Home > Berita > Umum

Terungkap Data Baru Sosok Bersemayam di Makam Tua Bernisan Emas

Terungkap Data Baru Sosok Bersemayam di Makam Tua Bernisan Emas

Rombongan pengurus DMDI Provinsi Riau saat mengunjungi makam tua bernisan emas, Selasa (21/12/2021) pagi.

Selasa, 21 Desember 2021 19:16 WIB
Junaidi Usman

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Rombongan pengurus Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Provinsi Riau sempat ragu lokasi makam tua bernisan emas Desa Pangkalan Batang, Bengkalis Riau yang akan mereka ziarahi dinaiki air pasang pada Selasa, 21 Desember 2021 pagi tadi.

Begitu masuk ke lokasi pemakaman, beberapa orang pengurus NGO (Non Government Organisation) yang berkantor pusat di Melaka, Malaysia ini merasa merinding. Pertanyaan mereka senada, jika hujan deras atau pasang KelEng, bagaimana kondisi komplek pemakaman tadi.

"Ade karomahnye berarti," kata seorang pengurus DMDI Provinsi Riau kepada potretnews.com, Selasa (21/12/2021).

Anggota pengurus yang lain, Wan Elvi yang asli Siak Sri Indrapura menyebutkan, sosok di 2 makam sepertinya adalah bersaudara. Selain itu, Wan Elvi juga menunjukkan lokasi turunnya putri berada di sisi kiri belakang makam nisan berkepala emas, di sebelahnya istana bunian serta makam murid-muridnya, "Hati-hati, di sini orangnya baik-baik semua," ungkap Wan Elvi.

"Yang di sebelah situ juga bagus orangnya tapi saya belum dapat terbaca, takut syirik, itu tidak boleh karena alam mereka udah beda. Mau bercakap pun ada dinding yang dibuat oleh Allah, mereka alam barzah kita alam dunia," ungkap Wan Elvi lagi.

Ditambahkan Wan Elvi, di sisi kanan belakang adalah lokasi tempat lelaki tua yang berumur sekitar 300an tahun. Di situ juga bersemayam sepupu Sultan Syarif Hasyim yang bernama Tengku Bagus Said Toha.

"Zaman sewaktu Sultan Syarif Hasyim, 400 kapal lewat di Siak, pusat bisnis," ungkapnya.

Saat ditanyakan ada beberapa makam yang hilang nisannya, Wan Elvi membenarkan hal tersebut. Saat Wan Elvi memberikan keterangan, beberapa kali di siku tangan kirinya terasa merinding. "Ramai Datok-Datok yang datang. Banyak makam-makam yang berada sebelum tembok yang baru dibangun telah tenggelam. Termasuk adanya meriam di dalam pantai," terangnya.

"Sekitar abad 18, ada kapal hantu yang mengelilingi dunia, banyak membawa harta. Kapal itu digerakkan oleh tenaga manusia yang mendayung. Di sini banyak kapal karam, harta karun, banyak bangkai kapal yang belum diangkat. Dulu ini jauh, tapi karena abrasi, darat ini dekat ke pantai," bebernya.

Batu-batu yang disusun Mail yang beberapa tahun kebelakangan membersihkan kompleks pemakaman secara sukarela dan ikhlas pada petang hari, lalu keesokan harinya berserakan kembali, hal ini dilakukan sosok lotong yang umurnya pun ratusan tahun. Wan Elvi juga menyebutkan, awal tadi ada sosok harimau tapi telah pergi. Ada perkelahian besar keluarga, di sini, di kapal. Kayu yang tumbuh di sekitar makam juga jenisnya tidak ada ditemui di tempat lain di Bengkalis.

"Setelah bencahnna, tebang sedikit pokok-pokoknya, ada di situ makam. Makam ini dijaga, terus digali lagi sejarahnya, jejak warisannya sehingga baik bagi pemerintah Indonesia maupun Malaysia jadi tahu ada makam ini. Kasih keterangan di nisan itu sehingga orang bisa baca," pesan Wan Elvi di akhir penerawangannya.

"Alhamdulillah, selama ini saya hanya baru mendengarkan keterangan-keterangan tapi hari ini langsung turun. Dari pertama memasuki kawasan pemakaman tadi, auranya luar biasa sekali, saya berfikir ini tempat apa. Tapi luar biasa, setelah kami bisa melihat kondisi makam ini dan kami merasakan bagaimana kondisi di sini, ini luar biasa sekali. Bahkan sekarang kita mencoba mencari jejak warisan untuk kedepannya menjadi pegangan bagi anak cucu kita sehingga anak cucu kita tidak kehilangan sejarah. Makanya pada hari ini kami sangat bersyukur sekali bisa dapat langsung melihat lokasi-lokasi pemakaman para ulama terdahulu yang juga ada di sini. Kami rasakan bukan hanya satu dua makam tapi masih banyak lagi adanya makam-makam lain tapi sudah tidak terlihat lagi sehingga kita tidak bisa mencari keberadaannya. Nisan yang ada inilah coba nanti kita angkat mencari jejak warisan ke permukaan untuk pegangan generasi-generasi kita di masa yang akan datang," kata Ketua DMDI Provinsi Riau, Datok H Ajis bin Manaf.

Ikut mendampingi rombongan DMDI Provinsi Riau yang menggunakan 1 armada bus pemprov dan 1 mobil pribadi ini, anggota BPD Desa Pangkalan Batang, beberapa orang warga dan Mail yang hari-harinya banyak dihabiskan di sekitar pemakaman tua tadi. ***

Kategori : Umum, Bengkalis
wwwwww