Home > Berita > Umum

Beda Istilah Mikro dan Kecil dengan Pemprov Riau Jadi Sebab Pembatasan Sosial di Pekanbaru Ditunda Lagi

Beda Istilah Mikro dan Kecil dengan Pemprov Riau Jadi Sebab Pembatasan Sosial di Pekanbaru Ditunda Lagi

Ilustrasi/INTERNET

Senin, 14 September 2020 14:49 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) hari ini Senin (14/9) ditunda. Padahal, jumlah pasien Covid-19 semakin bertambah banyak. Para pejabat termasuk wali kota kembali melakukan rapat koordinasi membahas rencana selanjutnya. Rapat koordinasi ini akan membahas Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 160 Tahun 2020 tentang PSBM.

Sebelumnya, pemkot berencana menerapkan pada Kamis (10/9) pekan lalu, namun ditunda. Awalnya, direncanakan bakal diterapkan hari ini. Namun, lagi-lagi rencana itu ditunda.

Kepala Bagian Humas Setda Kota Pekanbaru Mas Irba H Sulaiman menyebutkan, masih ada beberapa poin regulasi yang perlu persamaan dengan peraturan gubernur (pergub).

”Intinya pemkot masih menyinkronkan aturan dengan provinsi (Pemprov Riau). Kita masih melakukan harmonisasi," kata Irba, melansir merdeka.com.

Salah satu kendala terkait instruksi dalam pelaksanaan pembatasan sosial oleh Pemprov Riau yang menyebut Pembatasan Sosial Berskala Kecil (PSBK).

Sementara pada Kota Pekanbaru menerapkan Pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) "Sementara kecil dan mikro itu berbeda," jelasnya.

Irba menyebut, keinginan Wali Kota Pekanbaru agar pelaksanaan PSBM juga didukung oleh kabupaten tetangga. Seperti Pekanbaru, Siak, Kampar, dan Pelalawan (Pekansikawan).

”Keinginan pak wali dengan kabupaten tetangga Pekansikawan, agar lebih efektif dengan wilayah yang berbatasan langsung dengan PSBM. Misalnya Kecamatan Tampan, juga diikuti dengan Siak Hulu Kampar," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru, Azwan mengungkapkan bahwa PSBM di Kecamatan Tampan akan mulai efektif, Selasa (15/9). ”Laporan ke muspida (forkopimda) dulu. Kita rapat, Insya Allah Selasa mulai efektif," kata Azwan.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, jumlah total pasien positif virus corona di Riau sejak awal pandemi hingga hari ini, sebanyak 3.781 kasus. Dari total kasus terkonfirmasi di Riau dirincikan yakni isolasi mandiri 1.379 orang, pasien rawat di rumah sakit 727 orang.

Kemudian pasien sembuh 1.605 orang dan 70 meninggal dunia. Selain itu, dipaparkan juga untuk pasien suspek isolasi mandiri berjumlah 8.479 orang, isolasi di rumah sakit sebanyak 117 orang. Kemudian selesai isolasi berjumlah 14.386 orang, meninggal dunia terdapat 58 orang.

”Total suspek berjumlah 23.040 orang. Kemudian untuk spesimen yang sudah diperiksa sebanyak 1.732 sampel dan jumlah orang diperiksa ada 1.094 orang," jelas Mimi.

Namun, juga terdapat penambahan 23 pasien covid-19 dinyatakan sembuh. Sementara itu ada juga kabar duka, terdapat penambahan 8 pasien yang dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum, Pekanbaru
wwwwww