3 Wartawan yang Sedang Meliput Proyek Pengaman Pantai di Bengkalis Diserang Seorang Pekerja Bersenjata Tajam

3 Wartawan yang Sedang Meliput Proyek Pengaman Pantai di Bengkalis Diserang Seorang Pekerja Bersenjata Tajam

Pihak kepolisian saat menerima laporan 3 awak media yang diserang warga Desa Pambang Pesisir Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis, Riau.

Selasa, 10 Agustus 2021 20:30 WIB
Junaidi Usman

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Entah merasa kuat, entah merasa betul seorang warga Desa Pambang Pesisir, Kecamatan Bengkalis Riau melakukan penyerangan terhadap 3 awak media yang melakukan tugas liputannya.

Kronologis kejadian, pada Ahad, 8 Agustus 2021 kemarin sekira pukul 14.30 WIB, Zul Azmi jurnalis Suaralira.com, Sofian dari media bekawan.com dan Mulyadi awak media Cibernews.com ketika melakukan tugas liputan terhadap proyek pengaman pantai di desa tersebut diserang oleh warga tadi yang diketahui bernama Is menggunakan senjata tajam (sanjam) parang.

"Memang benar, kami diserang oleh pekerja dengan nama Ishak menggunakan parang dan nyaris terkena sabetan ketika melakukan liputan terhadap pekerjaan proyek pengaman pantai dan kasus ini sudah kami laporkan ke Polres Bengkalis," ujar Mulyadi Selasa (10/8/2021).

Diceritakan Mulyadi, kejadian itu berawal ketika dirinya bersama dua rekan wartawan sampai di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB, sebelumnya sudah menginformasikan kepada Kepala Desa Pambang Pesisir atas kedatangannya turun ke lokasi pekerjaan.

"Sampai di lokasi kami turun mengambil dokumentasi terhadap pekerjaan di bibir pantai tersebut dan tidak berselang lama datang Ishak dan kemudian melontarkan kata-kata dengan nada tinggi terhadap kami yang sedang meliput pekerjaan tersebut," ungkap Mulyadi.

Masih kata Mulyadi, ia bersama dua rekannya mencoba menemui pengawas lapangan yang bernama Agus Salim untuk mendapatkan konfirmasi,karena sebelumnya Sofian sudah menelpon yang bersangkutan dan diminta untuk datang kerumahnya.

"Ternyata Agus Salim ketika kami datang di rumahnya kami panggil beberapa kali tidak muncul kemudian datang salah seorang warga bernama Anwar mengatakan bahwa Agus Salim tidak berada di rumah," terang Mulyadi.

Tak berselang lama kemudian Ishak juga muncul di depan rumah Agus Salim dengan membawa sebilah parang dan langsung mengayunkan parang ke arah Mulyadi yang waktu itu sedang duduk. Karena merasa terancam Mulyadi pindah duduk ke arah motornya. Kemudian Ishak menghampiri Sofian yang saat itu juga sedang duduk di motor dan langsung mengayunkan parangnya, namun cepat dielak Sofian dan hanya mengenai motor dan tas yang berada di stang motor.

"Melihat tebasan tersebut, Sofian langsung meloncat dari motor dan kemudian Ishak kembali mengejar Sofian dengan mengayunkan parang dan Sofian langsung meminta agar tidak melakukan aksi brutalnya," beber Mulyadi.

Mendengar ada keributan, Agus Salim langsung keluar dari dalam rumahnya dan mencoba melerai dan memita kepada kami untuk segera pergi dari pekarangan rumahnya.

"Kami menduga Agus Salim sengaja tidak keluar ketika panggil, karena saat kejadian tiba-tiba ia muncul keluar dan melerai Ishak yang brutal mengayunkan parang kepada rekan kami," tambah Mulyadi lagi.

Merasa tidak senang atas kejadian yang dialami 3 awak media tadi, kasus ini langsung dilaporkan ke Polres Bengkals. Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan ketika dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim AKP Meki Wahyudi membenarkan peristiwa tersebut.

“Memang benar, laporan dari kawan-kawan wartawan atas pengancaman tersebut sudah dibuat laporannya,”ujar AKP Meki Wahyudi.

Kuat dugaan, proyek yang dikerjakan oleh PT Paku Bangun Jaya yang bersumber dari APBN dengan nlai pekerjaan Rp11 miliar di atas banyak yang tidak sesuai dengan bestek dokumen pekerjaan. ***

Kategori : Bengkalis, Hukrim
wwwwww