Home > Berita > Riau

Petani Sawit di Riau Sedih, TBS Dihargai Sangat Murah oleh Tengkulak

Petani Sawit di Riau Sedih, TBS Dihargai Sangat Murah oleh Tengkulak

Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Medali Emas Manurung.

Rabu, 30 Desember 2020 18:25 WIB
Rachdinal

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Kenaikan harga tandan buah segar (TBS) sawit di sejumlaah daerah dalam wilayah Provinsi Riau ternyata tak dirasakan petani sawit di Desa Telukkabung, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Hal itu terungkap tatkala potretnews.com berbincang-bincang dengan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (DPP Apkasindo), Gulat Medali Emas Manurung, Rabu (30/12/2020).

Awalnya Gulat bercerita kisah sang anak petani sawit di Desa Telukkabung bernama Risalatul Halimah.

“Risa ini adalah seorang anak gadis yang masih duduk dibangku sekolah, namun dirinya bersedia membantu orang tuanya mengangkut sawit kemudian menghantarkannya pakai kapal pompong untuk dijual kepada tengkulak” ungkapnya.

Kata Gulat, gadis kecil yang kerap disapa Risa anak dari salah satu petani sawit itu harus menempuh jarak lebih kurang selama satu jam lebih mengarungi sungai dengan menggunakan kapal.

“Saya sudah ada beberapa kali kesana melihat anak si petani ini, ia cukup ulet, saya terharu melihatnya, namun sayang dan harus menjadi perhatian kita bersama adalah setelah risa jauh-jauh membawa TBS itu untuk dijual, ternyata tengkulak membanderol TBS itu dengan harga murah,” ujarnya.

Gulat Manurung mengungkapkan bahwa hal tersebut dikarenakan para petani menjual TBS nya kepada pedagang pengumpul Rantai ke 3. Hal ini berdasarkan hasil survey Apkasindo di Riau, petani sawit yang menjual TBS nya di Rantai ke 3 Pedagang Pengumpul harganya akan berkurang 50 persen jika dibandingkan dengan harga di pabrik kelapa sawit.

“Kalau menjual kepada tengkulak ini, Pertanggal 28 Desember kemarin diketahui hanya Rp1.050 per kilogram, sedangkan harga di PKS Rp.2.185 per kilogram,” terangnya.

Menurut Gulat, dari pihak Dinas Perkebunan baik itu Kabupaten maupun Provinsi harus "Ligat" melihat dan mencari solusi masalah Tataniaga TBS Petani ini. Sebab hampir 50 persen lahan sawit di Riau dikelolah oleh petani.

“Coba ingat, 4,02 juta hektar sawit di Riau, diantaranya 2,6 juta hektar dikelolah oleh petani sawit. Pedagang pengumpul tak salah, namanya juga bisnis (jual beli), tetapi pihak terkait harus hadir dan memberikan solusi kepada para petani untuk memotong rantai pemasaran ini,” pungkasnya. ***

Kategori : Riau, Umum
wwwwww