Home > Berita > Riau

Baru Beberapa Hari Bertugas di Riau, Pejabat Kemenkumham Diperiksa Polisi Terkait Investasi Bodong, 2 Mobilnya Disita

Baru Beberapa Hari Bertugas di Riau, Pejabat Kemenkumham Diperiksa Polisi Terkait Investasi Bodong, 2 Mobilnya Disita

Dua mobil pejabat di Riau disita karena diduga hasil investasi bodong.

Rabu, 15 Januari 2020 17:19 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Pejabat di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum & HAM) Riau, Maulidi Hilal, berurusan dengan polisi. Penyebabnya karena dia ikut memberi testimoni dalam sebuah investasi bodong, MeMiles.

Maulidi diperiksa oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur di Pekanbaru. Pemeriksaan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Riau ini berlangsung di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau.

SIMAK:

* Ditreskrimsus Polda Riau Mulai Selidiki Dugaan Pembengkakan Anggaran Publikasi DPRD Kota Pekanbaru Rp21,5 Miliar

Pria yang baru beberapa hari bertugas di Bumi Lancang Kuning ini diperiksa sejak pukul 13.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Seperti diketahui investasi MeMiles merupakan investasi online yang berkembang cukup pesat dengan omzet diklaim Rp17 miliar per hari dan member-nya mencapai 228 ribu orang.

Saat keluar dari ruang penyidik, Maulidi tak banyak komentar. Dia hanya berujar diminta keterangan sebagai saksi dan tidak ingat ada berapa pertanyaan yang diajukan penyidik.

”Hanya anu saja, saksi saja, nggak tahu ya, gak ngitungin satu-satu (berapa pertanyaan) hanya saksi saja," Hilal terburu-buru masuk ke mobilnya.

Dalam kasus ini, dua mobil diduga milik Maulidi dan diduga pula hasil keikutsertaannya dalam investasi MeMiles disita penyidik. Satu mobil Toyota Fortuner sudah di parkiran di Mapolda Riau untuk selanjutnya dibawa ke Jawa Timur.

Satu mobil lagi adalah Mitsubishi Pajero Sport. Kendaraan seharga ratusan juta rupiah itu berada di Jakarta dan sudah disita penyidik Polda Jawa Timur sebagai bukti kejahatan investigasi bodong dimaksud.

Maulidi juga tak berkomentar banyak terkait penyitaan barang mewahnya itu. Dia hanya mengiyakan ketika ditanyai mobil yang diketahui tidak memakai nomor polisi asli itu.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur Komisaris Besar Gidion Arif Setiawan SIK menyebut penyitaan sebagai upaya pengembalian aset hasil investasi MeMiles.

”Semua reward kita keep, kita kembalikan dalam konteks penyidikan," sebut pria yang pernah menjabat Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau ini.

Nama Maulidi Hilal mencuat setelah video testimoni dirinya terkait investasi MeMiles viral muncul di Youtube. Ada dua video sebagai testimoni terkait keuntungan mengikuti investasi dimaksud.

Dalam video itu, Maulidi Hilal memakai baju dinas Kemenkumham. Dia juga diperlihatkan menerima Toyota Fortuner yang diserahkan seseorang di depan sebuah gedung.

”Sebetulnya ini sudah muncul di media sosial, ada testimoni yang disampaikan yang bersangkutan, sehingga kita klarifikasi," kata Gidion.

Menurut dia, pemeriksaan di Polda Riau ini sebagai langkah awal saja. Hal ini juga untuk mengusut jejak digital investasi MeMiles kepada masyarakat.Hasil pemeriksaan sementara, Hilal diketahui memang pernah melakukan top up beberapa kali ke MeMiles. Keikutsertaannya pun sudah cukup lama.

”Dia mendapatkan dua unit kendaraan (dari MeMiles). Yang satu di sini (Riau) yang satu di Jakarta," tuturnya.Gidion menjelaskan, Maulidi Hilal merupakan orang pertama di Riau diperiksa terkait investasi MeMiles. Dia pun belum mengetahui sejauh mana Maulidi terlibat dalam kasus ini. ”Saya belum baca BAP-nya (berita acara pemeriksaan),” pungkas Gidion. ***

Berita ini telah terbit di liputan6.com. Dilabnsir via goriau.com dengan judul ”Polisi Sita 2 Mobil Pejabat di Riau Terkait Investasi Bodong Beromset Rp7 Miliar Sehari”

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Riau, Hukrim
wwwwww