Suruh Anak Gadisnya Bersih-Bersih Rumah karena Sudah Cerai dengan sang Ibu, Ternyata Modus Ayah Bejat untuk Lakukan Perkosaan

Suruh Anak Gadisnya Bersih-Bersih Rumah karena Sudah Cerai dengan sang Ibu, Ternyata Modus Ayah Bejat untuk Lakukan Perkosaan
Kamis, 01 Juli 2021 16:21 WIB

BLITAR, POTRETNEWS.com — Kelakuan seorang pria di Kelurahan Babadan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur ini lebih hina dari hewan. Bagaimana tidak, bisa-bisanya ia memiliki pikiran kotor terhadap anak kandungnya yang merupakan darah dagingnya sendiri. Ia tega menggauli paksa putri kandungnya yang masih berusia 17 tahun.

Sang ayah bejat yang bernama AH (49). Ia mengaku tega menggauli paksa putri kandungnya lantaran terlalu lama menduda. Modusnya, pelaku sengaja menyuruh korban untuk datang dengan alasan bersih-bersih rumah. Pelaku kemudian melancarkan aksi bejatnya saat korban tengah tidur.

Kasus ini terbongkar saat korban pulang ke rumah ibunya dalam kondisi menangis. Pelaku mengaku nekat merudapaksa korban lantaran sudah lama menduda. Peristiwa itu terjadi di Kelurahan Babadan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Pelaku telah dijebloskan ke sel Polres Blitar, Senin (28/6/2021).

"Dia sudah kita amankan setelah dilaporkan ibu kandung korban, yang tak lain mantan Istrinya. Saat ini ia sedang menjalani pemeriksaan dan mengakui hal itu," kata AKP Ardian Yudo, Kasat Reskrim Polres Blitar, Rabu (30/6/2021), melansir Tribunnews.com.

Menurutnya, kasus itu bermula dari korban disuruh ke rumah bapaknya. Korban selama ini ikut ibunya, sejak kedua orangtua itu bercerai beberapa tahun lalu.

"Setelah bercerai, korban dibesarkan ibunya. Mereka tinggal di desa lain (yang tak jauh dari rumah pelaku)," paparnya.

Pelaku baru keluar tahanan beberapa bulan kemarin. Ia tinggal sendirian di rumah yang ditempati saat melakukan perbuatan tak senonoh pada anaknya itu. Entah awalnya kangen karena sudah lama tak bertemu atau sudah ada niat keji sebelumnya, pelaku menghubungi anaknya. Korban disuruh datang ke rumahnya, dengan alasan untuk diajak bersih-bersih rumah.

"Usai bersih-bersih rumah, korban tak boleh pulang karena pelaku mengaku masih kangen, sehingga disuruh menginap" ujarnya.

Namanya orangtua, yang menyuruhnya, apalagi sudah lama tak bertemu, korban menurut saja. Ia merasa tak ada yang janggal dengan keinginan ayahnya itu. Akhirnya, malam itu korban tidur di dalam kamar. Itu terjadi pertengahan Mei 2021 kemarin. Di saat sudah tidur, korban mendadak terbangun kaget karena merasa ada tangan yang menjamah tubuhnya. Ternyata itu bapaknya yang tidur di sebelahnya. Begitu bapaknya mulai berbuat kurang ajar, korban meronta namun akhirnya diancam bapaknya.

"Katanya, kalau tak menurutinya, korban akan disuruh tidur di luar rumah malam itu," papar AKP Ardian.

Saat itu, korban mengalami ketakutan yang luar biasa karena yang dihadapi bapaknya sendiri. Namun demikian, pelaku bukannya sadar kalau gadis yang diperlakukan tak senonoh itu adalah anak kandungnya sendiri.

"Akhirnya, kasus itu terungkap karena korban menangis saat pulang dari rumah bapaknya. Melihat kondisi anak gadisnya seperti itu, ibunya curiga. Sebagai sesama perempuan, nalurinya jeli dan tterus menanyai korban," ungkapnya.

Awalnya, korban tak mengaku karena mungkin malu. Namun, setiap kali didesak oleh ibunya, korban hanya bilang kalau tak akan mau lagi datang ke rumah bapaknya. Pengakuan korban itu kian membuat ibunya curiga sehingga anak gadisnya itu terus dirayu agar mau menceritakan apa yang telah dialaminya. Begitu anaknya bercerita apa adanya, ibunya merasa bak disambar petir pada siang bohong.

"Akhirnya, dengan didampingi ibunya, korban melaporkan kasus itu, dengan pelakunya bapaknya sendiri," pungkasnya.

Kepada petugas, menurut Ardian, pelaku dengan enteng mengaku kalau dirinya khilaf saat berbuat tak terpuji pada anak gadisnya. Alasannya, karena dirinya sudah tak kuat menahan nafsu birahinya karena lama hidup menduda. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim
wwwwww