Komplotan Rampok Gasak Uang di ATM Hampir Rp1 Miliar, tapi saat Ditangkap Tinggal Rp14 Juta Saja

Komplotan Rampok Gasak Uang di ATM Hampir Rp1 Miliar, tapi saat Ditangkap Tinggal Rp14 Juta Saja
Sabtu, 02 Oktober 2021 19:39 WIB

SEMARANG, POTRETNEWS.com — Fantastis jumlah uang yang diperoleh oleh komplotan spesialis bobol ATM geng Lebak paling. Mereka itu sukses melakukan aksinya di Kota Semarang. Mereka berhasil membobol ATM Bank Jateng dan berhasil membawa pulang uang sebesar Rp 850 juta. Akan tetapi aksi tersebut dinilai cuma karena beruntung oleh pihak kepolisian.

"Iya mereka beruntung saat beraksi di Gunungpati, Semarang, mereka cuma bejo (beruntung)," kata Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandhani Rahardjo Putro saat konferensi pers di Kantor Polda Jateng, Jumat (1/10/2021).

Menurutnya, para pelaku beruntung lantaran sebelum melakukan aksinya menyasar mesin ATM secara acak. Kebetulan mesin ATM Indomaret Plalangan, Gunungpati, ketika dibobol para pelaku belum lama diisi oleh pihak Bank.

"Di Gunungpati pelaku yang beraksi hanya empat orang. Dua sisanya warga Grobogan saat di Gunungpati tak ikut beraksi," ucapnya.

Ia menjelaskan, peran para pelaku Para pelaku masing-masing Maskur alias Apung (39) warga Buyut Mekar, Maja, Lebak, Banten berperan penyedia alat las. Membobol tembok, dan melakukan pengintaian situasi. Dari perannya tersebut mendapat imbalan Rp 13 juta.

Asep Maulana (42) warga Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Depok, Jabar. Berperan mengelas mesin ATM. Mengaku dapat jatah Rp 25 juta. Munandjat (46) warga Tlogorejo, Tegowanu, Grobogan. Perannya menentukan sasaran ketika terlibat pembobolan. Sekaligus melakukan pengawasan saat rekan-rekannya beraksi.

Dapat jatah Rp 23 juta.

Muhamad Asri alias Apuy (34) warga Mekarsari, Rangkasbitung, Lebak, Banten.Berperan sebagai pengawas di area sekitar minimarket.

Dapat jatah Rp 13 juta.

Suyadi (36) warga Tlogorejo, Tegowanu, Grobogan. Peran menjadi pengawas saat temannya beraksi. Memperoleh uang hasil kejahatan Rp 13 juta. Abdul Rozak warga Tlogorejo, Tegowanu, Grobogan mengaku sebagai pengawas di sekitar lokasi.

Dapat jatah Rp 13 juta.

Dua tempat yang berhasil dibobol para pelaku yakni di ATM Bank CIMB Niaga dalam Indomaret, Kembangarum, Mranggen, Demak.Di ATM tersebut, uang sebanyak Rp 97 juta digasak pelaku. Tempat kedua di ATM Bank Jateng, Indomaret Plalangan, Gunungpati, Kota Semarang. Para pelaku berhasil membawa kabur uang Rp 850 juta.

"Uang kejahatan dibagi sesuai perannya.Digunakan pelaku untuk foya-foya dan judi.Tapi adapula yang ditabung dan dibelikan tanah," paparnya.

Diberitakan sebelumnya, Polda Jateng akhirnya mampu mengungkap komplotan maling spesialis pembobol ATM yang di beraksi di sejumlah daerah di Jawa Tengah.Komplotan itu dipimpin oleh warga Lebak, Banten. Mereka menyasar ATM dengan cara dibobol menggunakan mesin Las. Delapan hari beraksi mereka meraup uang di mesin ATM sebanyak Rp 947 juta.

"Iya selepas melakukan serangkaian penyelidikan enam pelaku dari komplotan itu berhasil kami tangkap," papar Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandhani Rahardjo Putro saat konferesni pers di Kantor Polda Jateng, Jumat (1/10/2021).

Para pelaku ditangkap di dua tempat berbeda. Dua orang diringkus di Mranggen, Demak. Sisanya ditangkap di Lebak, Banten.Dua dari enam pelaku dihadiahi polisi dengan timah panas. Dua di antara enam pelaku juga merupakan seorang residivis. Para pelaku masing-masing Maskur alias Apung (39) warga Buyut Mekar, Maja, Lebak, Banten.

Asep Maulana (42) warga Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Depok, Jabar. Munandjat (46) warga Tlogorejo, Tegowanu, Grobogan. Muhamad Asri alias Apuy (34) warga Mekarsari, Rangkasbitung, Lebak, Banten.Suyadi (36) warga Tlogorejo, Tegowanu, Grobogan. Abdul Rozak warga Tlogorejo, Tegowanu, Grobogan.

"Mereka saling kenal di Salatiga. Terus bersama-sama merancang aksi kejahatan tersebut," ujar Djuhandhani.

Dijelaskan, para pelaku membobol ATM dengan cara dilas di sejumlah daerah. Meliputi Kabupaten Semarang, Kabupaten Grobogan,Kabupaten Demak dan Kota Semarang. Rincian, di ATM Kantor Kas Bank BPD Jateng di Godong, Purwodadi. Di tempat itu tidak mendapat hasil karena gas habis, Jumat (10/9/2021) sekira pukul 04.00 WIB.

Aksi kedua di ATM Bank CIMB Niaga yang terletak di dalam Swalayan Indomaret,Kembangarum Mranggen, Demak, Minggu (12/9/2021) sekira pukul 04.00. Di tempat itu mendapat hasil uang tunai Rp97.150.000. Tempat ketiga, di ATM Bank BRI di depan Samsat Ungaran, Kabupaten Semarang. Tidak mendapat hasil karena gas habis, Jumat (17/9/2021) sekira pukul 03.00.

Terakhir di ATM Bank Jateng, di dalam Indomaret Plalangan, Gunungpati, Kota Semarang, Sabtu (18/9/2021) sekira pukul 04.30. Di ATM tersebut berhasil gasak uang Rp850 juta, melansir Tribunnews.com.

"Empat tempat itu mereka hanya beraksi dalam kurung delapan hari mulai 10 September sampai 18 September," jelasnya.

Ia melanjutkan, para pelaku beraksi dengan membobol toko minimarket dengan alat bor dan linggis. Lantas merusak mesin ATM dengan menggunakan seperangkat alat las dan alat bor.

"Uang hasil kejahatan untuk foya-foya. Sisanya kami sita tinggal Rp14,5 juta. Pengakuan tersangka masih ada yang disimpan di ATM sekarang masih kami koordinasikan," terangnya.

Dari aksi yang mereka lakukan, para pelaku dijerat Pasal 363 ayat (1) ke-4 dan ke-5 KUH Pidana

"Ancaman hukuman penjara selama-lamanya 7 (tujuh) tahun penjara," tandasnya. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim
wwwwww