Merasa Disepelekan karena Telepon tak Diangkat-angkat, Lelaki 40 Tahun di Kepri Habisi Nyawa Kekasihnya

Merasa Disepelekan karena Telepon tak Diangkat-angkat, Lelaki 40 Tahun di Kepri Habisi Nyawa Kekasihnya
Jum'at, 06 Agustus 2021 09:24 WIB

BINTAN, POTRETNEWS.com — Janda beranak 2 meregang nyawa di tangan kekasihnya di Bintan, Kepulauan Riau (Kepri). Siti Soleha (29) ambruk ditebas parang oleh Bernard Nabu (40), karena pelaku merasa tak dihargai. Peristiwa pembunuhan ini terjadi di indekos Gang Taher RT003/RW001, Permukiman Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Bintan, Rabu (4/8/2021) malam sekira pukul 20.30 WIB.

"Sakit hati saya. Waktu itu saya masak air sampai buat teh 4 gelas di rumah. Saya telepon-telepon dia tiga kali tak diangkat-angkat.Maksud saya, kalau ada masalah selesaikanlah baik-baik," ucap Bernard saat dihadirkan di hadapan awak media.

Ia mengatakan gelap mata dan langsung menghujamkan parang panjang ke arah leher dan kepala korban, saat kekasihnya itu pulang ke kosan.

"Saya selama ini sudah cukup sabar sama dia. Sudah cukup sakit hati saya," terangnya.

Sementara itu, pemilik indekos tempat pelaku dan korban menyewa, Zaleha menceritrakan mengenal korban dan pelaku dari penghuni kost lainnya.

"Jadi saya kenal pelaku dan korban itu dari yang ngontrak kosan saya yang satu lagi. Karena kosan saya kosong, jadi dia tawarkan kepada pelaku dan korban," katanya, Kamis (5/8/2021).

Saat ditanyakan apakah korban dan pelaku pasangan suami istri, Zaleha menuturkan saat keduanya masuk dan mengontrak di kosannya, mereka mengaku sudah menikah.

"Saat masuk mereka mengatakan sudah menikah," terangnya.

Kapolres Bintan, AKBP Bambang Sugihartono saat menanyai pelaku yang nekat membunuh janda dua anak di Desa Malang Rapat Bintan, Kamis (5/8/2021).

Ia pun bercerita setahunya pelaku bekerja di PT kebun kelapa sawit di daerah Desa Malang Rapat.

"Dari pengakuannya dia tinggal di mess kebun sawit. Cuma karena ada yang diakui istrinya itu (korban), mereka ngekos di tempat saya," terangnya.

Zaleha menuturkan, semasa hidup dan selama tinggal di tempat kosnya, korban dikenal sebagai pribadi yang sering berkomunikasi dengan tetangga.

"Orangnya tidak tertutup. Sering komunikasi kok sama tetangganya warga di sini," kata Zaleha.

Lebih lanjut, terkait kejadian yang menimpa Siti Soleha, ia mengaku awalnya tidak mengetahuinya.

"Cuma karena ada warga yang teriak minta tolong, saya datang bersama warga dan melihat korban tergeletak di sana," jelas Zaleha sembari menunjuk lokasi korban ditemukan tergeletak bersimbah darah.

Sementara itu, Bernard Nabu (40), pelaku pembunuhan Siti Solihah (29), tampak pasrah ketika mendengar ancaman pidana 15 tahun penjara yang menantinya, Kamis (5/8/2021) di Mapolres Bintan. Ia menceritakan, aksi nekatnya membunuh janda dua anak itu karena merasa tidak dihargai oleh korban. Ia pun akhirnya mengaku dengan korban sebatas berpacaran dan belum ada ikatan pernikahan.

Pembunuhan itu terjadi di indekos yang terletak di Gang Taher RT 003/RW 001 di Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Rabu (4/8/2021) malam sekira pukul 20.30 WIB, melansir Tribunnews.com.

"Sakit hati saya. Waktu itu saya masak air sampai buat teh 4 gelas di rumah. Saya telepon-telepon dia tiga kali tak diangkat-angkat.Maksud saya, kalau memang ada masalah, selesaikanlah baik-baik," ucap Bernard kepada awak media.

Dengan wajah tertunduk, pelaku mengakui sempat meminta kepada korban agar menghargainya sebagai lelaki. Namun ia merasa tidak dihargai, dan ketika korban pulang ke kosan, tersangka gelap mata dan langsung menghujamkan parang panjang ke arah leher dan kepala korban hingga korban terkapar bersimbah darah.

"Saya selama ini sudah cukup sabar sama dia. Sudah cukup sakit hati saya," terangnya.

Kapolres Bintan AKBP Bambang Sugihartono menceritakan, pelaku ditangkap sekitar 2 jam setelah kejadian. Pelaku diringkus dekat perkebunan kelapa sawit dan berusaha melarikan diri.

"Sempat melarikan diri. Barang bukti parang disembunyikan di belakang rumah," ucapnya.

Pelaku sebelumnya sempat kabur ke dalam hutan setelah melakukan aksinya di indekos yang terletak di Gang Taher RT 003/RW 001 di Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Rabu (4/8/2021) malam sekira pukul 20.30 WIB.Tim Satreskrim Polres Bintan bersama Polsek Gunung Kijang pun bekerja keras selama dua jam untuk mencari tahu keberadaan pelaku.Hingga akhirnya pelaku diamankan di dekat perkebunan kelapa sawit.

"Alhamdulillah pelaku berhasil diamankan setelah dilakukan pengejaran selama 2 jam," kata Kapolres Bintan, AKBP Bambang Sugihartono, Kamis (5/8/2021).

Dari penuturan pelaku kepada polisi, kronologi pembunuhan itu berawal saat Bernard Nabu menghubungi Siti Soleha, pacarnya yang tinggal satu kosan. Namun saat dihubungi pelaku, korban tidak mengangkat teleponnya. Dari sana pelaku merasa sakit hati dan merasa tidak dihargai.

Sehingga nekat menghabisi korban dengan membacok korban dengan parang di bagian leher beberapa kali dan kepala, sehingga kupingnya putus.

"Keduanya berasal dari Kabupaten Soe, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan sudah saling mengenal selama 7 bulan," tutupnya.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 338 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.Sebelumnya diberitakan, indekos di Gang Taher RT 003/RW 001 di Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri mendadak mencekam. Teriakan minta tolong terdengar hingga memantik rasa penasaran warga sekitar.

Sumber suara ternyata berasal dari Siti Soleha (29). Janda dua anak ini sudah ditemukan tergeletak di tanah dengan kondisi bersimbah darah. Seorang saksi mata, Aminudin menurutkan, kejadian itu terjadi Rabu (4/8) sekira pukul 20.30 WIB. Nahas, nyawa Siti Soleha tak bisa diselamatkan. Ia menghembuskan napas terakhir saat sejumlah warga coba mencari pertolongan termasuk memberitahu perangkat RT setempat.

"Kami yang saat itu sangat takut langsung melapor ke RT setempat. Setelah itu pihak RT melaporkan kepada pihak kepolisian," kata Aminudin sembari menunjukkan lokasi korban tergeletak di lokasi yang sudah dibuat garis polisi, Kamis (5/8/2021).

Aminudin juga menyebutkan saat kejadian itu, Nobu yang diketahui kekasih Siti Soleha sudah tak ada di lokasi. Ia kembali menegaskan jika korban menghembuskan napas terakhir ketika Aminudin meminta pertolongan kepada RT. Pihak kepolisian yang mendapat informasi itu langsung datang ke lokasi.

Mereka langsung menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta memasang garis polisi. Bernard Nabu yang kini berstatus tersangka diketahui sempat kabur. Ia dibekuk Satreskrim Polres Bintan di salah satu kebun sawit di Desa Malang Rapat. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim
wwwwww