Didukung Berbagai Pihak, Acara ”Kota Terubuk Bertanjak” yang Serentak Digelar di 4 Negara Sukses Terlaksana

Didukung Berbagai Pihak, Acara ”Kota Terubuk Bertanjak” yang Serentak Digelar di 4 Negara Sukses Terlaksana

Para hadirin "Kota Terubuk Bertanjak" foto bersama, Rabu (16/9/2020).

Kamis, 17 September 2020 17:26 WIB
Junaidi

BENGKALIS, POTRETNEWS.com - Tahun pertama pelaksanaan kegiatan Bertanjak di Kota Bengkalis yang diberi nama ”Kota Terubuk Bertanjak” berlangsung sukses dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.

Acara yang digelar secara serentak di kawasan Negeri Melayu pada Rabu, 16 September 2020 baik di Indonesia maupun di Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand ini telah mendapatkan izin lisan dari pihak kepolisian dan izin tertulis dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkalis.

Dukungan dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Bengkalis berupa pemakaian ruangan di lantai dua gedung yang beralamat di Jalan Pramuka, Desa Airputih tersebut.

Dukungan juga datang dari Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Kabag Kesranya, H Hambali, dari Ketua Rumah Sastra Bengkalis Darma Firdaus yang juga pemilik Warung Api, dari sastrawan dan budayawan Norham Abdul Wahab dan Riza Fahlevi yang masing-masing menyerahkan buku puisi "Gila Bayang" dan novel Batin Hitam.

Tak ketinggalan, sastrawan Marzuli Ridwan Al Bantany yang bekerja di Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) juga menyerahkan buku puisi karangannya yang berjudul Cinta Hingga ke Surga, serta sebuah lukisan Awie Wings Malaysia karya Irfan warga Desa Penampi yang sekarang menjadi mahasiswa STIE Syariah Bengkalis.

Tak luput, Kasmawi dosen Politeknik Negeri Bengkalis dan Gerai 3 Abdul di Jalan Lembaga di samping Kampus STAIN Bengkalis juga memberikan dukungannya.

”Melati kuntum tumbuh melate Sayangnye jauh di pohon cemare Assalamualaikum mulai dikate Saye sembah membuke acare," kata MC MC Diana Ernest memandu acara yang dimulai lewat pukul 16.00 WIB.

Setelah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, hadirin yang menerapkan protokoler kesehatan kala itu disuguhkan penampilan syair oleh Zaniarti Salwa.

Kemudian, koordinator acara Dani Haryanto yang saat ini guru di MA Arrosyidiyah Desa Sungai Alam ini menyampaikan sepatah dua kata. Disusul pembacaan doa yang dipandu Saidul meminta keberkahan acara kala itu.

Pada sesi Sembang Melayu, dalam format duduk melingkar, Ade Irawan anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) 0405 Bengkalis yang memandu acara rencana membentuk komunitas Tanjak Bengkalis sehingga acara serupa pada 2021 mendatang lebih mengesankan muncul beberapa harapan.

”Jangan jadi tamu di rumah sendiri, jangan jadi penonton di gelanggang sendiri," harap sineas ND Juaii M Usna. Ditanggapi Ade Irawan agar generasi Melayu Bengkalis menuangkan kreativitas melestarikan seni budaya misalnya membuat Tik Tok dan aplikasi lainnya tari Zapin, Syair menggunakan teknologi aplikasi tadi. Yuda pula merasa miris kala mengenai budak kecik Bengkalis tak tahu apa itu Gambus dan Marwas.

”Saye memintak kepade pengurus LAM (LAMR Kabupaten Bengkalis,red) ini, apekah ade alat-alat untuk menaghik budak-budak yang melepak-lepak kat jalan tu kite taghik ke sini (gedung LAMR Kab. Bengkalis) memainkan gambus. Dan kite caghi soghang pemimpin untuk membantu budak-budak tu," harap Yuda seraya menambahkan banyak melihat anak-anak Bengkalis fokus kepada gudget atau smartphone lantaran kekurangan kegiatan.

Tengku Said Muhammad Azali keturunan Raja Siak memberikan apresiasi atas kegiatan tersebut. Pria berkacamata ini menilai sangat molek jika budaya Melayu diperkenalkan kepada anak cucu.

”Dan saye juge berharap kepade LAMR Kabupaten Bengkalis untuk selalu mengajarkan kepade pemuda-pemuda akan nilai-nilai budaya contohnya dalam adat pernikahan, baju Kuning hanya boleh dipakai raje-raje, bukan sembarang orang bisa pakai tapi sekarang saye tengok, bukan raje bukan keturunan raje memakai baju kuning. Saye berharap, komunitas ini dipercepat dibentuk karena banyak akan kite lakukan," ungkap TS Muhammad Azali.

Hingga di ujung Sembang Melayu yang menjelang Magrib, Ade Irawan menyimpulkan, melalu WhatsApp Grup (WAG) akan diinformasikan pertemuan berikutnya yang khusus membahas pembentukan Komunitas Tanjak tadi.

Sesuai pantauan potretnews.com, sayangnya, acara ini dalam absen kehadiran hingga berakhirnya acara hanya ditandatangani 24 hadirin.

”Hanya satu kata. Bangga melihat anak muda yang peduli kepada budaya dan warisan bangsanya," kata Marzuli Ridwan Al Bantany kepada potretnews.com, Rabu (17/9/2020) pukul 16.11 WIB melalui pesan WhatsApp-nya. ***

Kategori : Bengkalis, Umum
wwwwww