Puluhan Juta Dana BOS Sebuah SD Negeri di Bungaraya Siak Raib, padahal sang Bendahara Sekolah Ada di TKP

Puluhan Juta Dana BOS Sebuah SD Negeri di Bungaraya Siak Raib, padahal sang Bendahara Sekolah Ada di TKP
Kamis, 27 Mei 2021 18:11 WIB

SIAK, POTRETNEWS.com — Dana BOS atau Bantuan Operasional Sekolah SD Negeri 08 Bungaraya raib di dalam mobil, saat bendahara sekolah itu ada di lokasi. Bagaimana sikap Disdikbud Siak? Dana BOS yang baru dicairkan dari Bank Riau Kepri Cabang Siak itu berjumlah Rp 84 juta lebih.

Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Siak Supriyadi mengatakan ia sudah mengetahui informasi itu beberapa jam usai kejadian, Selasa (25/6/2021).

Ia mendapat informasi itu dari koleganya di dinas yang menjabat Kepala Bisang SMP. Namun demikian, Supriyadi belum mempunyai rencana untuk memanggil kepada sekolah dan bendahranya.

“Untuk sementara ini belum, karena saya dapat laporan dari Korwilnya tentang kejadian tersebut dan saya minta segera melapor ke yang berwajib,” kata Supriyadi, Kamis (27/5/2021), melansir Tribunnews.com.

Ia mengetahui kronologinya bahwa Kepala Sekolah dan bendahara sekolah itu mencairkan anggaran BOS di Bank Riau Kepri cabang Siak. Setelah itu, kepala sekolah dan bendahara mengendarai mobil Awanza dan singgah di petshop, di jalan Hang Tuah, Kelurahan Kampung Rempak, Kecamatan Siak.

Tepatnya di samping Ampera Uni Lintau.

Saat ditanyakan apakah dibenarkan pergi belanja untuk keperluan pribadi setelah mencairkan dana BOS. Supriyadi menjawab tidak ada peraturan mengatur sejauh itu.

“Tak ada pula peraturannya (boleh singgah belanja segelah dana BOS dicairkan. Selama ini ambil uang langsung bawa pulang, itu yang dilakukan Kepsek,” kata Supriyadi.

Supriyadi juga tidak berencana untuk mendalami peristiwa itu. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian terkait kasus itu. Kronologi kasus ini bermula saat Kepala SD Negeri 08 Bungaraya Hj Ismatia membeli makanan kucing di petshop di jalan Hang Tuah Siak. Dana BOS yang baru dicairkan sebesar Rp 84 juta lebih disimpan di dalam tas dan diletakkan di dalam mobil Avanza yang ia kendarai.

Si Kepsek ini ditemani bendahara sekolah itu, bernama Waridan. Saat Kepsek pergi ke Petshop, Waridan tetap berada di dalam mobil. Setelah itu, Kepsek kembali mengendarai mobilnya dan memutar di uturn sekitar 50-100 meter dari depan Petshop. Saat memutar itu, Kepsek merasakan mobilnya oleng. Kemudian ia menepi di pinggiran jalan tepatnya seberang Petshop tadi. Saat Kepsek turun dari mobilnya ia mendapati ban kiri belakang kempes.

Kepsek ini berinisiatif menelepon pihak bengkel yang dikenalnya agar membantu mengganti ban yang kempes. Ternyata pihak bengkel yang dikenalnya tidak bisa menurunkan anggota untuk melayani permintaan Kepsek itu. Kepsek kemudian menyebrang jalan dan kembali ke pestshop. Ia berencana meminjam sepeda motor pihak Petshop untuk pergi ke bengkel mobil terdekat. Saat itu, tas yang berisi dana BOS ditaruh di dalam mobil bersama si bendahara. Kemudian tiba-tiba seorang pria memakai helem datang dari arah Ampera Lintau menuju mobil.

Sesaat sebelum pria itu mendekati mobil, si bendahara auto keluar mobil dan duduk di trotoar melihat ban yang kempes. Sementara pintu mobil tidak terkunci. Kepsek tidak kepikiran jika pria yang menyebrang jalan menuju mobilnya itu adalah seorang maling. Dalam waktu cepat si pria tak dikenal itu membuka pintu mobil lalu menyambar tas yang berisi uang tersebut. Si bendahara yang berada di dekat mobil mengaku tidak menyadari ada orang yang datang.

Saat itu Kepsek berteriak kencang dan kembali ke mobilnya. Sementara si pria yang mengambil tas berisi dana BOS itu pergi dijemput temannya menggunakan sepeda motor. Kepsek Ismatia langsung pucat dan tak menyangka mengalami nasib sesial itu. Si bendahara yang mengaku tidak tahu ada maling tampak lebih tenang dibanding Kepsek. Peristiwa ini terjadi di Jalan Hang Tuah, Kelurahan Kampung Rempak, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak, Riau, Selasa (25/5/2021).

Tepatnya di seberang Ampera Uni Lintau dan Petshop di jalan itu. Jumlah dana BOS yang raib sebesar Rp 84 juta ditambah laptop sekolah yang berisi data -data sekolah. Kepsek Hj Ismaita merupakan warga Balaikayang, Kelurahan Kampung Rempak, Kecamatan Siak. Ia dan bendaharanya baru pulang dari Bank Riau Kepri cabang Siak untuk mencairkan dana Bantuan Operasional Sekolahnya (BOS). Setelah berhasil mencairkan dana BOS itu ia mampir ke Petshop yang berada di samping Ampera Uni Lintau Siak itu. Ia mampir dinsana untuk membeli makanan kucingnya.

“Saat saya mutar di uturn mobil terasa oleng. Saat tiba di seberang depan petshop saya lihat ternyata ban mobil kempes,” kata Ismatia.

Ia mencoba menelepon bengkel langganannya, tetapi pihak bengkel itu tidak dapat membantunya. Ia menyebarang ke Petshop untuk meminjam sepeda motor.

“Saya mau mencari bengkel mobil terdekat, untuk minta tolong mengganti ban mobil,” kata Ismatia.

Saat ia baru saja meninggalkan mobilnya sebentar, ia melihat seorang pria berjalan kaki mendekati mobilnya. Dalam waktu cepat pria itu membuka pintu mobil Avanza putih BM 1552 SH miliknya tersebut. Pria itu mengambil tas yang berisi uang Rp84 juta lebih itu.

“Saat itu saya sudah berteriak dan kembali ke mobil. Bendahara sekolah yang awalnta di dalam mobil ternyata juga berada di luar, dan duduk di pingggir jalan.,” kata dia.

Pria yang tak dikenal itu langsung dijemput oleh temannya menggunakan sepeda motor lalu lesap secepat kilat.

Teriakan Ismatia tidak ada yang mendengar. Bendahara SD Negeri 08 Bungaraya yang diketahui bernama Waridan itu mengaku tidak sadar ada maling. Sebab ia duduk didekat sebelah kiri mobil tepatnya di samping ban belakang yang kempes tersebut sambil menatapi ban yang kempes itu.

“Saya baru sadar saat mendengar Bu Kepsek berteriak. Saat saya berdiri maling itu sudah pergi,” kata dia.

Tas yang berhasil dibawa kabur maling itu juga berisi laptop sekolah. Waridan mengaku tidak mengenal wajah pria yang mencuri tas tersebut.

“Kami melapor ke Polsek dan Polsek menyuruh mendatangi Polres,” kata dia.

Saat kejadian itu, kondisi jalan relatif sepi. Tidak seorang pun yang membantunya untuk mengejar maling tersebut. Tidak ada kerusakan pada mobil sebab Ismatia memang tidak mengunci pintu mobilnya. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim, Siak
wwwwww