agus Harimurti Yudhoyono 3,8%, Anies Baswedan 3,4%, Khofifah Indar Parawansa 3,3%, Puan Maharani 2,7%, Ridwan Kamil 1,9%, Sandiaga Uno 1,8%, Erick Thohir 1,7% dan tokoh lainnya sebanyak 6,2%, serta yang tidak memberikan pilihan sebanyak 12,9%.

Golkar Teratas

Dalam survei tersebut, kata Kristin, pihaknya juga mengukur elektabilitas partai politik yang akan menjadi peserta pemilu legislatif pada 2024 mendatang. Dari hasil survei tersebut, tutur dia, Partai Golkar justru banyak dipilih responden jika Pileg digelar saat survei dilakukan.

"Hasil survei ini menempatkan Partai Golkar menjadi pilihan teratas dengan elektabilitas mencapai 13,2%, disusul PDI Perjuangan 12,4%, Gerindra 12,1%, PKB 7,4%, Demokrat 6,9%, PKS 5,7%, Nasdem 5,3%, PAN 3,1%, PPP 2,6%, partai politik lainnya 7,8% dan tidak memberikan pilihan sebanyak 23,5%," jelas Kristin.

Sedangkan, tambah Kristin, jika menggunakan simulasi nama-nama parpol dalam kertas kuesioner maka hasil surveinya juga tidak terlalu berbeda jauh. Partai Golkar, kata dia, tetap menjadi partai yang paling banyak dipilih responden dengan tingkat keterpilihan hingga 16,9%. Lalu, disusul PDI Perjuangan 15,2%, Gerindra 14,8%, Demokrat 5,7%, PKB 5,4%, PKS 5,3%, Nasdem 4,3%, PAN 3,2%, dan PPP 2,2%.

"Kemudian Perindo 2,1%, Prima 1,9%, PBB 1,0%, PSI 1,0%, Hanura 1,0%, Garuda 1,0%, Gelora 1,0%, Berkarya 0,2%, PKPI 0,2%, Partai Umat 0,1% dan yang tidak memilih 17,5%," ungkap Kristin.

Menanggapi hasil survei ini, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai, wajar jika nama Airlangga Hartarto dan Partai Golkar mendapatkan elektabilitas tertinggi.

"Itu wajar karena yang pertama, mesin Partai Golkar sudah mulai panas dan konsolidasi di mana-mana, baik oleh Bappilu pusat atau stakeholder lainnya," kata Ujang saat dihubungi, Kamis (3/2/2022).

Yang kedua, tambah Ujang, Airlangga juga sudah masif turun ke masyarakat dan ke daerah-daerah untuk memastikan pemulihan ekonomi berjalan dengan baik. Hal ini sesuai dengan kapasitas sebagai Menteri Koordinator Perekonomian yang sekaligus menjadi Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

"Tapi semua itu perlu diuji lagi ke depannya. Karena Pilpres dan Pemilu kan masih lama," pungkas Ujang. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Politik
wwwwww