Belajar dari Warga Rumbai Pekanbaru, Pemuda Pangkalanbatang Bengkalis Tanam 7.000 Pohon Singkong di Bekas Lapangan Sepak Bola

Belajar dari Warga Rumbai Pekanbaru, Pemuda Pangkalanbatang Bengkalis Tanam 7.000 Pohon Singkong di Bekas Lapangan Sepak Bola

Ketua BPD Desa Pangkalanbatang, Nazman duduk berteduh di pondok dengan background 7.000 pohon singkong di lahan bekas lapangan sepakbola, Ahad (5/4/2020) siang.

Minggu, 05 April 2020 19:21 WIB
Junaidi

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Gerimis pada Ahad, 5 April 2020 bakda Zuhur, jadi pertanda berkah memayungi Desa Pangkalanbatang tepatnya di kebun singkong yang terletak di Gang Sepakat Bengkalis.

Di atas lahan seluas 4,5 jalur atau lebih kurang 1,33 hektar ini, terlihat ditumbuhi 7.000 pohon yang akrab disebut ubi bagi sebagian orang yang dikelola oleh 15 orang anggota Kelompok Pemuda Pangkalan Hijau Lestari.

”Suburnye pohon ubi yang dikelola kelompok ini, saye selaku pemilik tanah meghase bersyukur melihat pemuda-pemuda yang tadinye tidak ade kegiatan dengan tanaman ubi ini bisa berhasil. Selaku pribadi, saye cukup puas yang tak bisa diungkapkan dengan kate-kate (kata-kata),” kata pemilik lahan, Nazman kepada potretnews.com, Ahad (5/4/2020).

Hari itu, Nazman yang juga Ketua BPD desa yang dipimpin Faisal ini terlihat datang bersama tiga keluarga yang juga membawa anak masing-masing. Ubi ghebos (rebus) sambal belacan sengaja mereka siapkan dari rumah sebab hari itu mereka refreshing ke kebun di lahan bekas lapangan sepak bola desa tersebut.

Wajah puas senantiasa mengambang di wajah Nazman, sebab kebun ubi di lahannya sekaligus menciptakan lapangan kerja tanpa disadari bagi anak-anak desanya.

”Saye selalu memberikan support dan perangsang kepada pemuda ini agar lebih giat lagi. Alhamdulillah, sampai sekarang mereka mengikuti saran saya,” tambahnya.

Diakui Nazman yang saat itu masih hujan gerimis bergantian, setelah makan ubi tadi sangat nikmat sekali. ”Apelagi dighebos atau digogheng, kate oghang Melayu memang cukup empuk luo biase, lain daghi yang lain ghase ubi yang berjenis ubi roti ni (apalagi direbus atau digoreng, kata orang Melayu cukup empuk luar biasa, lain dari yang lain rasa ubi berjenis ubi roti). Ubi jenis ini cukup banyak peminatnye sehingga kadang-kadang anggota kelompok ini sampai kewalahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar sini," bener Nazman yang juga diamini beberapa orang yang datang kala itu.

"Melihat hasil seperti ini, saye punye niat untuk menambah lahan lagi karena sudah jelas di depan mata sekarang, berhasil. Secara bertahap lahan ini akan kite tambahkan lagi. Masih ada 2 tempat lagi, selain di Dusun Perangkap ini juge ade lahan seluas 7 jalou (2 ha) di Gang Amanah Dusun Pahlawan. Jika ditotalkan, kite punye lahan 6 sampai 7 hektar yang jika ditanami ubi bisa mencapai 20.000 umpon (pohon, red)," terang Nazman pula seraya menambahkan kendala alat bajak tanah yang saat ini terpaksa menyewa Rp250.000/hari.

Dengan adanya kegiatan ini, kata Nazman, para pemuda di desanya memiliki kesibukan, paling tidak terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan.

Sementara itu, Feriyanto mengungkapkan, dengan menggunakan biaya sendiri dia pernah belajar cara menanam ubi kayu selama 4 bulan di kebun milik Mas Sudar dan Mas Yono yang luasnya lebih kurang 1 hektar yang terletak di Rumbai, Pekanbaru.

”Mas Sudar dan Mas Yono inilah yang jadi inspirasi aku, mereka selalu kewalahan memenuhi kebutuhan ubi di Pekanbaru. Kalau kendala pasti ade, Insya Allah sampai saat ini tak ada niat mau mundur, malah tambah semangat. Tapi kami perlu dukungan dari semua pihak. Kalau bisa kawan-kawan lain juga terinspirasi dengan kebun ini. Anggaplah ini awal untuk membuat kebun ubi yang lain, kalau bisa jangan ade lahan kosong lagi di Pangkalanbatang ini. Tak pernah aku dengo ubi tak laku dijual, yang ade kekurangan ubi,” tutur Feriyanto didampingi Toni, seraya memuji tiwol buatan emaknya kemarin paling sedap dan sarapannya pagi tadi, juga tiwol.

”Ubinya terasa nikmat. Saya memang punya ubi, ini rencana mau beli untuk direbus, digoreng pakai bumbu,” timpal Abdul Haris yang bekerja di Indomobil pula yang sengaja refreshing kala itu.

Hujan dan gerimis pun mula reda, jurnalis media ini yang juga YouTubers chanel STaR TV Bengkalis beranjak pulang dan melihat "Kebun Singkong Pemuda Desa Pangkalan Batang Bengkalis' telah ditonton selama 507 menit dari 237 kali tayangan. ***

Kategori : Bengkalis, Umum
wwwwww