Sandiaga Uno Borong Produk Olahan Nurjanah, Warga Kampar yang Rumahnya Dilalap si Jago Merah Sehari sebelum Kedatangan sang Menteri

Sandiaga Uno Borong Produk Olahan Nurjanah, Warga Kampar yang Rumahnya Dilalap si Jago Merah Sehari sebelum Kedatangan sang Menteri
Minggu, 12 September 2021 20:44 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Di sela kunjungan menteri pariwisata dan ekonomi kreatif ke Riau, terselip kabar duka dari pelaku UMKM di Riau. Dia adalah Nurjanah (32) warga Perumahan Villa Indah, Jalan Cik Ditiro Kota Bangkinang.

Sehari jelang kedatangan Sandiaga Uno ke Puncak Kompe, tepatnya Sabtu (11/9/2021) sekitar pukul 14.00 WIB, rumah Nurjanah dilalap si jago merah. Musibah yang menimpanya tersebut terjadi begitu cepat,melansir Tribunnews.com.

Saat itu ia baru saja meninggalkan rumahnya untuk mengantarkan sejumlah produk makanan olahan dari ikan patin ke Puncak Kompe untuk diikut sertakan dalam bazar. Setelah mengantar hasil produk olahannya ke Puncak Kompe, Nurjanah pun bergegas pulang. Namun di tengah perjalanan menuju ke rumah, ia mendapatkan telepon dan mengabarkan bahwa rumahnya mengalami kebakaran.

Mendapat kabar tersebut, Nurjanah langsung lemas. Namun ia berusaha kuat dan terus melanjutkan perjalanannya menuju ke rumah. Saat tiba di rumah, bangunan rumahnya sudah rata dengan tanah dilalap di jago merah.Beruntung, empat orang anaknya yang masih kecil selamat dari musibah itu. Mendapat kabar tersebut, Sandiaga Uno di sela kunjungannya ke Puncak Kompe langsung memborong seluruh kerajinan tangan dan produk olahan yang diantarkan oleh Nurjanah ke Puncak Kompe sebelum rumahnya terbakar.

"Terimakasih Pak Menteri atas perhatiannya. Alhamdulillah, semua barang dagangan punya Buk Nurjanah diborong habis oleh Pak Menteri," kata Ria Gustina, Ketua Penyelenggara Perkumpulan Jasa boga Indonesia, Kampar di mana Nurjanah adalah salah satu anggotanya.

Produk olahan Nurjanah yang diborong oleh Sandiaga diantaranya adalah stik ikan patin, kripik balado, stik kentang dan kacang goreng.Ria mengungkapkan, sehari-hari Nurjanah menitipkan produk olahan patin dan kerajinan tanganya di gerai-gerai yang ada di tempat wisata yang ada di beberapa titik di Kampar.Namun sejak pandemi Covid-19, ia kesulitan, sebab tempat wisata banyak yang ditutup. Kalau pun ada yang dibuka, pengunjungnya juga sepi.

"Akhirnya kami mempromosikan produk-produk kami melalui medsos, dari situ agak lumayan lah," kata Ria.

"Kalau hanya mengandalkan jualan langsung di tempat wisata ini tidak jalan, apalagi sejak adanya Covid ini, sepi penjualan," imbuh Ria Gustina. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Peristiwa, Kampar
wwwwww