Relawan Covid-19 Unri Kecamatan Bantan Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Sekolah Anak-Anak Suku Akit

Relawan Covid-19 Unri Kecamatan Bantan Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Sekolah Anak-Anak Suku Akit

Tim mahasiswa Relawan Covid-19 Unri melakukan penyemprotan disinfektan dan pemantauan kondisi masyarakat di wilayah Desa Bantan Timur, Sabtu (20/6/2020).

Selasa, 23 Juni 2020 17:26 WIB
Junaidi

BANTAN, POTRETNEWS.com — Tim mahasiswa Relawan Covid-19 Kecamatan Bantan Universitas Riau (Unri) yang tergabung dalam Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan, Sabtu (20/6/2020) lalu.

Selain itu, mereka melakukan pemantauan kondisi masyarakat di Desa Bantan Timur Kecamatan Bantan. Penyemprotan dilakukan di tempat ibadah Suku Akit Vihara Bahagia Maitreya dan sekolah anak-anak Suku Akit yakni SPS Maryam Desa Bantan Timur langsung didampingi Ketua RW 07, Amat.

Rudi, Ketua Tim Relawan mengatakan penyemprotan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian para relawan yang terdiri dari mahasiswi Universitas Riau terhadap pencegahan merebaknya virus Covid-19.

”Meski saat ini Bengkalis sudah dalam masa new normal, namun masih dirasa perlu untuk dilakukan penyemprotan dan segala macam anjuran berdasarkan protokol kesehatan, mengingat sebelumnya Bengkalis juga termasuk ke dalam zona merah dan mengalami penerapan PSBB,” ungkap Rudi.

Amat Ketua RW 07 menambahkan, Desa Bantan Timur yang merupakan salah satu desa pemekaran dari Desa Bantan Air ini memiliki 812 jiwa masyarakat yang merupakan Suku Akit dan beragama Budha, sehingga vihara yang ada di desa ini menjadi satu-satunya rumah ibadah yang mereka miliki.

”Satuan PAUD Sejenis atau SPS di Desa Bantan Timur yakni SPS Maryam ini punya 35 sampai 40 anak didik, kemungkinan akan berkurang karena anak-anak yang akan masuk ke jenjang sekolah dasar. Sekarang ini proses penerimaan anak didik baru setelah beberapa bulan dliburkan,” sebut Amat pula.

Para relawan mengaku prihatin saat melihat kondisi sekolah yang digunakan oleh anak-anak suku Akit ini. Bangunan yang memiliki tembok terbuka membuat gedung mudah dimasuki air hujan, serta banyaknya atap yang rusak dan bocor.

Meski dengan kondisi yang terbatas, anak-anak yang bersekolah di SPS ini tetap senang belajar dan bermain sepanjang hari, Senin sampai Jumat sebelum libur akibat pandemi Covid-19 melanda. ***

Kategori : Bengkalis, Umum
wwwwww